Virus corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim Selasa 12 Mei 2020: 110 Sembuh, Prediksi Puncak Pandemi
Simak update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur pada Selasa 12 Mei 2020.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Simak update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur pada Selasa 12 Mei 2020.
Peta sebaran COVID-19 di Surabaya masih menunjukkan tren peningkatan meski PSBB Jilid II Surabaya Raya diberlakukan.
Menurut data yang dihimpun SURYA.co.id dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id, terlihat bahwa jumlah COVID-19 di Surabaya meningkat sebanyak 33 kasus.
Kini jumlah kasus virus corona di Surabaya mencapai 741 kasus.
Surabaya Timur masih menjadi wilayah paling banyak terpapar virus corona atau COVID-19.
Berikut ulasan virus corona di Surabaya dan Jawa Timur selengkapnya.
Update Virus Corona di Surabaya Bertambah 33 Kasus Total 741
Jumlah kasus COVID-19 di Surabaya mengalami tambahan kasus sebanyak 33 kasus sehingga total terdapat 741 kasus.
Dari jumlah tersebut diketahui sebanyak 542 pasien sedang dalam masa perawatan, 110 pasien dinyatakan sembuh, sementara 89 pasien telah dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, 161 kasus berada di Surabaya Selatan, dan 144 kasus di Surabaya Utara.
Surabaya Pusat mencatatkan 98 kasus hingga saat ini, sementara Surabaya Barat masih menjadi daerah dengan jumlah kasus terendah, yaitu 83 kasus COVID-19
Surabaya masih menjadi daerah dengan penyebaran virus corona di Jatim terbanyak dari daerah lain
Berikut rincian virus corona di Surabaya berdasarkan peta sebarannya.

Update Virus Corona di Jatim
Dilansir dari infocovid.jatimprov.go.id, berikut sebaran Kasus Virus Corona di Jatim berdasarkan kabupaten/kota.

Usai mendapatkan tambahan kasus yang signifikan dalam 2 hari kebelakang, jatim catatkan penurunan tambahan kasus pada hari ini
Jumlah tambahan kasus di Jatim hari ini bertambah sebanyak 34 Kasus
Ini membuat jumlah kasus Virus Corona di Jatim bertambah menjadi 1536 kasus per Senin (11/5/2020)
Jatim masih menjadi daerah dengan kasus tertinggi kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta
Untuk diketahui, jumlah kasus di DKI Jakarta kini telah mencapai 5267 kasus sedangkan di Jawa Barat sebanyak 1493 kasus
Sementara itu, dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim, hanya kabupaten Sampang yang menjadi satu-satunya zona hijau
Sampang diketahui tidak memiliki satupun kasus positif Virus Corona, sementara Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur telah memiliki setidaknya satu kasus
3 daerah di Jatim yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik telah menerapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Jumlah daerah yang menerapkan kasus PSBB kemungkinan bisa bertambah apabila usulan PSBB Malang Raya segera diterapkan
Prediksi puncak virus corona di Indonesia
Dosen Biostatistika dan Kependudukan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Hari Basuki Notobroto, memperkirakan virus corona di Indonesia akan mencapai puncak pada pertengahan Mei 2020 ini dan kemudian turun.
Hari meneliti pandemi corona dengan menggunakan model probabilisitik. Hari menjelaskan, puncak transmisi virus Corona akan terjadi pada pertengahan Mei dan kemudian turun.
"Diperkirakan akhir bulan Juli atau permulaan Agustus mereda," ujar Hari dalam Webinar dengan topik Covid-19: Prediction and Exit Strategi, Sabtu (9/5/2020).
Dia mengatakan, dengan model penelitian cumulative probability prediksi tersebut memang dapat bergeser apabila terjadi perubahan walaupun cuma dua hari.
"Awalnya justru sekitar September menjadi akhir Juli atau awal Agustus," tutur Hari.
Berbeda dengan penelitian dari statistika UGM, Hari memprediksi puncak kasus Covid-19 sebesar 40.000 pasien positif.
Hari juga menggarisbawahi model yang dibuat oleh sejumlah pakar bersifat dinamis dan bisa berubah. Hanya berbeda waktu sehari-dua hari, hasilnya akan bergeser.
Dia menyebut, perhitungan SUTD di awal yang memprediksi pandemi corona di Indonesia akan berakhir pada Juni.
Namun, dengan update data terbaru, ada pergeseran sampai 4 Mei maka prediksi berubah dan disebutkan pandemi di Indonesia baru akan berakhir di bulan September.
"Apabila model deterministik angka kasus akan 0, namun dengan probalilitik tidak pernah mencapai nol, mendekati nol," ujar dia.