Virus Corona di Surabaya
INFO HOAX Virus Corona Sebut Nama Unicef Soal Masker Kain, Beredar di Whatsapp (WA)
Bertebaran pesan berantai berisi hoax pasien Corona dan hal-hal berhubungan dengan isu Corona.
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Ditengah merebaknya pandemi Corona, masyarakat juga harus mewaspadai informasi-informasi tidak pasti yang bertebaran di media sosial. Bertebaran pesan berantai berisi hoax pasien Corona dan hal-hal berhubungan dengan isu Corona.
Pada Minggu (22/3/2020), beredar hoax mengenai virus Corona melalui aplikasi penyalur pesan, Whatsapp (WA). Pesan berantai ini berisi mengenai jenis baru penyebab Covid-19. Pesan ini bertebaran di aplikasi WA dengan mengatasnamakan UNICEF.
Berikut isi pesan yang beredar melalui aplikasi jejaring WA..

1. Corona merupakan virus berukuran besar. Diameter virus ini 400-500 micro, sehingga masker jenis apa pun dapat mencegah masuknya ke tubuh kita dan tidak perlu menggunakan masker yang mahal.
2. Virus corona tidak melayang di udara, tapi menempel pada benda, sehingga penularannya tidak melalui udara.
3. Apabila menempel di permukaan logam, virus corona dapat hidup selama 12 jam. Mencuci tangan dengan sabun dan air sudah cukup untuk membunuhnya.
5. Apabila menempel di tangan, virus corona dapat hidup selama 10 menit, sehingga menyediakan sterilizer berbahan dasar alkohol cukup untuk berjaga-jaga.
6. Apabila berada di udara bersuhu 26-27 °C, virus corona akan mati sehinga tidak hidup di daerah panas. Di samping itu, minum air panas dan berjemur di bawah sinar matahari sudah cukup sebagai pencegahan. Menghindari makanan dan minuman dingin termasuk ice cream sangat penting.
7. Berkumur sampai dalam dengan air hangat dan garam akan membunuh virus corona di sekitar anak tekak (telak - Jw.) dan mencegahnya masuk kedalam paru-paru. Dengan mengikuti petunjuk ini cukup untuk mencegah virus corona. UNICEF Tolong sebarkan informasi ini untuk mencegah timbulnya ketakutan yang tidak perlu.
Dilansir dari Kompas.com, pesan yang beredar melalui Whatsapp tersebut dipastikan adalah informasi hoax.
Kompas telah melakukan verifikasi pada pihak UNICEF.
Rizky Ika Syafitri selaku Communication for Development Specialist UNICEF Indonesia, mengatakan bahwa pesan yang beredar tersebut tidak benar.
"Hoax, ceks informasi di website resmi UNICEF, WHO, dan kementerian kesehatan," Kata Rizky seperti dikutip oleh Kompas, (Kamis/12/3/2020).
Rizky menambahkan, saat terjadi sebuah wabah, ada kecenderungan informasi tidak akurat akan menyebar.
penyebaran informasi yang tidak akurat ini mengakibatkan adanya kepanikan, perasaan takut, stigma, dan informasi keliru tentang perlindungan diri dan penyakit.
"Pesan ini mengklaim bahwa menghindari es krim dan makanan dingin lainnya, serta melakukan beberapa hal lain diklaim dapat menghindarkan diri dari penyakit. padahal, ini sama sekali tidak benar," Kata Rizky
Menghadapi pandemik Covid-19, UNICEF Indonesia telah menyediakan Chatbot U-Reports yang dapat diakses melalui Whatsapp.
Chatbot ini memberikan informasi resmi mengenai penyebaran virus Corona.
Chatbot ini dapat diakses dengan menyimpan nomor +62 811 9004 567.
Cara untuk mendapatkan informasi dari chatbot tersebut cukup mudah, hanya dengan mengirimkan pesan "corona" dan mengisi data yang diperlukan.
Setelah selesai mengisi data, sejumlah menu mengenai informasi virus Corona akan muncul.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[HOAKS] Pesan Berantai Seputar Virus Corona Mengatasnamakan UNICEF",