Ratusan Pesilat ke Polrestabes Surabaya

Tuntut Keadilan, Ratusan Massa Pesilat Pagar Nusa Datangi Mapolrestabes Surabaya

Ratusan massa dari perguruan pencak silat Pagar Nusa meluruk Polrestabes Surabaya sambil menyuarakan aksi tuntutan

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Cak Sur
Istimewa
Massa pesilat Pagar Nusa mendatangi Mapolrestabes Surabaya, Selasa (7/4/2020). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemandangan tak biasa terjadi di depan Mapolrestabes Surabaya,Selasa (7/4/2020) pagi.

Ratusan massa dari perguruan pencak silat Pagar Nusa meluruk Polrestabes Surabaya sambil menyuarakan aksi tuntutan.

Para massa itu bersolidaritas atas tewasnya satu anggota pesilat Pagar Nusa usai dikeroyok oleh beberapa orang pada Sabtu (21/3/2020) malam lalu.

Satu dari empat pesilat Pagar Nusa yang tewas dikeroyok itu bernama Wahyu Eko Prasetyo.

Wahyu meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Sabtu (4/4/2020).

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho pun mendatangi massa setelah sempat menerima perwakilan di antara mereka.

Tuntutan para massa itu meminta keadilan agar proses hukum terhadap kasus pengeroyokan itu segera diproses.

"Kami cuma minta keadilan. Saya dari Jawa Tengah jauh-jauh ke Surabaya untuk meminta keadilan kepada polisi terhadap kasus pengeroyokan saudara kami," kata salah seorang massa.

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho masih belum dapat memberikan konfirmasi terkait adanya demonstrasi pesilat Pagar Nusa tersebut.

Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran memastikan proses hukum terhadap pelaku pengeroyokan akan tetap ditegakkan tanpa pandang bulu.

"Mau apapun latar belakang pelaku pengeroyokan, kami tidak pandang bulu dan tentu akan kami proses," kata Sudamiran saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (7/4/2020).

Untuk memastikan para pelaku pengeroyokan yang menyebabkan satu dari empat korban tewas itu, Satreskrim menerjunkan unit Resmob dan Jatanras untuk bersama menyelidiki kasus tersebut.

"Jatanras dan Resmob sudah turun ke lapangan," tambahnya.

Hingga 17 hari setelah kejadian, polisi masih bekerja dan sudah memeriksa 15 saksi atas kejadian tersebut.

Disinggung terkait dugaan pelaku dari kelompok perguruan silat lainnya, Sudamiran masih belum bisa memastikannya.

"Di lokasi kejadian banyak orang kan, kami belum mengarah pada satu kelompok tertentu. Tapi yang pasti apapun latar belakangnya akan kami proses," tandasnya.

Informasi yang didapat SURYA.CO.ID, pengeroyokan itu terjadi di bawa Tol Juanda, Jalan Menanggal Harapan pada Sabtu (21/3/2020).

Sebelum terjadi pengeroyokan, pada hari Kamis (19/3/2020) malam, juga terjadi gesekan antara dua perguruan silat yang melibatkan Pagar Nusa.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved