Virus Corona di Sidoarjo
Sidoarjo Belum Berencana Berlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar, Ini Alasannya
Kabupaten Sidoarjo belum berencana memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Penulis: M Taufik | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SIDOARJO – Kendati sudah masuk kategori zona merah di Jawa Timur dengan perkembangan pasien positif covid-19 yang terus bertambah, Sidoarjo belum berencana memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Menurut Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, banyak hal yang harus disiapkan jika memberlakukan PSBB.
“Dan Sidoarjo belum. Belum ke arah sana,” kata Nur Ahmad ditemui usai rapat dengan sejumlah pejabat dan gugus tugas covid-19 di Pendopo Sidoarjo, Selasa (14/4/2020).
Cak Nur, panggilan Nur Ahmad Syaifuddin, mengakui jumlah pasien covid-19 di Sidoarjo terus bertambah.
Korban meninggal juga semakin bayak.
Sampai Selasa (14/4/2020) siang, terhitung sudah ada 39 orang positif, 106 PDP, dan 445 ODP.
Dari jumlah itu, jumlah yang meninggal dunia sudah mencapai 14 orang. 6 dari pasien positif dan 8 dari PDP.
Cak Nur yang juga berstatus sebagai Wakil Bupati menyampaikan, pihaknya masih akan melihat perkembangan terlebih dulu.
Besok, rencananya digelar evaluasi bersama dinas kesehatan dan semua pihak yang terkait dalam penanganan covid-19 di Sidoarjo.
“Akan dievaluasi bersama, apakah langkah-langkah yang dilakukan selama ini sudah efektif atau belum. Demikian pula, bakal dibahas mendalam, apa-apa saja langkah yang perlu diambil ke depannya,” ujar pria yang juga menjadi pelaksana tugas Bupati Sidoarjo tersebut.
Untuk memberlakukan PSBB, banyak variabel yang harus disiapkan.
Karena konsekuensi pemberlakukan PSBB juga terbilang tidak ringan.
Dicontohkan, ada ribuan perusahaan beroperasi di Sidoarjo.
Dan mayoritas juga bukan produsen makanan atau alat kesehatan.
Sehingga, jika diberlakukan PSBB semua harus tutup.