Berita Populer
3 BERITA POPUPLER Jatim - Oknum Polisi Gresik Cabuli Mertua, Video Gadis Madura & 4.568 ODP COVID-19
Ada 3 berita populer Jatim hari ini, mulai oknum polisi Gresik cabuli ibu mertua, video panas Gadis Madura & sebanyak 4.568 ODP COVID-19 di Jatim.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Iksan Fauzi
SURyA.co.id - Redaksi SURYA.co.id merangkum 3 berita populer Jatim hari ini, mulai oknum polisi Gresik cabuli ibu mertua, video panas Gadis Madura hingga ada 4.568 orang dalam pantauan COVID-19 di Jatim.
Berita pertama datang dari Kabupaten Gresik. Seorang oknum polisi Gresik dilaporkan istri dan ibu mertuanya karena diduga melakukan perbuatan pencabulan.
Dalam keterangan pelapor kepada Polres Gresik, oknum polisi itu diduga melakukan pencabulan kepada ibu mertuanya, DM (50).
Oknum polisi berinisial NS (36) ini seringkali melakukan pencabulan di kamar dan di pinggir jalan. Mulai meraba-raba hingga menciumi tubuh ibu mertua.
Sedangkan istrinya berinisial IT (25) memergoki kelakuan NS dari ponselnya. Di dalam ponsel tersebut juga terdapat banyak foto-foto orang perempuan berumur.

Kasubag Humas Polres Gresik, AKP Hasyim Asyari mengaku telah menerima laporan itu pada Jumat (27/3/2020).
"Iya benar," singkatnya, Sabtu (28/3/2020).
Sementara, Kuasa hukum korban IT menceritakan kronologi dugaan pencabulan tersebut.
Menurutnya, korban DM baru memberanikan diri membuka secara terang-terangan ke keluarga karena sudah tidak kuat menerima pelecehan seksual oleh NS sejak Desember tahun lalu.
"Total sudah 7 kali dicabuli. Tidak sampai berhubungan badan ya," tuturnya saat dikonfirmasi awak media.
Korban baru berani melapor karena selama ini kasihan melihat anaknya yang masih berusia 25 tahun menjalin rumah tangga belum sampai setengah tahun jika harus berpisah, mengingat kelakukan menantunya itu.
Namun, sang menantu malah semakin menjadi.
Meski tinggal bersama dengan keluarga besar korban.
Pelaku malah semakin gencar melakukan aksi bejatnya.

Mulai dari meraba dan menciumnya di kamar tidur, hingga di pinggir jalan.
Bahkan melalui video call masih melakukan tindakan pelecehan.
Menurut Syafi'i, korban NS tak hanya satu.
"Korbannya tidak hanya satu. Ada juga yang akan melaporkan NS ini. Sama-sama sudah berusia lanjut," kata dia.
Didampingi ibunya sendiri bersama kuasa hukum. Dia minta agar suaminya dihukum setimpal. Setelah kasus ini, dia juga melayangkan cerai.
"Intinya, IT dan DM ingin NS dihukum seberat-beratnya dicopot dengan tidak hormat," pungkas Syafi'i.
Dikonfirmasi terpisah, NS dihubungi melalui sambungan telepon tidak kunjung menjawab.
Melalui pesan singkat juga belum dibaca hingga berita ini diturunkan.
Berita kedua dari Kabupaten Sumenep, Madura.

Beberapa tangkapan layar dan video panas Gadis Madura saat diajak gituan sama pacar disebar di grup WhatsApp.
Bahkan, pelaku berinisial MTH (20) yang menyebarkan video panas itu mengaku sudah 10 kali berhubungan badan dengan mantan pacarnya selama 2 tahun pacaran.
Korban, MN (16) awalnya tidak tahu video panas dengan pacarnya itu sudah tersebar di grup WhatsApp.
Dia baru sadar setelah mantan pacarnya mengirimi tangkapan layar video panasnya ke ponselnya.
MN lantas melaporkan MTH ke Polres Sumenep. MTH lantas ditangkap tim Polres Sumenep.
Aksi nekat yang dilakukan oleh pria asal Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep ini karena putus dengan MN.
Seusai menerima laporan korban, kemudian polisi telah menahan MTH dan menetapkannya sebagai tersangka dan dijerat pasal 45 ayat 1 UU nomer 19 Tahun 2016 tentang transaksi informasi elektronek dengan ancaman 6 tahun penjara.

Kapolres Sumenep, AKBP Deddy Supriadi mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari tersangka MTH ini sempat menjalin asmara dengan korban MN.
"Tersangka MTH sudah berpacaran dengan korban MN selama dua tahun," kata AKBP Deddy Supriadi, Jumat (27/3/2020).
Menurut keterangan atau pengakuan tersangka MTH, selama menjalin cinta ternyata sudah melaku berhubungan badan layaknya suami istri.
"Berdasarkan pengakuan dari tersangka, ternyata selama berpacaran sudah berhubungan badan layaknya suami istri selama 10 kali," katanya.
Selanjutnya, suatu ketika keduanya sudah putus berpacaran dan tersangka kecewa pada korban MN yang tak mau lagi pada tersangka.
"Karena merasa kesal dengan MN, tersangka MTH nekat menyebar atau mengirim video panas berhubungan badan dengan korban ke salah satu grup WhatsApp," katanya.
Bahkan katanya, tidak cukup sampai di situ. Tersangka mengcapture kiriman video panas di grup WhatsApp tersebut dan mengirimkan ke korban.
"Dari itulah korban MN melaporkannya ke Polisi," katanya.
Jumlah ODP COVID-19 di Jatim 4.568 orang

Melansir dari laman infocovid19.jatimprov.go.id, update kasus virus corona di Surabaya dan Jawa Timur naik menjadi 77 kasus positif covid-19 dari data sebelumnya.
Sedangkan untuk jumlah orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) juga naik menjadi 4.568 orang.
Yang mengalami penurunan adalah jumlah Pasien Dalam Pengawasan atau PDP yakni 307 orang, hal ini lantaran beberapa PDP dinyatakan sembuh.
Ada penambahan 11 kasus positif corona di Surabaya dan Jawa Timur pada Sabtu (28/3/2020).
11 orang positif Covid-19 yang baru tersebut, rinciannya 7 orang dari Surabaya, 1 orang dari Magetan, 1 orang dari Sidoarjo, 1 orang dari Gresik dan 1 orang dari Kota Kediri.
Berikut update data kasus konfirmasi covid-19 di Surabaya dan Jawa Timur hari ini, Minggu 29 Maret 2020.
KOTA SURABAYA : 40
KAB. KEDIRI : 2
KAB. GRESIK : 2
KAB. TULUNGAGUNG : 0
KAB. SAMPANG : 0
KAB. BOJONEGORO : 0
KAB. PASURUAN : 0
KOTA BLITAR : 0
KAB. PAMEKASAN : 0
KAB. SUMENEP : 0
KOTA KEDIRI : 0
KAB. PACITAN : 0
KAB. BANYUWANGI : 0
KAB. SIDOARJO : 9
KAB. JEMBER : 1
KAB. BLITAR : 1
KOTA MOJOKERTO : 0
KOTA MALANG : 2
KAB. PONOROGO : 0
KAB. NGANJUK : 0
KAB. NGAWI : 0
KOTA PROBOLINGGO : 0
KAB. TUBAN : 0
KAB. TRENGGALEK : 0
KAB. MOJOKERTO : 0
KOTA MADIUN : 0
KAB. JOMBANG : 0
KAB. MALANG : 5
KOTA PASURUAN : 0
KAB. SITUBONDO : 2
KAB. BONDOWOSO : 0
KAB. LUMAJANG : 1
KAB. MAGETAN : 9
KAB. BANGKALAN : 0
KAB. MADIUN : 0
KAB. PROBOLINGGO : 0
KOTA BATU : 1
KAB. LAMONGAN : 0

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengumumkan tambahan 11 kasus positif virus Corona (Covid-19) di Jatim pada hari Sabtu (28/3/2020).
11 orang positif Covid-19 yang baru tersebut, rinciannya 7 orang dari Surabaya, 1 orang dari Magetan, 1 orang dari Sidoarjo, 1 orang dari Gresik dan 1 orang dari Kota Kediri
Dengan tambahan 11 kasus positif tersebut, total pasien positif Covid-19 di Jawa Timur adalah 77 orang.
Selain itu dari tim tracing mencatat total ada 307 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 4568 Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Saya ingin mengajak kembali, bahwa penyebaran Covid-19 ini percepatannya sudah harus membutuhkan kewaspadaan berlapis. Dan itu artinya berbagai SOP termasuk physical distancing dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus kita terapkan," ujar Khofifah.
Dengan adanya satu pasien positif Covid-19 di Kota Kediri tersebut, sekaligus menjadikan Kota Kediri masuk Zona Merah bersama 12 kabupaten/kota lainnya.
Sehingga, saat ini ada 13 daerah yang masuk Zona Merah yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kota Batu, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Magetan, Kabupaten Kediri dan terakhir Kota Kediri.
Rapid Test Corona di Jawa Timur Temukan 4 PDP dan 1 ODP Positif

Pelaksanaan rapid test massal di Jawa Timur sudah dilakukan pada 541 orang di 30 rumah sakit. Dari tes tersebut ditemukan 5 orang terindikasi positif, yang terdiri dari 4 PDP dan 1 ODP.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 di Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi SpBS, Sabtu (28/3/2020).
Ia mengatakan, bahwa lima orang yang terindikasi positif usai menjalani rapid test akan ditindaklanjuti dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) ataub yang dikenal dengan teknis swab.
“Per update sampai siang tadi dilaporkan ada yang positif 5 orang. Yang terdiri dari 3 PDP di Surabaya, 1 PDP di Bojonegoro dan 1 ODP di Surabaya,” terang dr Joni saat konferensi pers menyampaikan update pelaksanaan rapid test di Jatim bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Akan tetapi Joni menegaskan, bahwa hasil positif yang diperlihatkan dari alat rapid test belum tentu menjadi konfirmasi positif terinfeksi virus corona. Bisa jadi merupakan false positif atau false negatif. Sebab antibodi yang terdeteksi adalah antibodi untuk virus Corona jenis lain. Sehingga dikatakan Joni bagi lima orang yang terindikasi positif akan segera di-swab.
“Yang semua positif akan dilakukan tes PCR dengan di-swab,” tegas Joni.
Sebagaimana dikatakan pria yang juga Dirut RSUD Dr Soetomo itu, sebanyak 18.400 alat rapid test sudah disebar ke daerah baik rumah sakit maupun dinas kesehatan.
Mulai kemarin, tes cepat berupa screening deteksi virus corona itu dilakukan dengan prioritas para tenaga kesehatan yang merawat langsung pasien positif Covid-19 dan juga PDP dan ODP.
Hasilnya, dikatakan Joni seluruh tenaga kesehatan yang menangani pasien dan berisiko tinggi semuanya negatif Covid-19 dalam rapid test yang dilakukan.
“Rapid test ini sekali lagi tujuannya adalah untuk screening bagi orang yang berisiko tinggi. Siapa itu mareka adalah para pemberi layanan, seperti dokter perawat, pembersih tempat tidur, pembantu perawat. Alhamdulillah dari yang dites semua tenaga kesehatan negatif,” pungkas Joni.
Sementara itu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong agar seluruh rumah sakit dan dinas kesehatan di Jatim segera melakukan tes cepat Covid-19.
“Hari ini yang sudah melakukan rapid test ada 30 rumah sakit. Kami berharap yang lain, segera menyelenggarakan rapid test, dengan harapan semakin cepat kita melakukan deteksi semakin cepat melakukan penanganan,” kata Khofifah. (Willy Abraham/Ai Syahbana/Putra Dewangga)