Meski Tak Ada Ujian Nasional, Dua Siswa SMA di Tulungagung Dinyatakan Tidak Lulus

SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Tulungagung dan Trenggalek telah mengumumkan kelulusan SMA dan SMK, Sabtu (2/5/2020) kemarin

Dua di antaranya dinyatakan tidak lulus karena sebelumnya diketahui pernah tidak ikut ujian semester.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Tulungagung dan Trenggalek, Solikin mengatakan, dua siswa yang tidak lulus berasal dari SMA.

"Kalau untuk SMK, semuanya lulus," terang Solikin, Senin (4/5/2020).

Dua siswa SMA yang tidak lulus berasal dari SMAN 1 Rejotangan dan SMA Sunan Gunung Jati Ngunut.

Solikin menjelaskan, tahun ini memang Ujian Nasional (UN) ditiadakan karena pandemi virus corona.

Kelulusan ditentukan berdasar nilai rapor sejak semester 1 hingga semester 6.

Dari data masing-masing sekolah diketahui tidak ikut ujian semester 5 dan 6.

"Karena itu pihak sekolah menetapkan mereka tidak lulus sekolah," sambung Solikin.

Di Tulungagung terdapat 25 lembaga SMA dengan jumlah siswa 4.208.

Sedangkan SMK sejumlah 35 lembaga dengan jumlah siswa sebanyak 7.182.

Tahun lalu ada empat siswa SMA dan SMK yang dinyatakan tidak lulus.

"Kalau dari jumlah siswa yang tidak lulus, tahun ini mengalami penurunan. Semoga tahun depan bisa lulus 100 persen," ujar Solikin.

Selain SMA dan SMK, di Tulungagung juga ada 18 lembaga Madrasah Aliyah, dengan 1592 siswa.

Siswa tingkat MA juga dinyatakan lulus 100 persen.

Pengumuman kelulusan dilakukan dengan mengirimkan pesan langsung lewat Whatsapp.

Solikin menegaskan, pihaknya menggandeng Polres Tulungagung untuk mengawasi siswa yang melakukan aksi corat-coret dan konvoi.

Jika ditemukan siswa yang melakukan konvoi, polisi diminta untuk melakukan pembinaan.

"Dan alhamdulillah, sejak Sabtu belum ditemukan siswa yang konvoi di jalanan," ucap Solikin.