Virus Corona di AS
Sehari Kremasi 200 Jenazah, Tassi: Antrean Sudah Penuh hingga Pekan Depan
Sekalipun sudah bekerja dengan kapasitas maksimum, jadwal sudah penuh sampai akhir minggu depan.
SURYA.co.id I NEW YORK - Philip Tassi mengingatkan bahwa pemakaman tempat ia bekerja sudah kewalahan.
Namun tak ada waktu baginya untuk beristirahat karena pemerintah New York mengumumkan rekor angka kematian akibat virus corona di negara bagian itu.
Tassi yang bekerja di Pemakaman Ferncliff di Westchester, beberapa mil dari Manhattan, mengatakan “permintaan penguburan dan kremasi yang kami terima meningkat 300%”.
Hampir 200 jenazah dikremasi selama 16 jam setiap hari, tujuh hari dalam seminggu. Sekalipun sudah bekerja dengan kapasitas maksimum, jadwal sudah penuh sampai akhir minggu depan.
Jumlah kematian korban virus corona di Amerika terus meningkat. Hingga Minggu (12/4) kemarin, tercatat sudah lebih dari 20.000 warga AS meninggal. Angka ini sekaligus yang tertinggi di dunia, mengalah Italia yang berada di kisaran 19.000.