6 Fakta Video Viral Pasien Positif COVID-19 Kabur dari RSUD, Salah Satunya Suka Bantah Pakai Hadist

Berikut 6 fakta video viral pasien positif COVID-19 yang kabur dari RSUD Praya di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat ( NTB). Pasien ini sukan geyel.

Editor: Iksan Fauzi

SURYA.co.id | LOMBOK TENGAH - Berikut 6 fakta video viral pasien positif COVID-19 di Lombok yang kabur dari dari RSUD Praya di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat ( NTB).

Lima fakta kasus pasien positif COVID-19 ( virus corona) suka ngeyel itu ada di artikel di bawah ini di rangkum dari laporan wartawan Kompas.com di lapangan.

Di antaranya, dia nekat tarawih di masjid yang ada di dekat rumahnya dan suka ngeyel menggunakan hadist saat diberi saran petugas maedis.

Pria berinisial SL (50) asal Kelurahan Cakranegara Barat, Kota Mataram, NTB terekam dari circuit closed television ( CCTV) rumah sakit kabur lewat jendela. 

Awalnya, petugas medis curiga ruang tempat SL dirawat kosong.

1. Suka membantah pakai hadis

SL, pria asal Lombok Tengah yang kerap membantah menggunakan hadist.

"Memang pasien ini dikenal ngeyel.

Informasi dari dinas kesehatan, dia sering membantah saran-saran petugas dengan hadist-hadist.

Disuruh ini itu, dia keluarkan hadist-hadist," kata Muzakir, Rabu (29/4/2020).

SL kini telah ditangkap dan kembali menjalani perawatan di RSUD Praya.

2. Nekat shalat tarawih di masjid

Sebelum dibawa ke rumah sakit, SL baru selesai shalat tarawih di masjid lingkungan sekitar.

Untuk itu, tim medis dari Puskesmas Taliwang akan ke lingkungan tempat SL tinggal untuk melakukan tracing kontak pasien.

Hal itu dilakukan mengingat banyak anggota masyarakat yang turut melakukan shalat tarawih bersama SL.

"Saat kami melakukan pengecekan ke rumahnya, yang bersangkutan justru tidak ada.

Mestinya kan isolasi mandiri sejak kepulangannya dari Gowa, Makassar.

Kami cek justru shalat tarawih bersama banyak warga di Masjid Nurul Yakin," kata Camat Cakranegara Erwan saat dikonfirmasi, Kamis (30/4/2020).

3. Punya riwayat hadiri Ijtima Ulama sedunia di Gowa

Camat Cakranegara Erwan mengatakan, SL memiliki riwayat menghadiri Ijtima Ulama Sedunia di Gowa, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.

SL kemudian dites swab, dan belakangan diketahui hasilnya positif.

Namun, SL tidak memberi tahu kepala lingkungan bahwa dia dites swab sehingga warga tidak mengetahui bahwa SL harusnya menjalani isolasi, Petugas ber-APD lengkap mendatangi rumah S, tetapi pasien ini malah menolak diisolasi.

4. Merasa sehat

Dia merasa sehat dan tidak memiliki gejala seperti pasien COVID-19 pada umumnya.

Sempat terjadi perdebatan alot antara SL dengan petugas.

Namun, akhirnya dia melunak setelah dijelaskan bahwa keberadaannya membahayakan warga lain dan keluarga.

SL akhirnya dengan sukarela dibawa tim medis naik ambulans ke RSUD Kota Mataram untuk menjalani isolasi.

5. Video viral saat dia kabur dari RSUD 

Video seorang pasien positif Covid-19 enggan dibawa ke rumah sakit untuk diisolasi menjadi viral.

Pasien yang belakangan diketahui berinisial SL ini merupakan pasien positif Covid-19 nomor 229.

Dalam video berdurasi 60 detik yang beredar di grup WhatsApp dan media sosial, terlihat SL berdebat alot dengan beberapa tim Satgas Covid-19 yang menggenakan APD lengkap, serta beberapa petugas lainnya.

Perdebatan terjadi saat petugas membujuk SL untuk diisolasi.

Sontak SL yang berpakaian abu-abu dan berpeci putih tampak berdiri di sebuah gerbang dan menjelaskan sesuatu kepada petugas, bahwa dirinya dalam keadaan sehat.

"Ini tidak ada tanda-tanda orang sakit Pak, tidak bisa kayak gini, ini dirusak nama Islam kalau begini," kata SL membantah tim Satgas Covid-19 yang terekam dalam video.

Camat Cakranegara Erwan membenarkan peristiwa yang terjadi pada Rabu (29/4/2020) itu. S, kata Erwan, awalnya dinyatakan positif Covid-19 sesuai informasi dari Pemprov NTB pada Rabu.

"Sempat bersitegang dengan kami karena dia menganggap sehat tidak ada gejala," kata Erwan saat dikonfirmasi, Kamis (30/4/2020).

Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya S melunak dan mengikuti arahan dari Satgas Covid-19 untuk diIsolasi di RSUD Mataram.

6. Ingin buka puasa

Alasan SL kabur saat diisolasi di RSUD Praya, Lombok Tengah, dengan alasan tidak logis.

Direktur RSUD Praya Muzakir Langkir menyampaikan, alasan SL kabur lewat jendela karena mencari makanan untuk berbuka puasa.

"Saat kami tanya alasannya, dia (SL) menjawab ingin keluar berbuka saja, padahal kita sudah siapkan makanan di dalam untuk berbuka," kata Muzakir, saat dikonfirmasi, Kamis (30/4/2020).

Muzakir menyampaikan, kalaupun SL ingin berbuka di luar, pasti SL tidak akan kabur sejauh tempat ditemukan yang berjarak sekitar 10 kilometer.

"Kalau sadar dia sedang sakit dan diisolasi pasti dia akan kembali, walaupun keluar berbuka, tapi inikan lokasinya ditemukan jauh, ini cuman alasan dia saja," kata Muzakir.

Saat ini, ruang isolasi tempat SL dirawat telah diperketat penjagaan dengan menaruh sekuriti di depan pintu perawatan SL, dan tetap diawasi dengan CCTV.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Pasien Positif Corona yang Kabur dari Rumah Sakit Ingin Buka Puasa"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved