Virus Corona di Kediri
Lima OTG Klaster Pabrik Rokok Tulungagung Isolasi Diri di Puskesmas Ngletih Kota Kediri
Ke 5 pasien ini merupakan hasil tracing rapid test klaster pabrik rokok di Kabupaten Tulungagung dengan hasil positif.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, KEDIRI - Lima orang warga Kelurahan Ngletih, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, mengisolasi diri di Puskesmas Ngletih. Langkah itu dilakukan sambil menunggu hasil tes swab.
Isolasi di Puskesmas Ngletih dilakukan karena ke 5 warga tersebut tidak memungkinkan melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
Ke 5 pasien ini merupakan hasil tracing rapid test klaster pabrik rokok di Kabupaten Tulungagung dengan hasil positif.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri, dr Fauzan Adima menjelaskan, harusnya ke 5 warga melakukan isolasi mandiri di rumahnya.
Namun, setelah dilihat kondisi rumahnya tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri, sehingga untuk sementara dititipkan di Puskesmas Ngletih.
"Kebetulan Puskesmas Ngletih selama pandemi Covid-19 ini rawat inapnya diliburkan/tidak menerima pasien rawat inap,” jelas dr Fauzan, Jumat (8/5/2020).
Dari pantauan petugas, kondisi rumah pasien sangat berdekatan dengan tetangga yang lain.
Selain itu, satu rumah yang sempit dihuni oleh banyak anggota keluarga sehingga akan susah melakukan isolasi mandiri jika berada di rumah.
Awalnya, ada 2 orang warga Kota Kediri yang dinyatakan positif dari hasil rapid tes klaster pabrik rokok di Tulungagung, kemudian dititipkan di Puskesmas Ngletih sejak, Minggu (3/5/2020).
Kepala Puskesmas Ngletih, dr Susana Dewi menjelaskan, petugas melakukan tracing lagi pada 12 orang yang juga bekerja di pabrik rokok yang sama. Hasilnya ada 3 orang lagi yang positif dari rapid tes.
Setelah diketahui positif kemudian dilakukan tes swab dan ke 3 pasien tersebut mengisolasi diri di Puskesmas Ngletih, menyusul kedua rekannya.
Ke-5 pasien ini dalam kondisi sehat, karena kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Sehingga tidak banyak yang dilakukan di ruang inap Puskesmas Ngletih selain mereka mengisolasi diri. Aktivitas setiap hari yang dilakukan olah raga setiap pagi dan makan diantarkan oleh petugas.
“Kami melakukan pemantauan kondisi kesehatan mereka. Di sini juga dijaga selama 24 jam yang terbagi dalam 3 shift,” tambahnya.
Sedangkan aktivitas untuk keperluan pribadi, mereka bisa melakukan sendiri, termasuk membersihkan kamar.
Petugas yang memantau kesehatan, jika masuk dalam ruangan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Jika ada instruksi, dilakukan dari jauh dengan pengeras suara sebab tidak perlu perawatan khusus.