Virus Corona di Batu

Kabar Baik, Hasil Rapid Tes Orang Terdekat Pasien Positif Covid-19 di Kota Batu Negatif

Pasien positif yang dimaksud adalah pasien kedua yang saat ini tengah dirawat intensif di RS Karsa Husada, Kota Batu.

Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/sugiharto
Foto Ilustrasi. Sebanyak 156 pekerja migran Indonesia dari Malaysia menjalani rapid test di Terminal 2 Internasional Juanda, Selasa (7/4/2020). Rapid test ini dilakukan sebagai antisipasi untuk penyebaran virus covid-19 ke indonesia. 

SURYA.CO.ID, BATU – Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Batu, M Chori menerangkan hasil rapid test terhadap orang-orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 di Kota Batu negatif.

Pasien positif yang dimaksud adalah pasien kedua yang saat ini tengah dirawat intensif di RS Karsa Husada, Kota Batu.

“Hasil pelacakan dilakukan bagi yang kontak erat, keluarga dan rekan kerja dari pasien konfirm kedua, kebetulan hasil rapid tesnya negatif,” ujar Chori, Selasa (14/3/2020).

Artinya, belum ada yang dilaporkan tertular dari pasien kedua.

Saat dikonfirmasi ulang terkait potensi penularan ini, Chori kembali menegaskan kalau hasil rapid tesnya memang negatif.

“Sesuai hasil rapid tesnya negatif. Tapi tetap harus isolasi mandiri selama 14 hari,” jelasnya.

Satu pasien positif Covid-19 di Kota Batu adalah seorang paramedis yang diduga kuat tertular dari klaster Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan RI, pemerintah sudah mulai mengkaji metode rapid tes atau pemeriksaan Covid-19 melalui spesimen darah.

Rapid test memiliki cara berbeda dengan tes Covid-19 yang selama ini dilakukan.

Rapid tes menggunakan spesimen darah, tidak menggunakan apusan tenggorokkan atau apusan kerongkongan.

Salah satu keuntungannya adalah rapid test tidak perlu dilakukan di Lab Bio Safety Level 2.

Artinya ini bisa dilaksanakan hampir di semua Lab kesehatan yang ada di RS di Indonesia.

Permasalahannya adalah pada rapid tes yang diperiksa adalah immunoglobulin, maka dibutuhkan reaksi immunoglobulin dari seseorang yang terinfeksi corona paling tidak satu minggu.

Kalau belum terinfeksi atau terinfeksi kurang dari seminggu kemungkinan pembacaan imunoglobulinnya akan memberikan gambaran negatif.

Rapid tes harus diiringi dengan pemahaman tentang isolasi diri.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved