Jawa Timur Waspada Virus Corona
Perawatan PDP Virus Corona di RSUD dr Iskak Tulungagung Mencapai Rp 180 juta per Orang
Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung berharap biaya perawatan PDP virus corona ditanggung pemerintah daerah asal pasien
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Satu pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (Covid-19) asal Kabupaten Pacitan yang dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung terus membaik.
Menurut Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Supriyanto Dharmoredjo, suhu tubuh pasien berusia 44 tahun sudah normal.
Pasien juga tidak sesak nafas dan tidak perlu bantuan pernafasan dengan oksigen.
Sedangkan seluruh tanda vital lainnya juga dalam kondisi baik.
"Kondisinya terus membaik. Tinggal menunggu hasil uji laboratorium swap tenggorokan yang diambil kemarin," terang dr Supriyanto, Senin (16/3/2020).
Pasien akan terus berada di ruang isolasi RSUD dr Iskak, sampai nantinya hasil uji laboratorium menyatakan negatif virus corona.
Lebih jauh dr Surpiyanto mengungkap, dana penanganan untuk satu pasien sebesar Rp 180 juta.
Dari penanganan pasien sebelumnya, kondisi paling ringan perawatan sesuai prosedur penanganan virus corona sebesar Rp 75 juta.
"Sebelumnya kami kan menganggarkan Rp 1,8 miliar. Dana sebesar itu untuk 10 pasien saja," ungkapnya.
Mahalnya biaya perawatan ini karena alat pelindung diri (APD) harus sekali pakai.
Sehingga setelah dipakai, APD para petugas medis yang merawat pasien harus dibuang dan dimusnahkan.
Sebagai rumah sakit rujukan regional, RSUD dr Iskak Tulungagung menjadi salah satu rumah sakit untuk merawat PDP virus corona.
Sementara, dari tiga pasien PDP virus corona yang dirawat di RSUD dr Iskak, dua di antaranya berasal dari daerah lain.
Untuk menekan pembiayaan, bupati akan berkoordinasi dengan kepala daerah asal pasien rujukan, untuk menanggung pembiayaan selama perawatan.
Hal ini untuk mengantisipasi keterbatasan dana jika ada penambahan pasien di masa-masa mendatang.
"Sebenarnya dalam kondisi bencana, termasuk kondisi sekarang, dana cadangan bisa ditambah sesuai kebutuhan. Tapi harapan kami, tentunya kepala daerah asal pasien ikut menanggung biaya," ujar dr Supriyanto.
Sebelumnya, RSUD dr Iskak Tulungagung telah merawat dua DPD virus corona, namun dua-duanya dinyatakan negatif.
Selain dua pasien ini, ada satu PDP lainnya yang dirawat di rumah sakit swasta dan meninggal dunia.
• Mencegah Penularan Virus Corona, Pekerja Migran Asal Tulungagung Disarankan Menunda Pulang Kampung
Namun dari hasil uji laboratorium, pasien itu dinyatakan negatif virus corona.
Kematian pasien itu dipicu karena sakit kanker yang menyerang organ dalam.