Pelanggan 900 & 1300 VA Keluhkan Tagihan Listrik Naik, PLN Sebut Tarif Tetap, Ini 7 Cara Agar Hemat

Keluhan pelanggan 900 VA dan 1300 VA membanjiri media sosial PLN karena merasa tagihan listrik mereka melonjak, bahkan ada yang hingga 100 kali lipat.

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Musahadah
Pixabay.com
ILUSTRASI listrik PLN 

SURYA.CO.ID - Keluhan pelanggan 900 VA dan 1300 VA membanjiri media sosial PLN karena merasa tagihan listrik mereka melonjak

Bahkan beberapa warganet mengaku kenaikan listrik yang mereka alami tidak wajar hingga meroket berkali-kali lipat.

Terkait hal ini, pihak PLN membantah adanya kenaikan tarif dan menyebutkan jika tarif listrik tetap sama sejak 2017.

Keluhan tersebut disampaikan warganet melalui unggahan PLN di Instagram @pln_id pada Minggu (3/5/2020).

Seperti halnya keluhan pelanggan yang dilansir Surya.co.id berikut ini.

"saya sudah cek smart meter saya, saya telpon petugas PLN untuk membandingkan dengan yang bulan lalu.. dan hasilnya sama!! aturan saya bayar 1,5 juta seperti bulan lalu.. tapi malah 3 juta..,"

"Tp kenaikan nya gak masuk di akal smpe 250 ribu. Pemakaian biasa ajaa gak ada wfh. Ini knpaa?,"

"saya normal bayar sebulan 300rb lha kok ini jadi 750rb pemakaian normal seperti bulan2 biasanyan. Gila kenaikan 100% lebih,"

"kalaupun ada pelonjakan mngkin hanya berapa persen, sangat tidak masuk akal selama ini dgn 1300VA tagihannya 150rb, dan bln ini harus bayar 1.019.000 tagihan yang sangat mustahil menurut saya,"

Masih banyak keluhan pelanggan serupa yang ditinggalkan melalui kolom komentar @pln_id.

Pihak PLN pun menegaskan tidak ada kenaikan tarif listrik sejak 2017 serta menjabarkan tarif per golongan.

Berikut penjelasan PLN dilansir dari Instagram @pln_id.

"Kami pastikan saat ini tidak ada kenaikan listrik, harga masih tetap sama dengan periode tiga bulan sebelumnya. Bahkan sejak tahun 2017 tarif listrik ini tidak pernah mengalami kenaikan," tegas PLN dilansir dari @pln_id.

Adapun besaran tarif yang berlaku saat ini sebagai berikut:

1. Tarif untuk tegangan rendah sebesar Rp 1.467/kWh
2. Tarif untuk R-1/900 VA RTM sebesar Rp 1.352/kWh
3. Tarif untuk tegangan menengah sebesar Rp 1.115/kWh
4. Tarif untuk tegangan tinggi sebesar Rp 997/kWh .

PLN menyebutkan jika adanya lonjakan pada tagihan listrik masyarakat dikarenakan meningkatnya penggunaan listrik di rumah.

Seperti diketahui, merebaknya wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia membuat pemerintah menghimbau agar masyarakat bekerja dari rumah.

"Adanya peningkatan tagihan rekening listrik pada pelanggan rumah tangga lebih disebabkan oleh meningkatnya penggunaan masyarakat akibat adanya pandemi virus corona yang membuat masyarakat banyak melakukan aktifitas di rumah," tulis @pln_id.

Namun, tidak sedikit warganet yang merasa kurang puas dengan tanggapan PLN tersebut.

Agar tagihan listrik tidak melonjak di tengah wabah corona, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menghemat listrik.

Misalnya saja penggunaan pendingin udara atau AC yang bisa memakan 50 - 60 persen konsumsi listrik rumah tangga.

Selain itu, pengamat energi, Fabby Tumiwa menyebut, salah satu cara paling mudah untuk menghemat listrik adalah mengurangi pemakaian lampu.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) ini juga menyebut penggunaan alat penghemat listrik yang banyak ditawarkan kepada masyarakat sebenarnya tidak efektif.

"Tidak ada yang namanya alat penghemat listrik. Itu hanya marketing untuk alat yang memperbaiki power quality di rumah tapi tidak menghemat listrik sama sekali," jelas Fabby dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Warga Keluhkan Tagihan Listrik Naik, Ini Cara Hemat Listrik Selama WFH".

Berikut adalah tujuh cara untuk menghemat pemakaian listrik menurut Fabby Tumiwa:

1. Optimalkan pencahayaan alami, kurangi pemakaian lampu.

2. Sedapat mungkin tidak menggunakan AC atau pendingin udara di siang hari.

Manfaatkan ventilasi dan buka jendela ruangan sehingga terjadi sirkulasi udara yang optimal.

Pendingin udara (AC) menggunakan 50 hingga 60 persen listrik rumah tangga. Semakin banyak AC dipakai konsumsi listrik makin besar. Pakai kipas angin jika diperlukan.

3. Usahakan pakai perangkat hemat energi

Misalnya AC pilih yang tipe inverter dan pompa air serta lampu dengan LED.

4. Sedapat mungkin hemat air untuk mengurangi kerja pompa air.

Pompa air berkontribusi 10 hingga 20 persen dari konsumsi listrik di rumah kita.

5. Pastikan TV mati ketika tidak ditonton, demikian juga dengan komputer khususnya Personal Computer (PC) yang mengkonsumsi daya listrik 50-80 Watt.

6. Hindari “phantom load” ini adalah konsumsi listrik dari perangkat listrik seperti TV, komputer, audio/video, microwave dan sebagainya, yang ada di posisi stand-by pada saat digunakan.

Phantom load secara kumulatif dapat menyumbang 5 hingga 10 persen dari konsumsi listrik kita. Jadi, untuk perangkat listrik yang tidak digunakan lebih baik dimatikan total (switch off) dan hindari mode “stand by”.

7. Rasional dalam penggunaan gadget. Batasi waktu online atau menonton streaming.

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan tagihan listrik, terutama di tengah pandemi corona.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved