Virus Corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya & Jatim Hari ini 12 April 2020, Positif Covid-19 Melonjak 386 Kasus
Berikut update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur, Minggu (12/4/2020). Lonjakan cukup signifikan terjadi di Jawa Timur, terutama Surabaya.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Berikut update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur, Minggu (12/4/2020).
Data Pemprov Jatim kembali menunjukkan peningkatan pada jumlah kasus pasien positif Covid-19.
Berdasarkan laman infocovid19.jatimprov.go.id, kini kasus positif Covid-19 di Jawa Timur melonjak jadi 386 pasien.
Jika menilik data hari sebelumnya, pada Sabtu kemarin kasus positif Covid-19 mencapai 267.
Dengan demikian, terjadi peningkatan cukup signifikan sebanyak 119 kasus di Jawa Timur.
• Sehari Kasus Positif Covid-19 Jatim Bertambah 119 Kasus, Terbanyak Surabaya
• Kasus Covid-19 Surabaya Melonjak, Khofifah Soroti Masih Ada Trek-trekan Motor di Depan Grahadi
Sementara itu, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 14.092 kasus.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasasn (PDP) mencapai 1.383 kasus.
Meskipun begitu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 juga terus bertambah.
Hingga saat ini, jumlah pasien sembuh di Jawa Timur mencapai 69 pasien.
Menilik data sebelumnya, jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 di Jawa Timur mencapai 65 pasien.
Maka dari itu, terdapat tambahan empat pasien lagi yang dinyatakan sembuh per Minggu (12/4/2020).
Sedangkan, 29 pasien dinyatakan meninggal dunia.
Jawa Timur sendiri menjadi salah satu wilayah yang menyumbang kasus sembuh positif Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Sementara itu, wilayah di Jawa Timur yang paling parah terpapar Covid-19 adalah Surabaya.
Hingga hari ini, tercatat ada 1360 ODP, 502 PDP, dan 180 positif Covid-19.
Dengan demikian, jumlah pasien positif Covid-19 di Surabaya nyaris dua kali lipat dari data sebelumnya yang mencapai 97 kasus.
Berikut peta penyebaran Covid-19 di Surabaya dan kota/kabupaten di Jawa Timur.

Data Terbaru Ada 10 Pasien Positif Corona di Kabupaten Pasuruan, Ini Kata Pansus Covid-19
Di Kabupaten Pasuruan saat ini jumlah pasien yang dinyatakan positif terpapar Coronavirus atau COVID-19 sebanyak 10 orang, Minggu (12/4/2020).
Ke-10 orang yang dinyatakan positif corona ini sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Anggota Pansus COVID-19 Kabupaten Pasuruan, Joko Cahyono menyebut angka ini sangat fantastis.
Ia meminta Satgas COVID-19 untuk segera 'berlari' menyelesaikan permasalahan ini.
"Kondisi ini harus diikuti dengan kerja keras Satgas COVID-19 dan Pansus COVID-19 dalam real action, bukan sekadar berkutat di tahap rencana dan teori semata. Jangan jalan ditempat, sudah saatnya mencari solusi agar bisa memutus rantai penyebaran virus ini," kata Joko Cahyono, Minggu (12/4/2020).
Dia menilai, kinerja Satgas COVID-19 selama ini belum maksimal, karena sampai hari ini pun masyarakat di bawah menunggu real action dalam bentuk sosialisasi, mekanisme penanganan, juga protap dalam upaya deteksi dini, dan sebayainya.
Joko, sapaan akrabnya mencontohkan, Puskesmas sebagai salah satu garda terdepan dalam recovery kondisi ketika ada yang terpapar.
Namun, hingga detik ini, masih belum kongkrit peralatan dan perlengkapan dalam penanganannya. Alat Pelindung Diri (APD) juga belum ada.
"Makanya kemarin saya meminta rapat koordinasi bersama Satgas dan Pansus ditunda. Saya interupsi ke pimpinan karena buat apa rapat, Satgas tidak membawa data perencanaannya seperti apa, langkahnya juga belum terstruktur dan dituangkan dalam kerangka kerja," tambahnya.
Ia juga meminta Satgas untuk lebih terbuka terhadap informasi masyarakat Pasuruan yang masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ataupun memang sudah positif COVID-19.
"Kalau saya boleh berpendapat, seharusnya hari ini Satgas sudah membuka data ODP, ataupun PDP per kecamatan. Jadi masyarakat mendapatkan informasi yang sangat jelas. Kalau seperti ini, tiba-tiba positif 10 kan juga masyarakat kaget," urainya.
Ia menilai, informasi itu sangat penting untuk diketahui khalayak luas.
Dikatakan Joko, banyak daerah lain yang sudah membuka data sampai tingkat kecamatan, bahkan hampir seluruh kabupaten dan kota di Jatim sudah melakukannya.
"Jangan takut masyarakat itu panik ketika melihat data sebaran virus ini. Saya kira itu justru logikanya terbalik. Dibuka saja, masyarakat bisa tahu dan bisa lebih berhati-hati. Ini juga akan memudahkan kinerja satgas untuk sosialisasi," jelasnya
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Andri Wahyudi juga meminta Satgas COVID-19 mulai mempercepat langkahnya dalam penanganan COVID-19 di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Kata dia, hari ini Pasuruan bukan lagi zona hijau, tapi sudah menjadi zona merah.
Jumlah pasien yang positif juga sudah bertambah, dari tiga menjadi 10.
Memang, faktanya 10 pasien ini sudah ditangani sejak mereka masih berstatus PDP.
Mereka sudah diisolasi sejak beberapa minggu terakhir, dan kemungkinan kondisinya sudah mulai membaik.
Ia menyebut Satgas sudah harus ada kerangka tindakan atau kerja untuk memaksimalkan anggaran yang sudah disiapkan Pemkab Pasuruan ataupun DPRD Kabupaten Pasuruan.
Sekadar diketahui, Pemkab Pasuruan sudah menyiapkan anggaran Rp 77 Miliar untuk penanganan COVID-19 ini.
Ia mengaku sangat sedih ketika anggaran sebanyak itu baru terserap sekitar Rp 2,4 miliar untuk belanja APD, dan itu belum semuanya.
Ada juga anggaran DPRD yang juga disiapkan sekitar Rp 9,9 Miliar.
Bahkan, ia juga mengaku siap mengalihkan jatah anggaran belanja mobil dinas barunya tahun ini untuk membantu penanganan COVID-19 di Kabupaten Pasuruan.
"Anggaran belanja untuk mobil dinas ini bisa dialihkan untuk penanganan, mengingat penanganan COVID-19 ini harus dilakukan secara serius dan tidak sembarangan. Saya kira pembelian mobil dinas ini juga tidak terlalu urgent," ungkap Andri.