Berita Entertainment
Biodata Erwin Prasetya Eks Basis Dewa 19 yang Meninggal Dunia, Lagu 'Kirana' Ungkap Kisah Hidupnya
Kabar duka datang dari mantan basis Dewa 19, Erwin Prasetya.Musisi asal Kota Surabaya ini meninggal dunia akibat pendarahan di lambung, Sabtu (3/4)
SURYA.CO.ID, JAKARTA - Kabar duka datang dari mantan basis Dewa 19, Erwin Prasetya.
Musisi asal Kota Surabaya ini meninggal dunia akibat pendarahan di lambung, Sabtu (3/4/2020).
Kabar meninggalnya Erwin Prasetya dibenarkan pengamat musik Bens Leo yang dihubungi wartawan, Sabtu (2/5/2020).
“Iya benar, tadi subuh (meninggal). Dia (Erwin Prasetya) pendarahan di lambung dan sempat turun kesadaran,” kata Bens Leo dikutip dari kompas.com (grup surya.co.id).
Bens Leo berujar bahwa keluhan penyakit tersebut telah dirasakan Erwin Prasetya sejak lama dan baru-baru ini kondisinya memburuk.
Selain itu, mendiang Erwin Prasetya sempat dibawa ke rumah sakit dekat kediamannya hingga mengembuskan napas terakhir.
“Mas Erwin ini mungkin keluhannya sudah lama, tapi karena dia sibuk, jadi dia enggak rasain,” ujar Bens Leo.
“Rabu malam dia tanya, rumah sakit di Ciputat karena dia tinggal di apartemennya di Ciputat kan. Dia memilih ke Sari Asih, itu Rabu. Kamis dini hari dia dirawat di sana. Akhirnya tadi subuh dibawa ke Surabaya oleh tiga putranya sama istrinya. Kabar terakhir, sudah sampai Cirebon,” ujarnya melanjutkan.
Untuk saat ini, jenazah Erwin Prasetya tengah dibawa menuju Surabaya, Jawa Timur.
Rencananya, jenazah Erwin Prasetya dimakamkan di Keputih, Surabaya.
“Nanti sore dimakam di Keputih Surabaya,” ucapnya.
Sebelumnya, kabar meninggalnya mantan personel Dewa 19 itu disampaikan oleh Ari Lasso melalui unggahan Instagram.
Dalam unggahan itu, Ari Lasso membagikan foto lawas dari Dewa 19.
"Berita duka. Erwin Prasetya, basis pertama @de19wa meninggal dunia tadi pagi. Kiranya Almarhum mendapat tempat terbaik di sisiNya. Dan keluarga diberi kekuatan. Amin RIP Win..," tulis Ari Lasso.
Biodata Erwin Prasetyo
1. Format Pertama Dewa 19
Erwin Prasetya lahir di Surabaya pada 29 Januari 1972.
Bersama teman-teman akrabnya di SMPN 6 Surabaya, yaitu Ahmad Dhani, Andra Junaidi, dan Wawan Juniarso, Erwin membentuk grup musik Down Beat yang mengusung musik fusion.
Mereka sering mengikuti lomba-lomba band dan memenangkannya.
Pada tahun 1992 Down Beat berganti nama menjadi Dewa dan mengeluarkan album pertamanya yang berjudul 19.
Alasan pengambilan judul ini adalah karena sebagian besar anggota grup berumur 19 pada saat itu.
Tahun 2002 Erwin mengundurkan diri dari Dewa 19 dikarenakan ketidakcocokan dengan manajemen Dewa 19.
2. Ciptakan lagu hits Dewa 19
Di Dewa 19, Erwin Prasetya mempunyai andil mencipta lagu-lahu hit seperti Kirana, Restoe Boemi, Kamulah Satu-Satunya, Still I'm Sure We'll Love Again, Sebelum Kau Terlelap dan Selatan Jakarta.
Lagu Kirana menceritakan kisah hidup dan keluhannya saat terjerat narkoba.
Kamulah Satu-Satunya adalah ungkapan cintanya kepada kekasih hatinya yang dicintainya hingga kini.
Kedua lagu tersebut ada dalam album Pandawa Lima.
