Penghina Bu Risma Ditangkap

Biodata Zikria Dzatil, Penghina Wali Kota Risma yang Menangis setelah Ditangkap, Tetangga Beber ini

Sosok Zikria Dzatil (43) warga Bogor Jawa Barat yang menghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terungkap.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Musahadah
surya/Firman Rochmanudi/dok.suryan
Biodata Zikria Dzatil, Penghina Wali Kota Risma yang Menangis setelah Ditangkap, Senin (3/2/2020). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Sosok Zikria Dzatil (43) warga Bogor Jawa Barat yang menghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terungkap. 

Zikria Dzatil yang ditangkap di rumahnya Perumahan Mutiara Bogor Raya, RT 04/16, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jumat (31/1/2020) malam terdunduk lesu saat di Mapolrestabe Surabaya. 

Mengenakan masker dan baju tahanan berwarna merah, Zikria tak bisa mengelak jika ia lah yang menulis postingan-postingan di akun media sosial Facebook, Zikria Dzatil.

Diantara postingannya, Zikria beberapa kali terlihat menulis ujaran kebencian terhadap wali kota Surabaya, Risma yang membuat warga kota Surabaya geram.

Zikria Dzatil mengaku menyesal atas perbuatannya.

Perempuan 43 Tahun itu terisak ketika menyampaikan permohonan maaf kepada RIsma.

Sambil terisak, Zikria memanggil Risma yang sempat dihinanya itu dengan panggilan Bunda.

"Saya meminta maaf, saya sama sekali tidak ada maksud menghina bunda Risma. Maafkan saya Bunda, saya menyesal," sebut Zikria sambil menitihkan air matanya dihadapan wartawan.

Zikria juga menyebut jika perkataan di media sosial itu ditulisnya hanya sekedar emosi dan terbawa situasi di media sosial.

"Saya ingin menunjukkan bahwa siapa saya sebenarnya. Saya seperti itu hanya karena situasi di media sosial. Saya hanya sebagai ibu rumah tangga biasa. Maafkan saya bunda Risma," tambahnya.

Lalu, siapa sebenarnya Zikria Dzatil? berikut ulasannya: 

1. Ibu 3 Anak

Kondisi rumah pemilik akun Facebook penghina Wali Kota Risma.
Kondisi rumah pemilik akun Facebook penghina Wali Kota Risma. (Tribun Bogor)

Menurut Priyono, ketua RW setempat, pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ini sudah sudah 4 tahun tinggal di Perumahan Mutiara Bogor Raya, RT 04/16, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

"Sebetulnya warga saya ini sudah cukup lama juga tinggal di sini. Awalnya ngontrak mungkin 2 tahunan terus rumah itu mungkin cocok, dibeli. Sampai sekarang udah 4 tahunan lah di sini," kata Ketua RW setempat, Priyono kepada TribunnewsBogor.com (grup surya.co.id), Minggu (2/2/2020). 

Priyono menjelaskan bahwa pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ini memilik 3 anak yang salah satunya masih berumur 2 tahun.

Sedangkan suaminya, kata dia, kerap bekerja di luar Bogor dan pulang ke rumahnya perumahan ini setiap akhir pekan.

2. Tak punya aktivitas politik

Pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ini, lanjut Priyono, seperti ibu rumah tangga pada umumnya.

"Saya kira umum-umum aja kok, artinya ada kegiatan terlibat, kemudian ada kegiatan ibu-ibu juga ikut dan suaminya sendiri juga sering berjamaah di masjid gak masalah," kata Priyono.

Selain itu, pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ini, kata dia, juga tidak tampak terlibat partai atau organisasi tertentu.

Termasuk sikap kritis kepada pemerintah atau obrolan politik yang mana juga tak pernah dilakukan terduga pelaku ujaran kebencian dan penghinaan terhadap orang nomor satu di Surabaya itu.

"Selama itu, kalau orang-orang partai itu ada simbol-simbol tertentu atau pamflet atau apalah, ini gak ada. Kampanye atau sosialisasi salah satu warna juga gak pernah," katanya.

3. Buka warung kelontong

Kondisi rumah pemilik akun Facebook penghina Wali Kota Risma
Kondisi rumah pemilik akun Facebook penghina Wali Kota Risma (Tribun Bogor)

Ibu rumah tangga pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ini juga membuka warung kelontong di rumahnya yang dibuka menggunakan ruangan bagasi.

"Jualan dia sembako di situ, warung di garasi itu, ada kopi, ada di situ," tambah ketua RT setempat, Komar Saleh.

Pantauan TribunnewsBogor.com di lokasi, rumah pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ini kini terkunci kosong tanpa ada aktifitas setelah didatangi polisi.

4. Ditangkap saat suami tak di rumah

Tersangka Zikria yang melakukan penghinaan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat di Mapolrestabes Surabaya, Senin (3/2/2020).
Tersangka Zikria yang melakukan penghinaan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat di Mapolrestabes Surabaya, Senin (3/2/2020). (surya.co.id/firman rachmanuddin)

Penangkapan Dzikria Dzatil Jumat (31/1/2020)  malam berjalan dramatis.

Saat rumahnya disambangi aparat kepolisian, terduga pelaku sempat enggan membuka pintu rumah dan lampu rumah mendadak dimatikan.

Ketua RT setempat yang menyaksikan penangkapan oleh polisi, Komar Soleh, menjelaskan bahwa ibu rumah tangga terduga pelaku ujaran kebencian itu mengaku sempat kaget dan mengurung diri di lantai 2 rumahnya.

"Tadinya agak susah buka pintu mungkin kaget atau gimana, kan gak ada suaminya (kerja). Setelah ditelepon suaminya, baru cair. Dia sendiri mengakui, waktu ketok-ketok saya di lantai atas, kaget, saya lagi menenangkan diri, ngisi energi, katanya," terang Komar Soleh kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (2/2/2020).

Komar menjelaskan bahwa terduga pelaku ini seperti sudah merasa akan didatangi polisi namun entah dia tahu dari mana.

"Feeling itunya saya gak tahu, mungkin dia udah ngerasa," kata Komar.

Terduga pelaku ini, kata Komar cukup kooperatif saat ditangkap.

Namun, dia sedikit agak mengelak saat ditanyai sejumlah aparat polisi yang hendak mengamankannya itu.

"Pas saat itu agak kurang ini ya, agak turun naik pembicaraan. Tapi gak sampe lama di situ. Kan mungkin dia kaget ada polisi di situ," katanya.

Dia menjelaskan bahwa penangkapan itu dilakukan sampai larut malam namun dia tak tahu pasti barang-barang yang di sita polisi kecuali beberapa baju yang dibawa pelaku.

Sebelumnya, hujatan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuat arek-arek Surabaya tak terima. 

Mereka yang tergabung dalam Forum Arek Suroboyo Wani pun menggelar aksi damai di depan Mapolrestabes Surabaya, Jumat (24/1/2020) siang.

Mereka mendesak polisi segera mengusut kasus dugaan pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap wali kota Risma. 

Gayung bersambut, polisi pun merespon permintaan itu karena sebelumnya Pemkot Surabaya juga sudah melaporkan hal itu.  

Polisi pun memeriksa total 16 saksi untuk memastikan tindak pidana yang dilakukan ibu rumah tangga tersebut.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial.

" Atas kejadian ini, kita semua bisa belajar. Kami imbau agar masyarakat lebih santun dan bijak dalam menggunakan media sosial," kata Sandi,Senin (3/2/2020).

Detik-detik Dramatis Penghina Wali Kota Risma Ditangkap di Bogor, Ternyata Kondisinya Memilukan

VIDEO Perjuangan Ibu Terjangkit Virus Corona Melahirkan Bayi, Dokter Dibuat Ribet Baju Pelindung

Sosok Wanita Penghina Risma Walikota Surabaya, Dugaan Terlibat Partai Politik & Profesi Sebenarnya

Isak Tangis Iringi Kedatangan Jenazah Gus Sholah di Ponpes Tebu Ireng Jombang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved