4 FAKTA Gunung Semeru Meletus Semburkan Awan Panas Setinggi 3 Km, TNBTS Tutup Aktivitas Pendakian
Sejak Sabtu (29/2/2020), Gunung Semeru meletuskan awan panas. Terakhir, letusan terbesar terjadi pada Senin (3/3/2020) sekitar pukul 17.33 WIB.
SURYA.co.id | LUMAJANG - Sejak Sabtu (29/2/2020), Gunung Semeru meletuskan awan panas. Terakhir, letusan terbesar terjadi pada Senin (3/3/2020) sekitar pukul 17.33 WIB.
Pada letusan terakhir itu, Gunung Semeru memuncratkan awan panas setinggi 3 kilometer (km) dengan kecepatan 23 milimeter dengan lama gempa hingga 540 detik.
Sebelumnya, pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ( TNBTS) telah menutup sementara aktivitas pendakian bagi wisatawan.

Berikut 4 fakta Gunung Semeru meletus dan menyemburkan awan panas :
Pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), guguran awan panas meluncur mengarah ke Besuk Kembar dan Besuk Bang.
Meskipun demikian, status Gunung Semeru masih dinyatakan di waspada level 2.
Selain itu, dilansir dari Antara, muncul lava pijar akibat naiknya suplai magma dalam sepekan terakhir.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Area aman radius 4 kilometer
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan BPBD mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pada radius satu kilometer dan wilayah sekitar empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara Gunung Semeru pascameletus.
Jalur tersebut merupakan jalur luncuran awan panas dari kawah utama.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan agar selalu waspada terhadap potensi luncuran awan panas di Kawah Janggring Saloko agar kemudian fenomena alam tersebut tidak menjadi bencana.
"Selain itu juga pada wilayah sekitar empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara yang menjadi jalur luncuran awan panas dari kawah utama," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Malang, Jawa Timur Bagyo Setiono.
2. Awan panas setinggi 3 km
Dilansir dari Antara, saat terjadi letusan pada Senin sore (3/3/2020), luncuran awan panas terpantau sejauh sekitar 3 kilometer.