Virus Corona di Pamekasan
Alasan Pemkab Pamekasan masih Belum Tutup 6 Pasar Hewan terkait Cegah Penyebaran Covid-19
Pemkab Pamekasan melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) kini tengah mengkaji untuk menutup enam pasar hewan.
Penulis: Muchsin | Editor: Parmin
SURYA.co.id | PAMEKASAN – Pemkab Pamekasan melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) kini tengah mengkaji untuk menutup enam pasar hewan, di Pamekasan, berkaitan dengan antisipasi penyebaran Covid-19.
Kapan kepastian untuk menutup enam pasar hewan itu, sampai saat ini belum diputuskan.
Sebab pihak Disperindag Pamekasan masih akan menggelar rapat dengan Satuan Tugas (satgas) Covid-19, Pamekasan.
Kepala Diseperindag Pamekasan, Bambang Edi Suprapto, Minggu (5/4/2020) mengatakan, jika di beberapa daerah sudah terdapat pasar yang ditutup, baik pasar modern, pasar tradisional dan pasar hewan, sehingga di Pamekasan, pihaknya kini tengah mengkaji untuk menutup pasar hewan.
“Nah untuk penutupan pasar ini hewan ini masih belum diputuskan, karena kami akan gelar rapat bersama satgas Covid-19. Walau di beberapa daerah sudah dilakukan penutupa pasar, kalau kami tidak membahas dulu dirapat, nanti kami keliru,” ujar Bambang Edi Suprapto.
Dikatakan, untuk menutup sebuah pasar ini perlu kajian dan pertimbangan yang mendalam. Karena dampaknya cukup besar bagi masyarakat.
Namun berdasarkan kebijakan dari pusat, untuk pasar sembako harus diamankan, sehingga kemungkinan untuk penutupan pasar ini cenderung pada penutupan pasar hewan, walau dampaknya juga besar.
Menurut Bambang, di Pamekasan, terdapat enam pasar hewan, yakni pasar hewan di Desa Pakong, Kecamatan Pakong.
Pasar hewan di Kecamatan Waru. Pasar hewan di Kecamatan Palengaan. Pasar hewan di Desa Batubintang, Kecamatan Batumarmar.
Pasar hewan di Desa Proppo, Kecamatan Proppo dan pasar hewan di Keppo, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan.
“Namun sejak dua minggu belakangan ini, kondisi pasara hewan di Pamekasan mengalami penurunan atau sepi. Sebab hal ini dipengaruhi pembatasan pengiriman hewan ternak sapi yang ke Jakarta dibatasi,” papar Bambang.
