Tata Cara dan Doa Salat Tahajud untuk Dapatkan Lailatul Qadar, Malam yang Lebih Baik dari 1000 Bulan

Waktu istimewa Lailatul Qadar dijelaskan Allah SWT sebagai malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ilustrasi - Tata Cara dan Doa Salat Tahajud untuk Dapatkan Lailatul Qadar, Malam yang Lebih Baik dari 1000 Bulan 

SURYA.co.id - Simak tata cara dan doa Salat Tahajud untuk dapatkan Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar adalah malam waktu turunnya Al Quran dari Lauful Mahfudz ke Baitul Izzah (langit) dunia.

Waktu istimewa tersebut dijelaskan Allah SWT sebagai malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Qadr ayat 1-5.

Rasulullah Muhammad SAW menjelaskan malam Lailatul Qadar itu adanya di 10 hari terakhir Ramadan.

"Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan." (HR. Imam Bukhari).

Sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan amatlah disukai oleh Nabi Muhammad SAW.

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh di 10 terakhir di bulan Ramadhan lebih dari pada bersungguh-sungguhnya beliau di hari-hari lainnya." (HR. Muslim dan Ahmad).

Juga Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya "dahulu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apabila telah masuk 10 terakhir beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Itu artinya mulai malam ini, Rabu (13/5/2020) atau 20 Ramadhan 2020 umat Islam dianjurkan memperbanyak amal ibadah, mengharapkan mendapat Lailatul Qadar.

Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya mengungkapkan, siapa saja yang bangun di malam hari dan menjalankan ibadah salat malam salah satunya Salat Tajahud, maka dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah SWT.

"Rasulullah SAW bersabda, 'Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih'

Siapa yang shoma (puasa) menahan makan minum menahan nafsu syahwat, mendengar telinga dari yang harom, mendahan mata dari yang membangkitkan syahwat, menahan bisikan hati, menahan lintasan pikiran, diampuni dosa-dosanya yang lain.

'Man qoma romadhona imanan wahtisaban ghofiro lahu ma taqoddama min dzambihi'

Sedangkan malamnya diisi dengan qiamul lail, ketika yang lain sedang terlelap tidur, siapa yang bangun tegak di waktu malam karena keimanan dan hanya mengharapkan balasan dari Allah SWT, maka diampunkan dosa-doaanya di masa lalu," jelas Ustaz Somad.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved