Kesan Penyesalan Putra Jokowi setelah Didi Kempot Meninggal dan Fakta Ucapan Takbir Sang Lord
Terungkap pesan dan penyesalan Kaesang putra Jokowi setelah Didi Kempot meninggal dunia dan fakta ucapan takbir.
Permintaan ini berupa video call antara Didi Kempot dengan Kaesang Pangarep.
Kaesang mengaku, komunikasinya dengan Lord Didi terjalin karena ia sempat meminta izin membuat kaos dengan gambar yang terinspirasi dari Didi Kempot.
"Salah satu penyesalan waktu itu adalah diajakin video call dengan beliau, tetapi karena kesibukan dengan tugas dan ujian kuliah, saya belum bisa," kicau Kaesang.
Kaesang menyampaikan rasa terima kasih kepada maestro campursari tersebut karena telah mendukung karya anak muda Solo.
"Terima kasih sudah mau support brand lokal Solo, The Godfather of Broken Heart," ujar Kaesang dalam twitnya.
Berikut 5 fakta mengenai Didi Kempot:
1. Awalnya musisi jalanan
Sebelum menjadi legenda musik camprsari, pemilik nama asli Dionisius Prasetyo ini dulunya adalah seorang musisi jalanan.
Dilansir Harian Kompas, 29 September 2019, Didi pernah menghabiskan 10 tahun mengamen di Keprabon, pusat jajanan di Kota Solo, Jawa Tengah.
Saat itu, ia tergabung dengan kelompok bernama Kelompok Pengamen Trotoar. Akronim dari kelompok itulah yang kelak dijadikan Didi nama panggungnya, Didi Kempot.
Menjelang akhir 1985, ia bersama teman-temannya memberanikan diri mengadu nasib di Jakarta.
Setelah lagu-lagunya mengudara di jalanan beberapa waktu, baru pada 1989 Didi mendapat kesempatan merekam karyanya dalam bentuk album. Lagu "Cidro", "We Cen Yu" (Kowe Pancen Ayu), dan "Moblong-moblong" berada di album perdana itu.
2. Musisi spesialis patah hati
Banyak lagu ciptaan Didi Kempot bertemakan patah hati.
Beberapa di antaranya adalah Pamer Bojo, Kangen Nickerie, Banyu Langit, Layang Kangen, Ambyar, Cidro, dan masih banyak lagi.