Jalan Ambles di Jember
Langkah Gubernur Khofifah terkait Penanggulangan Longsor di Jember yang Mengakibatkan 9 Ruko Ambles
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan meninjau lokasi bencana longsor di Kabupaten Jember malam nanti, Senin (2/3/2020).
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID | SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan meninjau lokasi bencana longsor di Kabupaten Jember malam nanti, Senin (2/3/2020).
Khofifah rencananya mengecek langsung proses penanganan bencana longsor di Jalan Sultan Agung yang mengakibatkan sembilan ruko ambles, permukaan tanah mengalami penurunan dan juga jalan mengalami longsor.
"Insya Allah tengah malan nanti kita ke sana, ke lokasi bencana di Jember. Ini saya mau ke Madiun dulu melakukan pencairan dana desa. Madiun ini menjadi kabupaten tercepat di Indonesia yang mencairkan dana desanya seratus persen," kata Khofifah.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa lokasi longsor di bantaran Sungai Kali Jompo Jember itu sejatinya sudah dideteksi oleh BPPJN VIII. Bahkan sudah dilakukan pengosongan ke sejumlah pemilik ruko.
Akan tetapi memang belum dilakukan penanganan untuk meratakan bangunan namun sudah lebih dulu ada hujan berintensitas tinggi dan menyebabkan jembatan longsor lebih dulu.
Dikatakan Khofifah, atas keadaan tersebut Pemprov sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Jember dan juga BPPJN VIII.
Pihaknya sudah mengirimkan eskavator dan juga sejumlah alat seperti satu unit breaker dan juga 5 unit dumptruck.
"Jam 11.00 WIB tadi kita sudah mendatangkan dua unit eskavator untuk mengevakuasi material longsor dan kami juga mengirimkan tim untuk membantu tenaganya," tegas Khofifah.
Menurutnya pengiriman dua unit eskavator itu memang tak banyak. Namun ini disesuaikan juga dengan kekuatan jalan yang memang tidak bisa terlalu banyak. Karena di jalan Sultan Agung terdapat pipa PDAM yang mengaliri 3.000 warga masyarakat Jember.
Lebih lanjut, mantan Menteri Sosial ini menegaskan, dalam penanggulangan longsor di Jember, tidak bisa hanya evakuasi material saja.
Akan tetapi sekitar 200 meter Jalan di sepanjang ruko tersebut sudah masuk kategori kritis dan rentan longsor.
Oleh sebab itu, Khofifah sudah meminta agar kawasan tersebut juga segera diratakan dengan tanah.
Ia tak ingin longsor lebih dulu datang sebelum pemerintah melakukan langkah antisipatif.
"Untuk langkah antisipasi permanen, BPPJN VIII telah menganggarkan pekerjaan jalan tersebut dalam DIPA tahun 2020, saat ini masih dalam proses penyiapan DED oleh konsultan," kata Khofifah.
Diperkirakan pelaksanakan pekerjaan fisiknya akan dilaksanakan pada bulan Juli 2020. Selain itu dari pihak Pemerintah Provinsi melalui Dinas SDA mengusulkan untuk pembuatan tanggul sungai mengunakan sheet pile.