Restoe Boemi adalah hit di dalam album Terbaik Terbaik.
Ari Lasso, mantan vokalis Dewa 19 pernah menyanyikan lagu hit Misteri Ilahi dan Relakan Aku Pergi yang diciptakan oleh Erwin Prasetya di album Sendiri Dulu.
3. Karir Musik setelah Dewa 19
Setelah keluar dari Dewa 19, Erwin menyibukkan diri dengan menjadi additional player (pemain cabutan) untuk album ketiga TIC band, Suara Anak Adam (rilis tahun 2003).
Keputusan untuk memakai Erwin disepakati TIC band seminggu setelah Erwin hengkang dari Dewa 19.
Ketika masa vakum setelah hengkang dari Dewa 19, Erwin juga sempat bergabung dengan KLa Project yang dimotori oleh Katon Bagaskara.
Album yang dikeluarkan adalah New Chapter.
Pada 2006 Erwin memproduserkan grup musik yang dinamai EVO Band.
Nama ini diartikan evolusi. Evolusi musik rock Indonesia.
Band ini yang terdiri dari Elda Suryani (Vocal), Adnil Faisal (gitaris)/ Eks Base Jam, Didit Saad (gitaris) / Eks Plastik, Angga Tarmizi (keyboard & syntetizer) / Eks Bullet, Ronald Fristianto (drummer) / Eks GIGI Band dan DR PM.
Grup ini merekrut vokalis dengan cara audisi yang ditayangkan di siaran televisi.
Album eVo dimulai dengan instrumentalia dalam Prelude yang merupakan opening song album ini, kemudian Agresif merupakan theme song Reinkarnasi, Dia dan Aku, Telah Berlalu, Amalia, Evolution, Space Bound, Takkan Lagi, Stop, Kepala Batu.
Bergabung dengan kawan lamanya sebagai drummer dari masa awal Dewa 19, yaitu Wawan Juniarso terbentuklah grup Matadewa pada tahun 2009.
Di grup ini bergabung Erwin Prasetya (bassist), Wawan Juniarso (drummer),Yuda (gitaris),Roby Zoelky(vokalis). Grup ini mengusung lagu Aku dan Laguku, Jamilah, Kirana,Cintamu Cintaku, Avril, Sehidup Semati, Kuingin, Kembali seperti Dulu, Nikmatilah Diriku, Tuhan Tolonglah.
4. Penghargaan
Selama berkarir di industri musik tanah air, Erwin meraih sejumlah penghargaan, di antaranya:
- Nominator Penghargaan FFI untuk Tata Musik Terbaik 2005 film Virgin: Ketika Keperawanan Dipertanyakan produksi Starvision .
- Menerima penghargaan "Pencipta Lagu Terbaik" Anugerah Musik Indonesia 1997 untuk lagu Kirana - Dewa 19
- Menerima penghargaan "Bassist Terpopuler" versi majalah NewsMusik tahun 2000.
Erwin juga membuat karya Jingle Maker TV Commercials, di antaranya:
- TVC Lifebuoy Superdad (2009)
- TVC Permen Gulas - Syahrini (2013)
- TVC Kota Harapan Indah - Rumahku Istanaku (2014)
- TVC Sumatra 36 - Apartment Surabaya Dharmala Intiland Tbk (2015)
- TVC Spazio Tower Surabaya Dharmala Intiland Tbk (2015)
- TVC Sprei Nyenyak - Iis Dahlia (2016)
- TVC Sprei California - Sprei Baguuus! (2017)
- TVC Sprei California - Sprei Baguuus! - Siti Badriah (2018) (sumber:wikipedia)
• Syarat Pelanggan Bisnis Dapat Listrik Gratis 6 Bulan, Klaim Token Mulai Besok 3 Mei, ini Hitungannya
• Pelanggan PLN 1300 VA & 900 VA Nonsubsidi Bisa Dapat Diskon Listrik via www.lightup.id, Ini Caranyaf
• 8 Drama Korea Tayang Mei 2020, Ada Drama Misteri hingga Comedy, Cocok Untuk Ngabuburit di Rumah
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Eks Basis Dewa 19, Erwin Prasetya, Meninggal Dunia karena Pendarahan Lambung"