Virus Corona di Pamekasan

Bantuan Paket Sembako serta Uang Tunai untuk Guru Ngaji dan Guru Non Kategori Pamekasan

Tambahan anggaran ini, khusus untuk guru ngaji dan guru non kategori di wilayah setempat yang terdampak Covid-19.

tribun jatim/kuswanto ferdian
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam (kiri) dan Sekda Pamekasan, Totok Hartono (kanan) 

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, menganggarkan program jaring pengaman sosial sebesar Rp 21 miliar untuk guru ngaji dan guru non kategori yang terdampak Covid-19.

Sekretaris Daerah Pemkab Pamekasan, Totok Hartono mengatakan, program jaring pengaman sosial untuk menanggulangi dampak Covid-19 di Pamekasan bertambah Rp 21 miliar.

Tambahan anggaran ini, kata dia dikhususkan untuk guru ngaji dan guru non kategori di wilayah setempat yang terdampak Covid-19.

"Saat ini anggaran untuk program jaring pengaman sosial di Pamekasan menjadi Rp 89 miliar," kata Totok Hartono, Senin (11/5/2020).

Pria yang akrab disapa Totok ini menjelaskan, nantinya guru ngaji dan guru non kategori akan mendapat bantuan paket sembako dan uang tunai dari Pemkab Pamekasan.

Pemberian bantuan tersebut, kata dia, sama dengan bantuan yang sudah diberikan kepada para PKL, pelaku seni, tukang ojek dan forum becak.

Setiap guru ngaji dan guru non kategori di Pamekasan yang terdampak Covid-19 akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 600 ribu.

Bantuan tersebut akan dibagi menjadi dua bentuk, yaitu Rp 300 untuk paket sembako yang berisi, beras 15 Kg, minyak goreng 2 liter, telur 2 Kg, dan gula 2 Kg.

Sedangkan Rp 300 sisanya akan diberikan dalam bentuk tunai.

"Kenapa dijadikan sembako separonya? Karena kalau sembako ini langsung sampai ke dapur," ujarnya.

Totok berharap bantuan ini semoga terealisasi dan segera di distribusikan minggu depan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved