Sudah Renta dan Akan Dilengserkan KKB Papua, Berikut Jejak Aksi Teror Goliat Tabuni Panglima TPNPB

Sudah Renta dan Akan Dilengserkan KKB Papua yang Lebih Muda, Berikut Jejak Aksi Teror Goliat Tabuni Panglima TPNPB.

Kolase Facebook/KOMNAS-TPNPB dan Tribun Manado
Goliat Tabuni (kiri), Panglima TPNPB yang sudah renta dan akan dilengserkan KKB Papua 

SURYA.co.id - Simak jejak aksi teror Goliat Tabuni, panglima TPNPB yang akan segera dilengserkan oleh kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua.

Seperti diketahui, TNI mulai mencium akan terjadi perpecahan lagi di KKB Papua karena perebutan kekuasaan di jajaran Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf. Dax Sianturi menduga, saat ini KKB Papua sedang berebut untuk melengserkan panglima TPNPB yang masih dipegang oleh Goliat Tabuni (GT).

Dax menyebut kalau Goliat Tabuni saat ini renta dan tak sekuat dulu, itulah yang menyebabkan KKB Papua berusaha untuk melengserkannya.

Meski saat ini sudah renta dan bahkan akan dilengserkan oleh KKB Papua, Goliat Tabuni ternyata memiliki jejak aksi teror yang cukup mengerikan.

Janda Muda Tewas Mengenaskan Setelah Didatangi Pria Bersarung Tengah Malam, ini Kronologi Lengkap

Dilansir dari Wikipedia, Goliat Tabuni pernah menjadi anggota dari Kelik Kwalik dan berperan besar dalam penyaderaan di Mapenduma.

Pimpinan KKB Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng
Pimpinan KKB Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng (Facebook/KOMNAS-TPNPB)

KKB Makin Terjepit, Polda Kalimantan Kirim 100 Polisi ke Papua

KKB Papua Diduga akan Terpecah Belah Lagi, Saling Berebut Melengserkan Panglima TPNPB Goliat Tabuni

Goliat Tabuni terus gencar melawan militer Indonesia hingga menewaskan puluhan anggota TNI dan Polri di Puncakjaya, Papua.

Tak hanya TNI dan Polri, Goliat Tabuni juga membunuh ratusan penduduk Papua yang tidak mendukung gerakan separatisme Operasi Papua Merdeka (OPM).

Dilansir dari wpnla.net via GridHot dalam artikel 'Panglima TPNPB-OPM Goliat Tabuni Pernah Sampaikan Bakal Bantai Orang Asli Papua Barat yang Dinilai Pro TNI-Polri', Sabtu (15/12/2018), Goliat Tabuni pernah mengancam akan menembak mati Orang Asli Papua yang dinilai menjadi mata-mata TNI/POLRI.

Goliat Tabuni mengeluarkan penyataan itu lantaran banyak orang asli Papua yang tak mau bergabung dengan mereka.

Gegara orang asli Papua memilih bergabung dengan Indonesia, banyak pentolan TPNPB-OPM terbunuh oleh aparat.

Goliat N. Tabuni yang mempunyai NRP.7312.00.00.00 di TPNPB-OPM ini dalam pernyataan tersebut juga mengaku mempunyai daftar orang-orang asli Papua yang menjadi spionase TNI-Polri.

Maka jika ada orang asli Papua yang ditembak mati KKB papua maka mereka menganggapnya sebagai mata-mata TNI-Polri.

Goliat Tabuni juga mengklaim mata-mata TNI-Polri itu menyamar sebagai Guru, Tenaga Medis, PNS, Pedagang, Pedagang Kaki Lima, Pedagang Asongan, Tukang Ojek, Sopir Angkutan, Sopir Rental, Penjual Es keliling, Penjual Pakaian keliling, penjual Ticket, Penjual Pulsa, Counter HP, Pendeta, Majelis Gereja, pengelola rumah makan, tukang bangunan, tenaga kerja project infrastruktur, Jurnalis dan lain-lain.

Begini bunyi pernyataan Goliat Tabuni mengenai hal diatas.

Dengan demikian, maka TPN-OPM mengeluarkan pernyataan Resmi sebagai berikut:

1. Bahwa, memperingatkan kepada Orang Asli Papua yang selama ini menjadi SPIONASENYA TNI/POLRI agar segera hentikan kegiatan Anda;

2. Bahwa, memperingatkan kepada warga civil orang Melayu Indonesia yang selama ini menjadi SPIONASENYA TNI/POLRI agar segera hentikan kegiatan Anda;

3. Bahwa, memperingatkan semua orang Asli Papua dan orang Melayu Indonesia yang menjadi infiltran Pemerintah Colonial Indonesia, agar segera hentikan kegiatan Anda;

4. Bahwa, jika poin 1 sampai poin 3 tidak dapat diindahkan maka TPN-OPMsiap melakukan tindakan eksekusi kepada siapa saja yang menjadi SPIONASEnya TNI/POLRI, kapan saja dan dimana saja;

5. Bahwa, apabila TPN-OPM melakukan tindakan Eksekusi maka public dan keluarga korban jangan salahkan TPN-OPM, melainkan silakan berurusan dengan TNI/POLRI dan Pemerintah Colonial Republik Indonesia;

Notes:

TPN-OPM belum pernah menembak masyarakat Civil, namun apabila hal itu ada berarti kelompok ILFITRANS dan SPIONASEnya TNI/POLRI.

Oleh karena itu, TPN-OPM memperingatkan dan menyampaikan kepada public bahwa mulai dari sekarang stop menjadi ILFITRANS dan SPIONASEnya TNI/POLRI.

Karena TPN-OPM melahirkan Resolusi melalui KTT TPN-OPM di Markas Perwomi Biak, Papua Barat dengan kode SCAN VIRUS, maka pelaksanaannya akan tetap berlaku di seluruh tanah Papua, kapan saja dan dimana saja.

Demikian, pernyataan TPN-OPM ini dibuat di Markas Pusat dan dapat dikeluarkan guna menjadi perhatian oleh semua pihak. Terima kasih atas perhatian Anda.

Dikeluarkan Di : Markas Pusat

Pada Tanggal : 12 Februari 2013

Panglima Komando Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat

Organisasi Papua Merdeka

Panglima TPNPB
ttd
Gen. Goliath N. Tabuni 
NRP. 7312.00.00.00.

Diberitakan sebelumnya, TNI mulai mencium akan terjadi perpecahan lagi di KKB Papua karena perebutan kekuasaan di jajaran Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Hal ini diungkapkan oleh Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf. Dax Sianturi.

Dax menduga saat ini KKB Papua sedang berebut untuk melengserkan panglima TPNPB yang masih dipegang oleh Goliat Tabuni (GT).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Perebutan Posisi Panglima Tertinggi Diduga Jadi Alasan Pergerakan Sejumlah KKB ke Tembagapura'.

Dax menyebut kalau Goliat Tabuni saat ini sudah berumur dan tak sekuat dulu, itulah yang menyebabkan KKB Papua berusaha untuk menggesernya.

"Sebenarnya GT sudah cukup berumur dan secara fisik tidak lagi sekuat dulu.

Namun, ketokohannya GT masih cukup berpengaruh bagi generasi di bawahnya.

Kedudukan GT yang sudah semakin renta dijadikan peluang bagi pimpinan yang ada dibawahnya untuk menggeser GT," kata Dax, di Jayapura, Kamis (19/3/2020).

Ilustrasi: Sepak Terjang KKB Papua Joni Botak & Lekagak Telenggen, 2 Kubu yang Bersatu Mengincar PT Freeport
Ilustrasi: Sepak Terjang KKB Papua Joni Botak & Lekagak Telenggen, 2 Kubu yang Bersatu Mengincar PT Freeport (Kolase Youtube dan IST/Tribun Manado)

KKB Papua yang bergeser ke Tembagapura adalah kelompok pimpinan Lelagak Telenggen (LT), Militer Murib (MM), Selcius Waker (SW), dan Gusbi Waker (GW).

