Persebaya Surabaya

Curhat Gelandang Persebaya Makan Konate yang Tak Bisa Pulang ke Negaranya: 'Saya Rindu Sama Istri'

Saat rekan-rekannya bisa berkumpul bersama keluarga saat kompetisi Liga 1 2020 ditunda, gelandang Persebaya Makan Konate justru tinggal di Surabaya.

Penulis: Khairul Amin | Editor: Musahadah
Instagram Makan Konate/dok.surya
Gelandang Persebaya Makan Konate bersama istri dan anaknya. 

SURYA.co.id, SURABAYA - Saat rekan-rekannya bisa berkumpul bersama keluarga saat kompetisi LIga 1 2020 ditunda, gelandang Persebaya Surabaya Makan Konate justru masih ada di kota Pahlawan. 

Gelandang Persebaya asal Mali ini tidak bisa pulang ke negaranya karena negara yang dipimpin Presiden Ibrahim Boubacar Keita itu memberlakukan lockdown sejak 26 Maret 2020.

Alhasil,  penerbangan ke Mali pun ditutup dan Makan Konate tidak bisa terbang. 

Lalu, apa yang dilakukan Makan Konate di Surabaya? 

Terpisah jarak dan waktu, pemain 28 tahun itu hanya bisa melepas rindu pada keluarga dengan memanfaatkan teknologi.

"Saya rindu sekali sama istri. Setiap hari saya komunikasi lewat telepon maupun video call. Istri tahu situasinya sekarang, dia juga rindu sama saya. Alhamdulillah, istri dan keluarga semua (kondisi) baik," ucapnya.

Sambil melakukan karantina mandiri di Kota Pahlawan dan menunggu status lockdown Mali dicabut sehingga pulang ke negaranya, Makan Konate berusaha menjaga kondisi dengan tetap berlatih memanfaatkan fasilitas gym yang ada di are aapartemen pemain Persebaya.

"Untuk sekarang saya tetap di apartemen saja latihan,” pungkas Makan Konate

Makan Konate manjadi pemain asing Persebaya satu-satunya yang masih bertahan di apartemen pemain Persebaya.

Tiga pemain asing lainnya, David Aparecido da Silva, Mahmoud Eid, dan Aryn Glen Williams, sudah kembali ke negaranya masing-masing.

"Hingga tadi malam sudah ada 39 kasus (Covid-19). Bahkan bandar udara di Mali sudah menghentikan aktivitas penerbangan,” kata Makan Konate.

Biodata Makan Konate

Gelandang asing Persebaya Surabaya, Makan Konate
Gelandang asing Persebaya Surabaya, Makan Konate (surya.co.id/sugiharto)

Melansir dari Wikipedia, Makan Konate merupakan mantan gelandang serang Arema FC.

Makan Konate lahir di Mali, 10 November 1991.

Makan konate mengawali karier di dunia sepak bola sejak 2008 lalu saat bergabung dengan Stade Malien, sebuah klub sepak boleh di Mali yang memiliki basis di Bamako.

Tahun 2011, Makan Konate bergabung dengan klub Alakhdar SC yang berbasis di Libya.

Kemudian di tahun 2012 hingga sekarang, ia bergabung dengan klub Indonesia.

Mulai dari PSPS Pekanbaru, Barito Putera, Persib Bandung, T-Team, dan Sriwijaya.

Terakhir, Makan Konate bergabung dengan Arema FC sebagai gelandang serang.

Makan Konate resmi gabung Persebaya Surabaya

Makan Konate gabung Persebaya Surabaya pada Kamis (16/1/2020).

Kondisi turun

Geladang Persebaya SUrabaya, Makan Konate melakukoni latihan berama pemain Bajul Ijo di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Dia tetap berada di Surabaya saat wabah virus corona atau Covid-19 lantaran negara asalnya, Mali di-lockdown
Geladang Persebaya SUrabaya, Makan Konate melakukoni latihan berama pemain Bajul Ijo di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Dia tetap berada di Surabaya saat wabah virus corona atau Covid-19 lantaran negara asalnya, Mali di-lockdown (Surabaya.Tribunnews.com/Habibur Rohman)

Pelatih fisik Persebaya Surabaya Gaselly Jun Panam mengaku, ruang gerak pemain dipastikan terbatas selama pandemi virus corona atau COVID-19.

Latihan pemain secara mandiri pun dipastikan tidak bisa maksimal.

"Dan lagi untuk aktifitasnya juga terbatas karena pandemi corona ini," kata Gaselly Jun Panam, pelatih fisik persebaya Surabaya, Minggu (5/4/2020).

Terlepas sedang tidak ada aktifitas latihan bersama, tim pelatih telah menyiasati kondisi ini dengan mewajibkan pemain mengirimkan video latihan di rumaah.

Harapannya kondisi fisik pemain tetap terjaga meski tidak ada aktifitas tim pasca kompetisi dihentikan sementara sejak berakhirnya pekan ketiga Liga 1 2020.

Gaselly Jun Panam juga mengakui, kondisi fisik Makan Konate dkk akan menurun seiring mandeknya kompetisi.

Mengingat pemain Persebaya beralih melakukan individual training di rumah masing-masing setelah PSSI menghentikan kompetisi hingga 29 Mei akibat corona.

Gaseely menilai program individual training memang menjadi solusi saat kondisi seperti ini, hanya saja belum cukup untuk menyamai latihan tim seperti biasanya.

"Untuk penurunan kondisi fisik pasti ada, karena tempat dan fasilitas mungkin tidak sama dengan saat bersama tim," kata Gaselly.

Sejauh ini Bajul Ijo baru melakoni dua laga yang mana hasilnya belum sekalipun memetik kemenangan usai imbang 1-1 dari Persik Kediri dan kalah 3-4 dari Persipura Jayapura.

BERITA PERSEBAYA Hari ini Populer, Dampak Jika Liga 1 2020 Dihentikan & Kondisi Makan Konate dkk

Respons Manajemen Persebaya Surabaya soal Opsi Gaji Pemain Dibayar 25 Persen selama Jeda Kompetisi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved