Bonek vs Gengster
3 FAKTA Baru Gerakan 'Bonek vs Gengster' di Surabaya, Pihak Kepolisian Sepakat Tapi dengan Syarat
Perwakilan Bonek dan kepolisian sepakat untuk bekerja sama mengatasi fenomena gengster yang meresahkan di Kota Surabaya. Berikut fakta terbarunya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Perwakilan Bonek dan pihak kepolisian akhirnya sepakat untuk bekerja sama mengatasi fenomena gengster yang meresahkan di Kota Surabaya.
Kesepakatan ini dibuat setelah beredar kabar gerakan Bonek vs Gangster di media sosial Instagram.
Seperti diketahui, gerakan 'Bonek vs Gengster' ini muncul lantaran maraknya aksi kekerasan oleh gengster bersenjata tajam di Surabaya,
Menurut koordinator Bonek Tribun Utara (Green Nord) Husein Gozali, gerakan Bonek vs Gengster ini sudah diketahui dan disetujui oleh semua koordinator tribun lain.

• Heboh Bonek Vs Gangster di Surabaya, Akan Koordinasi dengan Pemkot & Polisi, Ini Fakta-faktanya
• Penyebab Munculnya Gerakan Bonek vs Gengster di Media Instagram, Bonek Turun Tangan Jaga Surabaya
Pria yang akrab disapa Cak Conk itu menambahkan bahwa gerakan tersebut akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Pemkot dan Kepolisian.
Empat koordinator suporter Bonek pun mengadakan pertemuan di warkop 27 untuk membahas urgensi kemunculan gengster pelajar bersajam itu di kota Pahlawan.
Tak hanya itu, pertemuan di warkop 27 juga menghasilkan kesepakatan antara perwakilan Bonek dengan kepolisian.
Dirangkum SURYA.co.id, berikut fakta baru gerakan Bonek vs Gangster di Surabaya.
1. Polisi mengapresiasi kepedulian Bonek
Kasat Intel Polrestabes Surabaya, AKBP Whimboko mengapresiasi aksi peduli kota Surabaya oleh para Bonek tersebut.
"Dulur-dulur Bonek sadar betul betapa pentingnya peduli terhadap keamanan dan ketertiban kota Surabaya. Ini patut diapresiasi." kata Whimboko, Rabu (5/2/2020).
Whimboko juga mengingatkan agar Bonek tetap menyerahkan penindakan para gangster kepada pihak kepolisian.
"Namun, kami mengimbau, kepada dulur-dulur Bonek untuk menyerahkan segala bentuk penindakan terhadap aparat kepolisian," kata Whimboko.
2. Bonek dan polisi sepakat
Berdasarkan pertemuan di Warkop 27, disepakati kerja sama antara Bonek dan pihak kepolisian.
Para Bonek sepakat untuk memberikan info keberadaan gangster kepada pihak kepolisian.
Dan penindakan selanjutnya akan dilakukan oleh pihak polisi.
"Sedulur Bonek sepakat agar membantu polisi memberikan info keberadaan gengster untuk kemudian kami tindak sesuai prosedur yang berlaku." kata Whimboko.
3. Polisi beri peringatan

Whimboko juga mengingatkan agar para bonek tak melakukan penindakan sendiri terhadap gangster yang ditemuinya.
Whimboko khawatir kalau hal itu justru menimbulkan kerugian.
"Jangan sampai melakukan penindakan sendiri yang bisa saja malah merugikan," tandas Whimboko
Diberitakan sebelumnya, penyebab munculnya gerakan Bonek vs Gangster ini tak lain karena maraknya aksi kriminal yang dilakukan oleh kelompok gangster di malam hari.
Aksi yang dilakukan gangster tersebut cukup berbahaya, karena menyasar mangsa pada malam hari dan bergerak secara berkelompok.
Tidak hanya itu, bahkan mereka juga diketahui membawa senjata tajam saat beraksi.
Salah seorang Bonek dikabarkan nyaris menjadi korban tindakan kriminal gangster di Surabaya tersebut.
Karena semakin meresahkan warga Surabaya, Bonek pun tergugah untuk turut andil menjaga kemanan kota tercinta.
Kabarnya, Bonek akan melakukan patroli malam hari untuk mengantisipasi adanya serangan gangster di Surabaya.
Koordinator Bonek Tribun Utara (Green Nord) Husein Gozali menyebut tindakan ini akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Pemkot Surabaya dan keopolisian.
Tidak hanya itu Husein juga mengatakan aksi Bonek vs Gangster telah diketahui dan diamini oleh semua koordinator tribun lainnya.
"Iya, semua koordinator sudah tahu. Gerakan itu muncul karena kegemasan Bonek ke gengster yang membuat situasi di Kota Surabaya tidak nyaman," ujar Husain Gozali.
"Gerakan ini tanpa koordinasi dari kita, tapi kita amini karena gengster yang isinya anak-anak usia pelajar itu sudah meresahkan dan mencoreng nama Surabaya," imbuhnya.
Ia berharap gerakan 'Bonek vs Gengster' bisa mengembalikan kondusivitas Kota Surabaya dan warga tak lagi merasa resah bila keluar rumah pada malam hari.
"Harapannya Pemkot dan aparat bisa ikut serta bergerak cepat. Tapi sudah ada rencana Polrestabes akan bertemu dengan Bonek membahas ini," tutup Cak Conk.
Di sisi lain, seorang anggota Bonek juga dikabarkan nyaris menjadi korban kebringasan gangster tersebut
Hal ini disampaikan Ketua Komunitas Bonek Tenggumung Bersatu (BTB), Mochlis.
Ia mengatakan, ada anggotanya yang sempat diserang oleh geng di wilayah Surabaya Utara pekan lalu. Untungnya, anggotanya tidak terluka dan sempat meloloskan diri.
Oleh karena itu, pihaknya kini melakukan penggalian informasi dan menggelar patroli di daerah rawan di Surabaya Utara.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat keamanan baik Polisi dan TNI.
"Jadi tidak langsung asal bertindak. Dan ternyata memang betul adanya gengster yang jadi keresahan masyarakat. Akhirnya, kami menggelar patroli keliling di wilayah sekitar," terangnya saat dikonfirmasi, Selasa, (4/2/2020).
"Kalaupun ada seruan yang lain kami juga mendukung hal itu," lanjutnya.
Aksi kriminal yang kabarnya dilakukan oleh remaja-remaja yang masih bersekolah ini dinilai sangat meresahkan dan salah sasaran.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Tribun Timur, Hasan Tiro yang menyebutkan jika tindakan gangster sudah meresahkan warga, termasuk Bonek.
"Bonek sudah tidak nyaman dengan mereka (gengster), mereka melakukan penyerangan secara membabi buta dan salah sasaran," ujar Hasan Tiro.