Berita Ekonomi Bisnis
PLN Resmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) Pertama di Surabaya, di Sini Lokasinya
GM PLN UID Jatim Bob Saril (kanan) saat mengisi daya listrik dari SPKLU pertama di Surabaya, Sabtu (29/2/2020).
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur (UID Jatim) meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Surabaya.
SPKLU ini dibangun di Kantor PLN Embong Wungu, Jalan Dr Soetomo, Surabaya, Sabtu (29/2/2020).
Langkah ini dilakukan untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
General Manager PLN UID Jatim Bob Saril mengatakan bahwa SPKLU ini adalah yang pertama dibangun di Surabaya.
"Nantinya, pengembangan akan melihat kebutuhan pasar dan model bisnis yang dikembangkan. Karena tugas PLN yang pertama adalah melayani kelistrikan," kata Bob Saril.
Karena itu bila ada pihak ketiga yang menyediakan SPKLU, maka PLN yang akan menyuplai listriknya.
Hingga saat ini, jumlah SPKLU di seluruh Indonesia ada sekitar 7 unit yang tersebar di empat kota.
Yaitu di Jakarta sebanyak empat unit SPKLU, Bandung satu unit, Denpasar, Bali terdapat satu unit, dan Surabaya satu unit.
“Tahun ini kami coba bangun satu unit di sini kemudian dilihat dulu berapa jumlah kendaraan yang menggunakan tenaga listrik. Karena kalau terlalu banyak juga akan sia-sia,” jelas Bob.
Dalam pengembangan bisnis kendaraan listrik ini perlu dukungan maksimal dari pemerintah melalui regulasi yang memudahkan dan mendukung pengembangan kendaraan listrik di tanah air.
Hal ini mendesak karena hingga saat ini ada beberapa bahan baku yang harus diperoleh dari impor.
“Hal mendesak yang harus menjadi sebenarnya adalah adanya aturan yang bisa mengadakan mobil listrik dengan lebih murah, low cost kendaraan sehingga setiap orang bisa gunakan kendaraan ini," ungkap Bob.
Itu yang diharapkan bahwa pemerintah memberikan nilai kebijakan khusus. Dan langkah kedua adalah mendorong industri hulu, bahan baku.
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama dan Kealumnian ITS, Bambang Pramujati, mengatakan kendala terbesar dalam menciptakan kendaraan listrik adalah baterai.
"Mencapai sekitar 30 persen dari total biaya produksi. Untuk itulah kemudian ITS melakukan penelitian dan mengembangkan teknologi baterai," jelas Bambang.