Kebohongan KKB Papua Tuduh TNI-Polri Jadi Penyebab Warga Ngungsi, Padahal Aksi Mereka yang Beringas
Begini Kebohongan KKB Papua Tuduh TNI-Polri Jadi Penyebab Warga Ngungsi, Padahal Aksi Mereka yang Beringas.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Tak hanya itu, terungkap juga KKB Papua sering mengganggu anak gadis warga.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, Jumat (13/2/2020) petang.
Menurut Waterpauw, KKB Papua tidak segan-segan menyakiti masyarakat bila keinginannya tidak dikabulkan, walaupun warga sudah kekurangan makanan.
Bahkan sering kali anak gadis warga diganggu kelompok tersebut, sehingga TNI-Polri akan melakukan penegakan hukum tanpa batas waktu, kata Waterpauw.
Di samping itu, Paulus Waterpauw juga menegaskan saat ini aparat keamanan sudah menguasai perkampungan di sekitar Tembagapura dari penguasaan KKB Papua.
"Memang perkampungan yang sempat dikuasai KKB Papua kini sudah diamankan, namun kampung tersebut kosong ditinggal penduduknya yang mengungsi ke Timika" kata Kapolda Papua, dilansir dari Antara dalam artikel 'Aparat keamanan sudah kuasai perkampungan di Tembagapura dari KKB'.
Aparat keamanan hingga kini terus bersiaga hingga kawasan Tembagapura dan sekitarnya benar-benar aman.
Paulus Waterpauw juga menjelaskan situasi terkini kondisi sekitar Tembagapura, setelah sejumlah warga dievakuasi.
"Mereka (KKB) sebenarnya tidak banyak, tetapi mereka ada sekitar 5-6 kelompok yang selama ini bertengger di Puncak, Intan Jaya, kemudian Nduga.
Itu mereka semua bergabung termasuk juga yang di Timika," kata Waterpauw di Jayapura, Jumat (13/3/2020), melansir Kompas.com berjudul "3.000 Personel TNI-Polri Hadang KKB yang Berkumpul di Tembagapura".
Waterpauw mengatakan, KKB yang kini berada di Tembagapura, yaitu di antaranya KKB pimpinan Lelagak Telenggen, Egianus Kogoya, Jhony Botak, dan Gusbi Waker.
Saat ini ada sekitar 3.000 personel gabungan TNI-Polri yang berjaga di Mimika.
Polda Papua juga sudah mengajukan penambahan personel ke Mabes Polri.
"Kami sudah ajukan penambahan pasukan, tapi masih lihat perkembangan situasi.
Dengan kekuatan kita yang sekarang, kita bisa kuasai situasi di sana saya pikir masih cukup," kata Waterpauw.