Jawa Timur Waspada Virus Corona
UPDATE Ada Tambahan Tempat untuk Tes Covid-19 di Surabaya
Selasa (17/3/2020) kemarin, ada lonjakan masyarakat yang memeriksaan tes corona di RS Universitas Airlangga.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id | SURABAYA - Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono mengatakan bahwa saat ini ada sebanyak 26 orang dalam pemantauan (ODP) dan sebanyak 15 pasien dalam pengawasan (PDP) di Jawa Timur.
Seluruh pasien ODP dan PDP tersebut kini dirawat di 22 rumah sakit yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Timur.
Ditegaskan Heru, semua yang sedang dirawat baik ODP maupun PDP semuanya dalam koordinasi yang baik dalam perawatan jaringan rumah sakit yang ada di Jawa Timur.
“Di RSUD Dr Soetomo Surabaya ada 2, di RS Saiful Anwar Malang ada 3, di RS Unair ada 4, di Sidoarjo ada 3, kemudian di Tulungagung ada 2 yang rawat jalan di Jakarta juga ada 3, di Blambangan ada 1, di Bojonegoro ada 1 dan di Pasuruan ada 1. Total ODP ada 26 dan PDP ada 15 orang,” kata Heru, Selasa (17/3/2020) kemarin.
Pemprov Jatim, lanjut Heru, sudah menyiapkan banyak langkah untuk penanganan Covid-19. Mulai dari pembuatan call center di 1500117, pembuatan posko dan juga memberian masker dan hand sanitizer.
Selain itu Pemprov Jatim juga melakukan penyemprotan disinfektan ke tempat-tempat publik dan juga tempat tempat pelayanan publik di Jawa Timur.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Herlin Ferliana menambahkan, hari ini (Selasa, 17/3/2020, red) memang ada lonjakan masyarakat yang memeriksaan tes corona di RS Universitas Airlangga.
Selasa (17/3/2020) kemarin, ada tambahan tempat tes uji corona yang bisa didatangi agar tidak membludak di satu titik.
Tempat yang ditunjuk sebagai tempat tes Covid-19 yang baru adalah di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit di Karang Menjangan Surabaya.
Lembaga ini sudah ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai tempat yang bisa melakukan uji tes coronavirus.
“Jadi di Jawa Timur ada dua. Di Unair dan dan di BBTKL, di tempat yang baru juga bisa menguji karena sudah ditentukan Kemenkes sehingga sudah memenuhi standar WHO,” kata Herlin.