Virus Corona di AS

Banyak Warga AS Keracunan Gara-gara Ikuti Saran Trump Lakukan Suntik Disinfektan

Dilansir dari The Independent, Pusat Kontrol Racun New York menangani 30 kasus.

Editor: Suyanto
Kolase EPA-EFE via Tribun Jogja/AFP/Josh Edelson
Donald Trump 

SURYA.co.id I NEW YORK - Masalah baru muncul di AS setelah Presiden Donald Trump menganjurkan suntikan disinfektan ke tubuh untuk melawan virus Corona.

Tak lama setelah saran itu, muncul banyak kasus warga keracunan disifektan. Dalamm rentang 18 jam, Mingggu (26/4/2020) saja, tercatat sebanyak 30 warga masuk rumah sakit akibat keracunan disinfektan.

Dilansir dari The Independent, Pusat Kontrol Racun New York menangani 30 kasus. Angka tersebut meningkat lebih dari 2 kali lipat dibandingkan jumlah kasus yang ditangani selama periode yang sama tahun lalu.

Setelah usulan Trump di briefing itu, Pusat Kontrol Racun melaporkan 9 kasus yang kemungkinan terpapar Lysol merek disinfektan AS; 10 kasus keracunan pemutih; dan 11 kasus keracunan pembersih rumah tangga pada umumnya.

Kemudian Gubernur Michigan Gretchen Whitmer dan Gubernur Maryland Larry Hogan pada Minggu (26/4/2020) menyatakan, negara bagian mereka masing-masing mencatatkan kenaikan panggilan ke hotline darurat sejak pernyataan Trump.

"Ratusan telepon masuk ke hotline darurat kami di departemen kesehatan, menanyakan apakah itu benar untuk menelan produk pembersih Clorox atau alkohol - apakah itu akan membantu melawan virus," kata Hogan kepada ABC News, sebagaimana dikutip Newsweek Minggu (26/4/2020).

"Jadi kami harus mengeluarkan peringatan untuk memastikan bahwa orang tidak melakukan sesuatu seperti itu, karena akan membunuh orang yang melakukannya."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved