Berita Malang Raya

Jasad Pendaki yang Hilang di Gunung Buthak Kota Batu Ditemukan, Ada Petunjuk Sepatu dan Kaos Kaki

Butuh waktu tiga hari bagi tim SAR gabungan untuk bisa menemukan pendaki yang hilang di Gunung Buthak Kota Batu

Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/benni indo
Pos pantau jalur Parangtejo menuju pendakian Gunung Buthak Kota Batu. 

SURYA.CO.ID, BATU - Jopi Pranata, pendaki yang hilang di jalur Gunung Buthak, ditemukan tim SAR telah meninggal dunia, Rabu (15/4/2020).

Dantim Basarnas Surabaya, Satrio Nurridanto menerangkan dari pos pantau jalur Coban Parangtejo, Jopi ditemukan sekitar pukul 13.56 di titik koordinat S7°56’19,6’’ dan E112°28’30,4’’.

Kemudian dilakukan evakuasi dan menurunkan korban ke bawah yang dimulai sekitar pukul 15.30 wib.

“TIM SAR gabungan pada pukul 13.56 berhasil mengevakuasi korban atas nama Jopi Pranata dalam meninggal dunia. Saat ini, sedang evakuasi dengan perjalanan sekitar 5 jam sehingga diperkirakan tiba pukul sekitar 21.30 wib,” ujar Satrio pada Rabu (15/4/2020) sore.

Jopi ditemukan 111 meter dari sepatunya.

Sebelumnya, tim SAR gabungan telah menemukan sepatu milik korban, Selasa (14/4/2020).

Jenazah rencananya akan langsung dibawa ke rumah duka di Kota Batu.

“Sesuai koordinasi dengan pihak keluarga, langsung dibawa ke rumah duka,” ujarnya.

Penemuan Jopi berasal dari informasi warga kepada tim SAR gabungan.

Tim SAR gabungan lantas menelusuri informasi yang masuk tersebut.

Butuh waktu tiga hari bagi tim SAR gabungan untuk bisa menemukan pendaki yang hilang.

“Kami mendapat informasi dari warga sekitar, setelah kami kroscek, ternyata A1. Kami masih memvalidkan dengan properti yang ada pada korban dan kesaksian dari keluarga korban,” imbuhnya.

Tim SAR gabungan mendapat laporan adanya pendaki yang hilang pada Senin, 13 April 2020.

Di hari kedua, tim membagi 6 search and rescue unit (SRU) untuk mencari korban.

Satrio mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan 120 orang dalam upaya mencari keberadaan Jopi di jalur menuju Gunung Buthak.

Per Selasa, tim membagi jalur lewat Parang Tejo di Dusun Princi, jalur Panderman.

“Kami bagi menjadi dua jalur, Princi dan Panderman karena korban tujuannya ke Gunung Buthak. Di pos tiga los kontak, menurut keterangan dari teman-temannya, menuju ke bawah. Kemungkinan korban turun ke bawah Panderman,” ungkapnya.

Satrio kembali menjelaskan kronologis hilangnya Jopi.

Diterangkannya, rombongan berjumlah 16 orang, satu perempuan dan 16 pria berangkat menuju Gunung Buthak pada Jumat 10 April 2020.

Ketika beristirahat di Pos 3 sekitar pukul 19.00 WIB, kemudian Jopi lari ke arah bawah, dan masuk ke semak-semak.
Rekannya yang lain mencoba untuk menemukan Jopi, namun tidak membuahkan hasil.

Di semak-semak yang dimasuki Jopi, ditemukan sepatu dan kaos kaki milik Jopi.

Tim SAR sudah mendirikan tenda di Pos 3 sejak Senin lalu untuk menjangkau area pencarian.

Lakukan Pendakian Tanpa Izin

Sebelumnya, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu melaporkan adanya pendaki Gunung Buthak yang hilang kontak, Senin (13/4/2020) sekitar pukul 12.00 WIB.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu Achmad Choirur Rochim menerangkan, pendaki yang saat ini dicari atas nama Jopi Pranata.

Berdasarkan informasi dari laporan tertulis, Jopi bersama rombongan berangkat pada Jumat, 10 April 2020 pukul 08.00 WIB dengan tujuan Gunung Buthak.

Rombongan tiba di Pos 3, dekat Kali Ampuh, untuk beristirahat sekitar pukul 19.00 WIB.

Saat melanjutkan perjalanan, Jopi lari ke arah bawah, keluar jalur pendakian dan melompat ke semak-semak.

“Di sekitar daerah survivor terakhir kali diketahui, ditemukan sepatu, kaos kaki dan topi milik survivor. Setelah jarak 50 meter, tidak ditemukan jejak survivor. Selama 2 hari, rombongan mencari survivor dan mendirikan tenda di Pos 3,” terang Rochim, Senin (13/4/2020).

Setelah mendapatkan laporan, petugas langsung melakukan operasi pencarian.

Operasi pencarian mandiri dilaksanakan Polsek Batu, Perhutani, Linmas, warga, relawan dan dua orang rekan dari rombongan.

Petugas operasi berangkat pada Senin, 13 April 2020 mulai pukul 06.00 WIB via Parangterjo, Desa Princi, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Informasi di lapangan, Jopi adalah warga Dusun Gangsiran, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo.

Koordinator TRC PB Kota Batu, Suhartono menerangkan jalur pendakian sejatinya ditutup untuk sementara waktu.

Penutupan itu sebagai langkah antisipasi di tengah pandemi Covid-19.

Selain Jopi, ada 16 pendaki lainnya yang turut serta dalam rombongan.

“Sudah ditutup pakai banner dan ada tuliusan besar di atas namun tetap melakukan pendakian tanpa izin,” ungkap Suhartono.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved