Patung di Kelenteng Tuban Runtuh

UPDATE Fakta Patung Dewa Kong Co di Tuban Rontok, Berikut Kronologi & Videonya yang Viral di FB-WA

Berikut update rangkuman fakta tentang patung Dewa Kong Co di Kabupaten Tuban tiba-tiba rontok menyisakan kerangka.

surya.co.id/m sudarsono
Patung Dewa Kong Co Kwan Tee Koen di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban yang runtuh (kiri), Kamis (16/4/2020). Dan kondisi patung sebelum runtuh (kanan). 

Setiap tahun, tepatnya di tanggal 24 bulan keenam pada penanggalan Tionghoa, banyak peziarah yang datang ke Tuban untuk memperingati ulang tahun Dewa Kwan Kong. Dahulu kala, dewa ini merupakan jenderal perang yang cukup terkenal

Klenteng terbagi menjadi tiga ruangan di bangunan utamanya. Ruang pertama, di bagian depan, digunakan sebagai tempat membakar hio. Ruang kedua, berada di bagian tengah, kerap digunakan sebagai tempat sembahyang dan tempat meletakkan buah-buah persembahan. Ruang ketiga, berada di bagian belakang merupakan tempat arca atau patung Dewa Kwan Kong dan arca lainnya yang dikeramatkan.

7. Patung Dewa Kongco Kwan Sing Tee Koen Tertinggi se Asia Tenggara

Patung Dewa Kongco Kwan Sing Tee Koen atau Kwan Kong yang ada di Tuban didirikan dengan tinggi 30,4 Meter. Ini membuat patung yang ada di Kabupaten Tuban tersebut mendapat predikat patung Dewa Kongco Kwan Sing Tee Koen tertinggi di Indonesia dan Asia Tenggara

Patung Dewa Kwan Kong tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan nomor rekor 7996.

Tinggi Patung Dewa Kwan Kong yang ada di Tuban masih kalah dibandingkan dengan yang ada di Tiongkok.

Patung Dewa Kwan Kong yang ada di Tiongkok berdiri tegak setinggi 80 Meter

8. Identitas Dewa Kong Co Kwan Sing Tee Koen

Nama Kwan Kong memiliki arti Paduka Guan. Kwan Kong sendiri merupakan pelafalan Hokkian dari Guan Gong.

Nama asli dari Dewa Kwan Kong adalah Guan Yu (关羽) atau Guan Yun Chang (关云长). Oleh Kaisar Han, Ia diberi gelar Han Shou Ting Hou (漢夀亭侯) yang berarti ‘Marquis dari Han Shou’.

Guan Yu merupakan seorang panglima perang yang terkenal dan hidup pada jaman 3 jaman Kerajaan (Sam Kok), pada rentang tahun 160 – 220M.

Guan Yu dipuja karena kesetiaan dan kejujuran. Dia adalah lambang teladan sifat ksatria sejati yang selalu menempati janji dan setia pada sumpahnya. Oleh sebab itu Guan Yu banyak dipuja di berbagai kalangan masyarakat, disamping kelenteng-kelenteng.

Di samping dipuja sebagai lambang kesetiaan dan kejujuran, Guan Yu juga dipuja sebagai Dewa Pelindung Perdagangan, Dewa Pelindung Kesusastraan dan Dewa Pelindung rakyat dari malapetaka peperangan yang mengerikan.

9. Sempat diprotes Masyarakat

Usai diresmikan pada bulan Juli 2017, terjadi protes yang viral di media massa mengenai pembangunan patung dewa Kwan Kong.

Protes ini dilayangkan oleh sebagian masyarakat yang menyangkut pautkan dengan politik , suku , agama dan ras dalam patung tersebut

Selain itu, permasalahan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) juga dipermasalahkan oleh pemerintah daerah setempat.

Akibat adanya konflik yang terjadi di masyarakat, akhirnya patung ini ditutupi kain putih oleh pemerintah setempat.

10. Jadi Tempat Wisata

Klenten Kwan Sing Bio dan Patung Dewa Kwan Kong menjadi tempat wisata lokal bagi masyarakat Tuban. Klenteng yang terletak di Jl. RE. Martadinata No.1, Desa Karangsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Indonesia.

Kelenteng ini diklaim sebagai satu-satunya kelenteng di Indonesia yang menghadap laut bebas.

Meski menjadi tempat peribadatan kaum Konghucu, Klenteng Kwan Sing Bio dan Patung Dewa Kwan Kong yang menjadi daya tarik wisata juga menyediakan tempat ibadah berupa mushalla.

Mushalla ini disediakan untuk memberikan wisatawan muslim tempat untuk beribadah sesuai dengan kepercayaannya meskipun sedang berkunjung di kelenteng.

Hal ini menjadi simbol toleransi agama sendiri di Tuban meski keberadaan Patung dewa Kwan Kong sempat di protes.(*)

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved