Wabah Virus Corona

Majalah Playboy Terimbas Wabah Virus Corona, Hentikan Edisi Cetak dan Beralih ke Media Digital

Gara-gara wabah virus corona yang lagi merebak di dunia memaksa penerbit Majalah Playboy menghentikan edisi cetak untuk sementara waktu.

Editor: Iksan Fauzi
Kompas.com
Majalah Playboy Terimbas Wabah Virus Corona, Hentikan Edisi Cetak dan Beralih ke Digital 

SURYA.co.id | WASHINGTON DC - Gara-gara wabah virus corona yang lagi merebak di dunia memaksa penerbit Majalah Playboy menghentikan edisi cetak untuk sementara waktu.

Seperti dilansir The Guardian, Kamis (19/3/2020), mereka akhirnya mantap menghentikan edisi cetak akibat merebaknya virus corona.

Majalah dewasa itu menghentikan edisi cetak untuk musim semi setelah bergulirnya virus corona.

Namun, Majalah Playboy ini akan bermetamorfosis menjadi media digital.

Dalam pengumuman yang disampaikan melalui surat terbuka kepada Medium, CEO Playboy Enterprises, Ben Kohn, mengatakan bahwa wacana itu sejatinya sudah dibahas.

"Pertanyaannya adalah bagaimana mengubah produksi cetak AS agar sesuai dengan konsumen saat ini, dan terhubung setiap hari daripada tiga bulan sekali," kata Kohn.

Dia menjelaskan, mereka bakal memasuki edisi digital untuk semua konten, termasuk Playboy Interview 20Q, Playboy Advisor, dan gambar-gambar Playmate.

Kohn mengatakan, perilaku konsumsi media saat ini mengalami perubahan.

Dia mengaku, konten cetak mereka hanya menjangkau segelintir orang.

Meski begitu, pada 2021, Kohn menuturkan, mereka masih menawarkan edisi kertas, seperti edisi khusus atau koleksi dari masa ke masa.

Majalah dewasa itu pertama kali didirikan oleh mendiang Hugh Hefner pada 1953, dan sejak itu menjadi salah satu merek terkenal di dunia.

Media tersebut menjadi sensasional karena menampilkan perempuan telanjang dan apa yang disebut sebagai peran tabu dalam revolusi seksual.

Pada 2016, majalah itu sempat mengumumkan melakukan eksperimen dengan tidak lagi menampilkan secara penuh gambar model bugil.

Namun, pada Februari 2017, mereka meralat keputusannya karena keberadaan dunia maya.

Adapun Hefner meninggal pada September 2019.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved