Virus Corona di Surabaya
UPDATE Virus Corona di Surabaya Terus Naik & Potensi PSBB, Kongkow di Cafe Bisa Dimasukkan RSJ Menur
Sekdaprov Jawa Timur Heru Tjahjono mengatakan Kota S.urabaya, dan sekitarnya berpotensi untuk dilakukan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Musahadah
Namun jika negatif mereka juga akan dibei pemberitahuan bahwa mereka negatif dan kembali diimbau tegas untuk tidak keluar rumah kecuali untuk hal yang benar-benar urgent.
Saat melakukan patroli dan tes cepat covid-19 di Rolag Cafe tersebut, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim membawa perangkat lengkap untuk pelaksanaan rapid test.
Para petugas kesehatan juga mengenakan pakaian APD lengkap dan mengambil sampel darah masing-masing pengunjung cafe yang masih nekat ngongkrong tersebut.
Linda Eka, salah satu pengunjung, mengaku kapok usai mendapatkan shock terapi patroli dari jajaran kepolisian dan TNI serta dilakukan pengambilan darah untuk rapid test.
Ia yang berniat sekedar membeli makanan itu sempat ketakutan saat harus diambil darahnya.

“Kapok saya sudah. Nggak mau lagi wes makan di luar. Ini terakhir,” katanya. Meski begitu ia cukup senang karena hasil rapid test nya menunjukkan hasil negatif. Ia tak bisa membayangkan jika hasilnya positif dan harus dikarantina di rumah sakit malam itu juga.
Sementara itu Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi yang mengawal langsung proses rapid test mengatakan bahwa langkah ini sengaja dilakukan melihat angka kenaikan kasus covid-19 di Kota Surabaya yang melonjak tinggi.
Bagaimana tidak dalam sehari tambahan kasus positif covid-19 di Surabaya mencapai 83 kasus pada hari Minggu (12/4/2020).
Begitu juga hari ini yang penambahannya mencapai 28 kasus. Sehingga total angka kasus covid-19 di Surabaya mencapai 208 kasus.
“Malam ini ada empat titik sasaran patrolinya. Dan ini menjadi keputusan dari pembahasan rapat antara gubernur, kapolda dan pangdam. Karena kita tahu Surabaya penjngkatan kasusnya luar biasa,” kata Joni.
Menurutnya Covid-19 ini memang adalah virus yang bisa sembuh sendiri, akan tetapi penularanya sangat cepat. Sehingga kuratis tidak akan bisa terselesaikan sampai langkah preventifnya konsen ditangani. Khususnya pencegahan penularan.
“Kalau yang sakit kita rawat, lalu penyebaran bisa ditekan, kan lama-lama virus ini habis,” ucapnya.
Dalam rapid test yang dihelar di Rolag Cafe ini diketahui tidak ada yang terdeteksi positif covid-19. Meski begitu Gugus Tugas Jatim terus menekankan pada masyarakat untuk tetap menjaga physical distancing, di rumah saja, dan tidak keluar kecuali dalam kondisi yang sangat urgent.
• DAFTAR Lengkap Link Live Streaming TVRI Program Belajar di Rumah, Berikut 2 Pesan dari Mendikbud
• Materi Pelajaran & Link Live Streaming TVRI Belajar dari Rumah Selasa 14 April 2020 & Kelas Daring
• Kabar Baik, Hasil Rapid Tes Orang Terdekat Pasien Positif Covid-19 di Kota Batu Negatif
• KRONOLOGI Pendaki Hilang di Gunung Buthak Kota Batu, Lakukan Pendakian Tanpa Izin