Sedangkan wilayah Tembagapura merupakan wilayah operasi KKB Papua pimpinan Jhony Botak.

Menurut Dax, Tembagapura yang di dalamnya ada kawasan operasional PT Freeport Indonesia (PTFI), dianggap KKB bisa menaikan pamor, sehingga peluang menjadi pimpinan tertinggi TPNPB sangat terbuka.

"Saat ini isu Tembagapura sedang memanas dan mereka berharap itu bisa menaikkan nama mereka sehingga keberadaan GT bisa semakin dilupakan," kata dia.

"Bisa jadi pergerakan KKB Papua ke Tembagapura untuk menggeser kedudukan GT yang selama ini kita dengar sebagai Panglima Tertinggi TPNPB," sambung Dax.

Beberapa informasi mengenai pergerakan KKB Papua ke Tembagapura juga dianggap sebagai sebuah propaganda untuk menakut-nakuti masyarakat.

Termasuk informasi mengenai Egianus Kogoya (EK), Pimpinan TPN OPM di wilayah Ndugama, yang ikut bergerak ke Tembagapura dianggap tidak sesuai fakta.

"Apa yang selama ini dipropagandakan TPNPB itu tidak sesuai fakta di lapangan, sebagian besar menggunakan nama EK untuk propaganda bahwa sudah terjadi penggabungan kekuatan," kata Dax.

Dax menegaskan bila antar KKB Papua masih ada persaingan yang antar pimpinannya masih menyimpan ego yang tinggi.

Bahkan dalam satu kelompok kini sudah mulai ada ketidakpatuhan antara pimpinan dan anggotanya.

Hal ini seperti yang terjadi saat kelompok Selcius Waker membakar sebuah gereja di Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura, pada 12 Maret 2020.

Polda Kalimantan kirim 100 Brimob untuk hadapi KKB Papua

Sementara itu, Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) siap hadapi KKB Papua dengan mengirim 100 personel ke Papua. 

Langkah ini sekaligus untuk menjaga keamanan dan ketertiban di daerah rawan itu.

"Mereka di BKO ke Polda Papua bertujuan untuk membantu menjaga kamtibmas serta persiapan kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang nantinya dilaksanakan di sana," terang Kapolda Kalteng, Irjen Pol Ilham Salahudin, dikutip dari Antara dalam artikel "Bantu hadapi KKB, Polda Kalteng kirim 100 personel ke Papua".

Personel yang dikirim ke Papua merupakan anggota yang sudah terlatih.

4 KKB Papua Bersatu Siap Serang dari Gunung Botak di Tembagapura, 5.000 Prajurit TNI/Polri Siaga
4 KKB Papua Bersatu Siap Serang dari Gunung Botak di Tembagapura, 5.000 Prajurit TNI/Polri Siaga (Tangkapan Layar Antara)

"Personel kami ini nantinya akan bergabung dengan personel brimob lainnya dari polda  di seluruh nusantara yang juga ikut mengirim untuk di BKO ke Papua," katanya kemudian.

Orang nomor satu di lingkungan Polda Kalteng itu berpesan kepada personelnya, agar selalu waspada dan menjaga dirinya, serta mampu menjaga kekompakan jiwa korsa. 

Selain itu, bisa menunjukkan dedikasi untuk membantu rekan-rekannya melaksanakan keamanan di Papua.

"Utamakan kekompakan sesama satuan saat menjalankan tugas di Papua dan jaga nama baik krops brimob dan daerah," pesannya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, personel yang akan diberangkatkan ke Papua dilengkapi dengan senjata laras panjang guna menjaga diri, agar tidak mudah dilumpuhkan oleh KKB Papua.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved