Alasan Iran Tolak Bantuan Donald Trump Atasi Corona, Masih Dendam Soal Kematian Qassem Soleimani?

Pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei menegaskan bahwa negaranya tidak akan pernah menerima bantuan Amerika Serikat untuk melawan virus corona.

CNN
Presiden AS Donald Trump 

"Para pemimpin AS adalah pembohong, manipulator, kurang ajar dan serakah. Mereka adalah penipu," kata Khamenei, yang juga menyebut AS "benar-benar kejam" dan "teroris".

Usulan AS untuk membantu Iran dengan obat-obatan dan perawatan asalkan Iran meminta lebih dulu dianggap aneh oleh Khamenei.

Dia mencatat bahwa AS sendiri mengalami kekurangan yang mengerikan yang tidak hanya terjadi pada peralatan pencegahan penyakit tetapi juga obat-obatan.

Dia juga menambahkan dalam ucapannya kepada Washington, "Jika Anda memiliki sesuatu, gunakan untuk diri Anda sendiri."

Khamenei mengimbau kepada Iran bahwa "semua orang harus mengikuti instruksi" dari pihak berwenang dalam memerangi epidemi.

"Sehingga Tuhan Yang Maha Kuasa akan mengakhiri bencana ini untuk rakyat Iran, untuk semua negara Muslim dan untuk seluruh umat manusia," ujar Khamenei.

Terekam dalam video detik-detik Ketua DPR AS, Nancy Pelosi merobek salinan kertas pidato Donald Trump saat sidang pemakkzulan.
Terekam dalam video detik-detik Ketua DPR AS, Nancy Pelosi merobek salinan kertas pidato Donald Trump saat sidang pemakkzulan. (Tangkapan layar Youtube)

Jahanpour mengatakan provinsi Teheran telah melaporkan 249 kasus baru dan provinsi tengah Yazd mencatat sebanyak 84 pasien infeksi virus corona.

Untuk membatasi penyebaran virus, pihak berwenang telah meminta orang-orang untuk tidak bepergian selama perayaan Tahun Baru Persia (Nowruz) saat ini.

"Di Iran, sekitar 68 persen kematian akibat penyakit COVID-19 adalah orang berusia di atas 60 tahun", kata Jahanpour.

Dia menekankan bahwa perjalanan keluarga umumnya merupakan faktor paling berisiko untuk kelompok usia ini.

Majelis Pakar Ulama Iran Wafat Terinfeksi Virus Corona

Diberitakan sebelumnya, satu lagi pejabat Iran meninggal dunia karena terinfeksi virus corona, yakni Ayatollah Hashem Bathayi Golpayegani.

Pria 78 tahun iru merupakan anggota Majelis Pakar Ulama Iran. Dia menghembuskan nafas terakhir setelah dua hari dipastikan terserang COVID-19.

Kematian Ayatollah Hashem Bathayi Golpayegani menambah daftar pejabat Iran yang terserang virus corona dan meninggal dunia menjadi 12 pejabat.

Sedangkan sampai saat ini, masih ada 13 pejabat Iran dalam karantina karena suspect virus corona.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved