Berita Surabaya
Dokter Gigi Diminta Waspada Penularan Virus Corona, Hindari Ruang Praktik Tanpa Sirkulasi Udara
Dokter gigi diminta waspada penularan virus korona melalui ruang praktik. Hal ini dimungkinkan karena dokter gigi hanya memeriksa kondisi gigi pasien.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
SURYA. CO. ID | SURABAYA - Dokter gigi diminta waspada penularan virus korona melalui ruang praktik. Hal iini dimungkinkan karena dokter gigi hanya memeriksa kondisi pasien sementara penyakit lain tidak terdeksi.
Sehingga dokter gigi rentan terhadap penularan virus berasal dari Whuan, China tersebut.
Temu Ilmiah Nasional-International (Timnas) ke-8 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Kamis (27/2/2020) menyoroti penyebaran virus korona yang dikhawatirkan terjadi di ruang praktek dokter gigi.
Dalam forum tersebut, dokter gigi dinilai rawan dan berisiko tinggi terhadap penularan virus tersebut dan penyakit menular lainnya termasuk Corona.
Dekan FKG Unair, Drg Darmawan Soetijanto menuturkan jika dokter gigi berisiko tinggi tertular penyakit.
Hal ini karena, ketika ada pasein dokter gigi hanya melihat persoalan gigi dan mulut.
Sedangkan untuk penyakit lainnya tidak bisa terdeteksi.
”Karena penularan virus ( coronavirus disease / Covid-19) ini cepat. Bagi dokter gigi yang berkontak langsung bukan hanya tertular melalui ludah yang muncrat tapi juga saya menyemprotkan air saat perawatan gigi ini lebih berbahaya,” ujarnya usai pembukaan Timnas ke-8 di Shangri La Hotel,Kamis (27/2/2020).
Namun, dikatakan Darmawan, jika pihaknya sejauh ini cukup berpengalaman dalam menangani penyakit menular seperti hepatitis dan HIV-AIDS.
Hal ini tak lepas dari manajemen lingkungan tempat prktek, seperti dalam proses sterilisasi, selalu menggunakan autoklaf.
”Dalam forum (Timnas 8) ini kami menyerukan agar seluruh alumni perduli dan waspada dalam pencegahan penularan virus atau penyakit lainnya termasuk menjaga keselamatan pasien dan dokter gigi,” paparnya.
Sementara itu, Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Arief Bakhtiar SpP(K) menambahkan untuk menjaga kewaspadaan profesi kedokteran gigi agar tidak tertular virus atau penyakit menular.
Salah satunya adalah manajemen lingkungan atau setting ruang dokter yang rata-rata tertutup.
Terlebih, dokter gigi berhadapan langsung dengan mulut pasien.
”Dari mulut pasien ini bisa terjadi penularan secara airborne (lewat udara), droplet (percikan) atau bahkan kontak. Artinya dokter gigi sangat rentan tertular penyakit dari saluran nafas ataupun daerah sekitar rongga mulut,” jabarnya.