Kapolda Sebut KKB Papua Cuma Pengangguran yang Punya Senjata, ini Tujuan Aslinya Serang Freeport
Akhirnya terungkap tujuan asli KKB Papua menyerang PT Freeport Indonesia, Kapolda Papua sebut mereka cuma pengangguran yang punya senjata.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengungkap tujuan sebenarnya kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua menyerang PT Freeport Indonesia.
Hal ini diungkapkan Paulus setelah aksi bruta KKB Papua menembaki pegawai PT Freeport Indonesia.
Diketahui, KKB Papua Joni Botak melakukan penembakan terhadap pegawai PT Freeport Indonesia.
TNI-Polri langsung melakukan pengejaran dan penyisiran di area tersebut.
Dari hasil investigasi sementara, aparat keamanan mendapatkan informasi, bahwa penembakan itu dilakukan sedikitnya delapan orang.
Kebrutalan KKB Papua itu menyebabkan seorang warga negara New Zeland tewas.
• Buntut Kebrutalan KKB Papua Tembak Mati Warga Selandia Baru, Dubes Kecam Aksi Kelompok Separatis
• TNI Balas Serangan KKB Papua & Berhasil Kuasai Markasnya, Buntut Penembakan Pesawat CASA CN A-2909
Sementara itu, dua korban luka-luka adalah Jibril MA Bahar (49) dan Ucok Simanungkalit (57).
Melansir dari Kompas dalam artikel 'Motif Penembakan KKB di PT Freeport, Kapolda Papua: Ingin Tunjukkan Eksistensi', Paulus mengatakan KKB Papua ingin mendapatkan pengakuan dari masyarakat.
“Indikasi penembakan ini jelas bahwa mereka ingin menunjukan eksistensi mereka," kata Paulus didampingi Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab di Timika, Selasa (31/3/2020).
Bahkan, Paulus menyebut KKB Papua cuma berisi sekumpulan pengangguran yang memiliki senjata api.
Hal itu, kata dia, membuat mereka melakukan kejahatan dan meneror masyarakat.
“Kemudian ingin menunjukan kelompok mereka punya kemampuan dan kekuatan, tapi malah mengorbankan masyarakat sipil,” ujar Paulus.
KKB Papua yang menembak pegawai PT Freeport Indonesia itu telah terpantau di wilayah Kali Kopi dalam beberapa hari terakhir.
Tapi, aparat keamanan kesulitan mengantisipasi karena KKB Papua lebih menguasai jalur tikus untuk masuk ke perkotaan.
“Ini yang akan menjadi antisipasi kami ke depan untuk memperketat pengamanan di sekitar kota,” kata Paulus.
Sebelumnya, KKB Papua pimpinan Joni Botak menembak tiga karyawan PT Freeport Indonesia di area perkantoran di wilayah dataran rendah, Kuala Kencana, pada Senin (30/3/2020) sekitar pukul 13.50 WIT.
Graeme Thomas Weal (57), yang merupakan warga negara New Zeland tewas. Dia berprofesi sebagai konsultan layanan pusat.
"Dari aksi tersebut ada tiga korban, satu WNA asal New Zeland meninggal dunia dan dua WNI terluka," kata Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata, kepada wartawan di Kantor Polsek Kuala Kencana, Senin sore.
Sementara itu, dua korban luka-luka adalah Jibril MA Bahar (49) dan Ucok Simanungkalit (57).
Jibril mengalami luka tembak di perut dan paha bagian kanan.
Sedangkan ucok tertembak di bagian siku tangan dan punggung belakang.
Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, aksi penembakan di kawasan penambangan emas Freeport itu diduga ulah gerombolan pimpinan Joni Botak.
Saat ini aparat keamanan tengah dikerahkan untuk melakukan pengejaran ke gerombolan tersebut.
"KKB dilaporkan melakukan penyerangan dengan menembaki karyawan saat berada di OB 1 Kuala Kencana.
Belum ada laporan terkait pengejaran yang dilakukan tim gabungan, karena anggota masih di lapangan," kata Waterpauw, dilansir dari Antara.
Sementara itu, lokasi penembakan langsung dijaga ketat aparat keamanan bersenjata.
Berdasar keterangan yang diperoleh, beberapa saksi mata mengaku sempat melihat delapan orang memasuki area Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana dengan menenteng senjata api.
"Pelaku diperkirakan lebih dari delapan orang.
Saksi-saksi melihat ada delapan orang membawa senjata api," jelas Era.
Sementara itu, saat penyerangan terjadi, Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana dijaga oleh enam anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Amole.
Usai melakukan penembakan, para pelaku melarikan diri ke arah hutan di belakang Kuala Kencana tembus ke arah Mile 39.
"Upaya yang kami lakukan yaitu bersama Satgas Amole memperketat pengamanan di area Kuala Kencana dan terus berkoordinasi dengan semua satuan untuk melakukan pengejaran.
