Virus Corona di Surabaya
4 Terobosan Risma Atasi Penularan Virus Corona di Surabaya, Bilik Sterilisasi sampai Koar di Jalan
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuat sejumla terobosan antimainstream untuk mencegak penyebaran virus corona di wilayahnya.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
SURYA.CO.ID - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuat sejumla terobosan antimainstream untuk mencegak penyebaran virus corona di wilayahnya.
Terobosan yang dibuat wali kota perempuan di Surabaya ini tergolong antimainstream dan belum semua dilakukan kepala daerah lainnya.
Tak hanya mengarahkan ribuan alat penyemprot disinfektan hingga ke kampung-kampung, Risma juga tak segan-segan obrak-obrak warganya untuk menjalankan prosedur kesehatan pencegahan Covid-19.
Berikut terobosan Risma selengkapnya: '
1. Bilik Sterilisasi

Risma meminta kepada pihak kampus IT Telkom Surabaya, untuk membuatkan bilik sterilisasi.
Bilik tersebut rencananya bakal diperbanyak dan dipasang di ruang publik.
Terdapat dua model yang diterima Risma, satu berbentuk bilik dan satu lainnya berbentuk tunnel.
Untuk diketahui, sebelumnya Risma memang menginginkan bilik khusus yang berfungsi untuk sterilisasi sebagai bentuk antisipasi virus corona atau Covid-19 di Surabaya.
Risma mengatakan, dirinya memang sengaja untuk menyediakan fasilitas tersebut di Surabaya.
"Kita akan bikin sebanyak-banyaknya untuk kita sebar di seluruh Surabaya," kata Risma.
Alat semacam ini nantinya juga bakal dibuat Dinas terkait di Pemkot Surabaya dan disebar di banyak ruang publik.
Menurut Risma, alat ini bakal semakin membuat bermacam virus dapat dicegah penyebarannya.
Sebab, di dalam alat ini juga ditambahi cairan disinfektan.
Cara kerja alat ini memang menyemprotkan uap dari cairan khusus kepada orang yang berada maupun melintasi alat tersebut.
Sementara untuk cairan yang akan digunakan, Risma mengungkapkan, tengah diproses dan disiapkan pihaknya.
"Saya pikir ini lebih sempurna untuk disinfektan dibandingkan kalau kita hanya cuci tangan. Sabun itu juga bisa membunuh tapi kalau cuma cuci tangan kita nggak tahu dia nempelnya dimana, tapi kalau ini seluruh badan bisa kena," terang Risma.
2. Siapkan dapur umum

Pemkot Surabaya menyiapkan dapur umum khusus mencegah potensi penularan corona.
Halaman Balai Kota Surabaya rela dijadikan dapur Kokak, dapur khusus peracik ramuan tradisional dari bahan empon-empon.
Satu ton telur dan tiga kuintal jahe serta berbagai rempah lain ludes dalam sehari pada Rabu (18/3/2020) untuk meracik minuman kokak.
Hingga sore tadi, sekitar seribu gelas minuman leluhur ini berhasil diracik di balai kota.
"Ini ramuan warisan leluhur dari empon-empon. Bukan mengobati corona tapi meningkatkan daya tahan dan imunitas tubuh," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya Eddy Christijanto.
Dari seribu gelas yang terdistribusi itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sendiri yang meracik kokaknya.
Eddy menyampaikan bahwa Risma mendampingi para Petugas dapur umum. Risma bahkan ikut mencicipi.
Untuk menunjang operasional dapur umum khusus kokak itu, dikerahkan 100 petugas dari Linmas dan Satpol PP.
Aktivitas mengupas jahe dan bahan lain juga dilakukan di dapur tersebut.
Di dapur umum ini memang khusus dibangun untuk membuat minuman pokak dan merebus telur.
Minuman rempah dan sebutir telor diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Selanjutnya, minuman pokak dan telur rebus itu dikirimkan ke warga-warga di Kota Surabaya.
“Khusus hari ini, kami mengirim ke Kecamatan Semampir seribu gelas minuman pokak dan seribu butir telur rebus. Daerah ini padat penduduk," jelas Eddy.
Seribu pokak dan seribu butir telur rebus itu diserahkan oleh pemkot kepada Camat Semampir.
Selanjutnya, pihak kecamatan yang membagi-bagikan kepada warga karena yang lebih tahu kondisi lapangan.
Pengiriman pokak dan telur rebus ini akan terus dilakukan ke berbagai titik yang padat penduduk. Jadi, yang didahulukan itu ke lokasi yang padat penduduk.
Eddy menjelaskan bahwa pembuatan dapur umum hingga pembuatan pokak dan telur rebus itu untuk memberikan edukasi kepada warga Kota Surabaya.
Bahwa warga agar membiasakan pola hidup sehat dan minum racikan tradisional.
Bukan semata-mata membuat dapur umum kemudian membuat minuman pomal.
3. Buat Ratusan wastafel

Risma pula yang menggerakkan seluruh jajaran Pemerintah Kota Surabaya dan menyesuaikan dengan protokol kesehatan dalam menjalankan pelayanan publik.
“Ratusan wastafel dibangun untuk pelayanan publik. Jumlah wastafel yang dibangun akan bertambah sesuai kebutuhan. Di banyak jalan raya, di tempat pelayanan umum, kantor pemerintah, taman, dan sebagainya,” ujar Adi.
Lewat pembangunan wastafel, lanjut dia, Walikota Risma telah mengampanyekan kepada warga Surabaya tentang pola cuci tangan dengan metode yang benar, yakni ketika kotoran larut dalam air mengalir.
4. Obrak warga agar jaga jarak
Risma juga tak segan-sehan turun langsung ke masyarakat untuk mengingatkan prosedur kesehatan mencegah penyebaran virus corona.
Salah satunya dengan patroli keliling.
Seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu, menggunakan speakder kecil, Risma tampak mengingatkan warga untuk menjaga jarak.
"Hayo jaraknya satu meter, ojo cidek-cidek!," seru RIsma dari dalam mobil patroli saat melewati Pasar Wonokromo.
Lihat videonya: