Virus Corona di Surabaya
Pasutri Tak Bisa Pulang ke Batam Akibat Bandara Juanda Tutup, Bingung Tinggal Anak Usia 10 Bulan
Pasutri tidak bisa pulang ke Batam lantaran Bandara Juanda di Sidoarjo ditutup menyusul pemerintah menghentikan layanan penerbangan akibat Covid-19
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id | SURABAYA - Andro Liem dan istrinya terlihat kebingungan dan panik. Pasangan suami istri (Pasutri) ini tidak bisa pulang ke tempat tingalnya, Batam lantaran Bandara Juanda di Sidoarjo ditutup menyusul kebijakan pemerintah yang menghentikan layanan angkitan darat, udara, air dan perkeretaapian guna penanggulangan Covid-19 atau Corona.
Angsa Pura 1 yang mengelola 15 bandara di Indonesia, salah satunya bandara Juanda ini secara resmi menghentikan layanan penerbangan komesial penumpang terhitung mulai Jumat (24/4/2020). Penutupan ini menyusul larangan mudik yang diputuskan pemerintah pusat hingga 1 Juni 2020 sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 atau Corona.
Sedangkan dari pemantauan TribunJatim.com di Bandara Juanda Internasional Surabaya tepat hari ini, (24/4/2020), imbas adanya kebijakan penghentian sementara layanan terhadap penerbangan komersial penumpang pada 15 bandara kelolaan Angkasa Pura 1 tersebut, membuat para penumpang pesawat dari berbagai maskapai melalui keberangkatan Bandara Juanda pun terpaksa gagal berangkat untuk terbang.
Adalah Andro Liem yang ditemui di Bandara Juanda, Jumat (24/4/2020) siang, merupakan penumpang pesawat maskapai Citilink yang dijadwalkan pulang ke Batam.
Dia bersama istrinya sudah terlantar di Bandara Juanda sejak pagi karena adanya kebijakan dari Angkasa Pura 1 menghentikan layanan terhadap penerbangan komersial penumpang.
Andro Liem mengungkapkan, dirinya dan istri datang ke Jatim guna menghadiri sebgiah acara di Blitar. Mereka menjadwalkan pulang ke Batam dan sudah menapatkan tiket maskapai Citilink dengan keberangkatan, Jumat (24/4/2020).
"Tiket sudah beli mas, tapi saya dan istri baru tau kalau dari pihak AP 1 ada kebijakan penghentian sementara layanan terhadap penerbangan komersial penumpang di Bandara Internasional Juanda ini, ya bingung sekarang saya dan istri gak bisa pulang ini mas," ucap Andro kepada Surya.co.id di terminal 1 Bandara Juanda, Jumat, (24/4/2020).
Ditanya apakah sudah menghubungi pihak maskapai, Andro Liem mengaku sudah menghubungi. Namun pihak maskapai memberi solusi hanya refund atau reschedule jadwal penerbangan.
"Tadi sudah tanya pihak maskapai, namun jalan keluarnya tidak menguntungkan kami. Karena jika reschedule jadwal penerbangan, otomotis saya dan istri bisa pulang ke Batam baru bulan Juni, sedangkan saya di sini (Jatim) tidak ada keluaga maupun saudara sama sekali," jelas Andro Liem.
Istri Andro Liem yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, dirinya kecewa sama kebijakan ini karena informasinya dadakan dan seharunya jika memang ada kebijakan ini harus diinfokan seminggu sebelumnya.
Istri Andro Liem mengaku, dirinya sekarang bingung dan sedih, sebab anaknya usia 10 bulan ditinggal di Batam
"Anak saya baru berusia 10 bulan mas, kalau saya gak bisa pulang ke Batam, saya bener-bener khawatir sekali dan kepikiran. Tolonglah sampaikan ke pemerintah mas, jangan asal gini jika memang menerapkan kebijakan untuk mencegah penyebaran virus Corona," pintanya sedih
Saat diakhir wawancara Andro Liem dan istrinya menuturkan, saat ini merasa gelisah dan kebingungan. Jika harus terpaksa bertahan di Surabaya, tabungan yang mereka dimiliki nilainya tidak cukup untuk bertahan sampai awal Juni 2020 mendatang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/pasutri-tidak-bisa-pulang-ke-batam-lantaran-bandara-juanda-di-sidoarjo-ditutup-akibat-covid-19.jpg)