Malam ini juga kami akan melakukan razia skala besar di daerah-daerah rawan yang diduga menjadi perlintasan kelompok ini," kata Era.
Sementara itu, menurut juru bicara PT Freeport Reza Pratama, korban kebrutalan anggota KKB itu berjumlah tujuh orang, satu di antaranya meninggal dunia.
"Kami sangat berduka atas kehilangan satu orang rekan karyawan yang meninggal dalam kejadian penembakan di area perkantoran PT Freeport Indonesia, di Kuala Kencana, Timika," kata Reza dalam keterangan pers yang diterima di Jayapura, Senin malam waktu Papua.
Empat orang korban lain dalam insiden penembakan mengalami cedera ringan dan telah mendapatkan perawatan di lokasi.
TNI Balas Serangan KKB Papua & Berhasil Kuasai Markasnya
Penembakan pesawat CASA CN A-2909 milik TNI AU oleh KKB Papua masih berbuntut panjang.
Meski tak sampai rusak parah, TNI langsung membalas serangan KKB Papua itu dengan mengerahkan pasukan ke lokasi penembakan.
Aparat TNI disiagakan di Distrik Serambakon yang merupakan lokasi penembakan pesawat CASA CN A-2909.
Ternyata benar, di lokasi tersebut TNI langsung terlibat baku tembak dengan KKB Papua pada Minggu (29/3/2020) pagi.
Tak butuh waktu lama, TNI berhasil memukul mundur KKB Papua.
"Anggota yang kita siagakan telah memukul mundur KKB dari Distrik Serambakon," ujar Komandan Korem 172/PWY Kolonel Inf Binsar Parluhutan Sianipar, Senin (30/3/2020), melansir dari Kompas dalam artikel 'TNI Pukul Mundur KKB dari Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang'
Pergerakan aparat TNI di lokasi tersebut bertujuan mengamankan jalur udara karena Distrik Serambakon dekat dengan Bandara Oksibil.
Arus lalu lintas manusia dan barang dari dan menuju Pegunungan Bintang hanya bisa diakses melalui moda transportasi udara.
Di samping itu, Binsar juga menyebut TNI sudah menguasai markas KKB Papua di lokasi tersebut.
"Diharapkan penerbangan di Bandara Oksibil dapat berjalan aman seperti biasanya.
Dan sampai saat ini kami telah menguasai markas mereka," kata Binsar.
Ia memastikan keberadaan aparat TNI di Pegunungan Bintang untuk menjaga situasi keamanan tetap kondusif.
"Sementara itu dengan disiagakannya pasukan TNI di Kabupaten Pegunungan Bintang diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat yang akhir-akhir ini banyak mendapat teror dari KKB Papua," kata Binsar.
Diberitakan sebelumnya, KKB Papua sempat menembaki Pesawat CASA CN A-2909 milik TNI AU.
Pesawat tersebut mengangkut 3 ton bahan makanan (sembako) dan bahan bangunan untuk gereja.
Penembakan terjadi di kawasan Pegunungan Bintang saat saat TNI hendak mendarat di Oksibil.
Menurut Komandan Lanud Silas Papare Marsekal Pertama Tri Bowo, pesanan tersebut diminta secara resmi oleh Bupati Pegunungan Bintang.
Seperti diketahui, pesawat TNI-AU dengan pilot Mayor (P) Ari Wicaksono, ditembaki orang tak dikenal saat hendak mendarat di Oksibil.
"Pesawat ditembaki saat hendak mendarat dan saat ini sedang dilakukan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi pesawat, " jelas Marsekal Pertama Tri Bowo, dilansir dari Antara.
Selain itu, setidaknya lima lubang bekas tembakan ditemukan di sayap bagian kanan pesawat.
Namun, pesawat tersebut tak mengalami kerusakan berarti.
Dilansir dari Antara, aksi penembakan tersebut terjadi saat pesawat melintas di wilayah Distrik Serambakon pada ketinggian 4.800 kaki, pada pukul 08.50 WIT.
Menurut Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin siang, aparat menemukan lima lubang bekas tembakan di sayap bagian kanan pesawat.
Namun, setelah diperiksa secara menyeluruh, pesawat CASA CN A-2090 tersebut tidak mengalami kerusakan berarti.
Eko mengakui, saat ini prajurit TNI tengah melakukan pelacakan dan pengejaran pelaku penembakan di Distrik Serambakon.
"Kita belum tahu pelakunya, ini sedang didalami," kata dia.
Sementara itu, Eko menjelaskan, aksi teror penembakan bukan pertama kali terjadi.
Sebelumnya, pada 2 Maret 2020, iring-iringan truk milik BUMN ditembaki kelompok bersenjata di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang.(*)