Kilas Balik

Bermimpi Aneh Sebelum Gempur KKB Papua, Prajurit TNI AD Tak Gentar dan Sukses Selamatkan 9 Sandera

Seorang prajurit TNI AD sempat mengalami mimpi aneh sebelum ia dan pasukannya menggempur KKB Papua. Simak kisahnya

Ahmad Faisol
Sejumlah pasukan TNI AD melakukan latihan perang di Hutan Baluran, untuk meningkatkan kemampuan dalam menjaga NKRI. 

Ketika berada di Kenyam, Agus Rohman tiba-tiba saja mendapat mimpi aneh.

"Ketika saya sedang melaksanakan patroli dengan berpakaian PDLT lengkap di sebuah rawa yang sulit dilewati, dengan berlumurkan lumpur saat itu karena kelelahan saya beristirahat sambil bersandar di antara batang pohon besar yang telah tumbang. Ketika itu saya didatangi oleh para Jenderal melewati batang pohon besar yang tumbang tadi," kata Agus.

Mendapati mimpi semacam itu, Agus Rohman pun penasaran dengan makna di balik mimpinya itu.

Agus Rohman menanyakan makna mimpinya itu kepada Wadantim Sertu Tukiyo.

Dan makna mimpi Agus menurut Tukiyo cukup mengejutkan.

"Dari mimpi itu saya mencoba menanyakan kepada Wadantim Sertu Tukiyo, agar menjabarkan apa kira-kira isi dari mimpi saya.

Dia menyampaikan bahwa, penjabaran dia makna dari berlumuran lumpur menggambarkan makna tanah kuburan, pohon besar menggambarkan tepat pemakaman dan didatangi oleh para Jenderal menunjukkan suatu hal yang wajar apabila Perwira meninggal didatangi Pemimpin/ Komandannya," ungkap Agus Rohman.

Mendapati mimpi soal kematian itu, Agus Rohman pun mengaku lebih mendekatkan diri pada Tuhan.

"Dengan adanya firasat melalui mimpi, maka pendekatan diri kepada Tuhan lebih besar dan khusyuk dengan selalu bertawakal dan berserah diri kepada-Nya seolah-olah kematian sudah dekat," tulis Agus Rohman.

Meski demikian, Agus Rohman tak lantas mundur dan tetap melanjutkan tugasnya dalam operasi pembebasan itu.

Akhirnya, pada tanggal 13 Mei 1996 Agus beserta 25 anak buahnya diperintahkan oleh Komandan Satgas untuk menggempur KKB Papua dan membebaskan para sandera.

Mereka harus melewati medan yang berat, karena hutan di Papua saat itu masih lebat.

Kontak senjata baru terjadi pada tiga hari kemudian.

Saat itu, mereka menembus semak belukar pada pukul 17.30 WIT.

Meski terjadi kontak senjata, namun para prajurit TNI AD berhati-hati karena tugas utama mereka adalah membebaskan sandera.

Sejumlah pasukan TNI AD melakukan latihan perang di Hutan Baluran, untuk meningkatkan kemampuan dalam menjaga NKRI.
Sejumlah pasukan TNI AD melakukan latihan perang di Hutan Baluran, untuk meningkatkan kemampuan dalam menjaga NKRI. (Ahmad Faisol)
Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved