Benarkah Kim Jong Un Sukses Bikin Korea Utara Bebas Virus Corona? Begini Kata Mantan Intelijen AS

Benarkah Kim Jong Un Sukses Bikin Korea Utara Bebas Virus Corona? Begini Pendapat Mantan Intelijen Amerika Serikat atau CIA.

AFP/KCNA via KNS
Ilustrasi: Benarkah Kim Jong Un Sukses Bikin Korea Utara Bebas Virus Corona? Begini Kata Mantan Intelijen AS 

SURYA.co.id - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un mengklaim kalau negaranya masih bebas dari wabah virus corona.

Kim Jong Un telah memberlakukan kebijakan ekstrim seperti menembak mati warga China yang melewati perbatasan.

Bahkan, ia sempat terlihat tidak mengenakan masker saat mengawasi latihan perang di tengah wabah virus corona.

Tidak hanya memutus perbatasan dengan China, Kim Jong Un juga menerapkan aturan ketat bagi diplomat hingga staf internasional.

Mereka menyatakan, terisolasinya mereka dari dunia justru menyelamatkan mereka dari wabah yang telah menjangkiti 204.000 orang di muka Bumi ini.

Lantas, benarkah segala kebijakan Kim Jong Un itu berhasil membuat Korea Utara bebas dari wabah virus corona?

Namun seorang mantan intelijen Amerika Serikat atau CIA, Jung H Pak tidak memercayai klaim yang dibuat oleh Kim Jong Un itu.

"Sangat mustahil bagi Korut jika mereka tidak mempunyai satu pun kasus virus corona," jelas Pak, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Korea Utara Klaim Nol Kasus Virus Corona, Pakar: Mustahil'.

Kim Jong Un
Kim Jong Un (Fox News)

Mantan intelijen yang kini bekerja di Institut Brookings itu berujar, Kim Jong Un berbohong bahwa dia bisa melindungi rakyatnya dari wabah.

Sebabnya selama bertahun-tahun, sanksi ekonomi yang diterima Pyongyang dia sebut menyulut pelanggaran HAM, kejahatan siber, hingga upaya menentang denuklirisasi.

Pendapat yang sama disuarakan Jenderal Robert Abrams, komandan pasukan AS di Korea Selatan.

Dia yakin virus itu sudah memasuki Korea Utara.

Kepada awak media Jumat pekan lalu (14/3/2020), Abrams mengatakan dasar keyakinannya adalah tidak adanya aktivitas militer dalam beberapa pekan terakhir.

"Yang saya tahu adalah pasukan mereka berada dalam keadaan lockdown selama 30 hari.

Mereka baru-baru ini menggelar latihan," ujar dia.

Kemudian fakta lain yang memperkuat dugaan Abrams adalah pesawat tempur yang dipunyai negara tetangga Korea Selatan tersebut tidak terbang selama 24 hari.

Melansir dari Kompas.com (grup SURYA.co.id), berikut rangkuman fakta virus corona di Korea Utara.

1. Membunuh 180 tentara

Dikutip dari The Daily Mail, Lafforgue melakukan perjalanan ke Korea Utara pada tahun 2014 dan mendokumentasikan potret kemiskinan yang meluas serta  
kekurangan gizi yang melanda masyarakat di negara ini.
Dikutip dari The Daily Mail, Lafforgue melakukan perjalanan ke Korea Utara pada tahun 2014 dan mendokumentasikan potret kemiskinan yang meluas serta kekurangan gizi yang melanda masyarakat di negara ini. (Eric Lafforgue)

Wabah virus corona dilaporkan membunuh 180 tentara Korea Utara, di tengah dugaan wabah sudah menjalar di negara itu.

Berdasarkan laporan Daily NK yang mengutip sumber internal militer, terdapat banyak sekali jenazah yang harus mendapat disinfektan dan dikremasi.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Virus Corona Bunuh 180 Tentara di Korea Utara'.

Kebanyakan dari pasukan yang meninggal akibat Covid-19 adalah mereka yang berjaga di perbatasan China. Adapun 3.700 lainnya dikarantina.

Selama ini, Korea Utara bersikukuh mereka bebas dari virus corona, di mana otoritas setempat menerapkan kebijakan ketat sebagai bentuk pencegahan.

Di antaranya adalah memperketat perbatasan, dan memaksa setiap diplomat hingga pekerja asing untuk menjalani karantina selama satu bulan.

Namun berdasarkan keterangan sumber dikutip Daily Mirror Senin (9/3/2020), virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu sudah menyebar.

Rezim Kim Jong Un dilaporkan sudah mengeksekusi pejabat yang terbukti melanggar aturan karantina, setelah diketahui baru kembali dari China.

2. Pakar sebut Korea Utara belum siap

Pakar meyakini, sistem kesehatan di negara komunis itu tidak siap menghadapi SARS-Cov-2, dengan adanya ketakutan bahwa penyebarannya bakal berdampak destruktif.

Karena itulah, pakar memercayai otoritas Korut sengaja tidak memublikasikan kemungkinan adanya Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh corona.

3. Perwira dimintai pertanggung jawaban

Sebuah sumber mengatakan, para perwira tempat anggota mereka yang meninggal karena corona bakal "dimintai pertanggung jawaban".

Karena kabar tersebut, setiap tentara kini mendapat jatah 800 gram makanan setiap hari, dan diharuskan makan tiga porsi sup kedelai murni selama 24 jam.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam pertemuan partai dua pekan lalu menuturkan, bakal ada "konsekuensi serius" jika virus corona sampai merebak.

4. Akan Tembak Warga China yang Lewati Perbatasan

Pemerintah Korea Utara juga memperingatkan China agar mengingatkan warganya tidak melewati perbatasan, jika dilanggar akan ditembak.

Ancaman tersebut dikeluarkan pemerintah Korut untuk mencegah penyebaran virus corona yang saat ini sudah menghinggapi puluhan negara di dunia.

Seperti diketahui, Korut meningkatkan pengamanan dari penyebaran virus corona di level tertinggi.

Hingga saat ini, belum ada laporan virus corona menyerang warga di negara tersebut.

Atas ancaman tersebut, pihak berwenang China memperingatkan warganya untuk menjauhi garis perbatasan China dengan Korea Utara.

Hal itu menyusul keputusan Korea Utara yang akan menembak warga China yang melanggar perbatasan.

Peringatan tersebut dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona.

Warga mengatakan, peringatan itu datang dalam pemberitahuan tertulis yang dikeluarkan oleh Pemerintah China pada pekan ini.

Ancaman tersebut menunjukkan pula sebagai indikasi bahwa Korea Utara sangat serius menghadapi ancaman Covid-19.

Diketahui, Cina dan Korea Utara merupakan sekutu dekat dan membagi wilayah perbatasan mereka seluas 1.400 kilometer.

Perbatasan itu dipisahkan oleh sungai Yula yang ketika musim dingin membeku dan memungkinkan orang untuk menyeberang.

5. Kim Jong Un tak pakai masker

Ilustrasi: 5 FAKTA Virus Corona di Korea Utara, 180 Tentara Meninggal & Kim Jong Un Tetap Tak Pakai Masker
Ilustrasi: 5 FAKTA Virus Corona di Korea Utara, 180 Tentara Meninggal & Kim Jong Un Tetap Tak Pakai Masker (Kolase AFP/KCNA VIA KNS/STR dan Pixabay)

Di samping itu, Kim Jong Un pernah terlihat tidak mengenakan masker saat mengawasi latihan perang di tengah wabah virus corona.

Dalam gambar yang dirilis media pemerintah, Kim yang memakai jubah cokelat, topi hitam, memantau jalannya latihan menggunakan teropong.

Sementara di sebelahnya dilansir Daily Mirror Selasa (10/3/2020), stafnya juga memantau latihan Korea Utara, namun mengenakan masker.

"Latihan perang" itu mencakup peluncuran senjata yang nampaknya seperti rudal balistik jarak pendek, uji coba kedua dalam sepekan terakhir.

Kantor berita KCNA memberitakan, Kim Jong Un bergabung bersama dengan komandan Tentara Rakyat Korea, dan menyuarakan "kepuasannya".

"Tujuan dari latihan serangan adalah melihat kesiapan dari garda depan untuk melakukan serangan balasan secara cepat," ujar KCNA.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved