Sniper Andalan KKB Papua Tewas Baku Tembak dengan TNI-Polri, ini Spesifikasi Senjata SS1 Andalannya
Sniper Andalan KKB Papua Tewas Baku Tembak dengan TNI-Polri, Padahal Memakai Senjata SS1 buatan Pindad. Berikut kronologinya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Sementara itu, terungkap sejumlah fakta tak terduga tentang mata-mata KKB Papua di PT Freeport Indnesia.
Seperti diketahui, TNI-Polri berhasil menangkap IS atau Ivan Sambom saat penggerebekan sebuah kamp Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka.
Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata Ivan Sambom merupakan mata-mata KKB Papua di PT Freeport Indonesia.
Ivan Sambom bekerja sebagai karyawan pengamanan internal di PT Freeport Indonesia.
Fakta terbaru menyebutkan kalau Ivan Sambom ternyata berpangkat komandan di Tentara Pembebasan Nasional-Oraganisasi Papua Merdeka atau TPN-OPM.
Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Mata-mata KKB Papua Ditangkap Aparat TNI-Polri, Pelaku Bekerja Sebagai Security di PT Freeport'
1. Mata-mata TPN-OPM
Ivan Sambom mengaku berperan sebagai pemberi informasi atau mata-mata bagi kelompok Tentara Pembebasan Nasional-Oraganisasi Papua Merdeka atau TPN-OPM.
"Ivan Sambom ini selain mata-mata TPN-OPM, merangkap pula sebagai pegawai security PT Freeport Indonesia," ujar Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw dalam keterangannya, Kamis (16/4/2020).
2. Pernah bantu Lekagak Telenggen
Diungkap Paulus, Ivan Sambom mengakui beberapa kali memberikan informasi kepada KKB pimpinan Lekagak Telenggen, Militer Murib, Abubakar Kogoya, Yunus Kobogau terkait informasi pergeseran pasukan maupun melaporkan update situasi posisi aparat keamanan.
3. Berpangkat komandan
Ivan Sambom ternyata memiliki kedudukan cukup tinggi di TPN-OPM, yakni sebagai komandan logistik.
"Dari hasil penyelidikan ditemukan fakta bahwa Ivan Sambom juga mengaku sebagai komandan Logistik TPN OPM," ungkap Paulus.
Ini sesuai dengan keterangan Ivan yang menyatakan memberi fasilitas tempat tinggal dan bahan makanan terhadap kelompok Abubakar Kogoya sebelum dilakukan penindakan oleh petugas.