KLARIFIKASI Kepsek SMK 2 Sigli Soal Siswanya Banting Kursi & Meja di Sekolah, Begini Nasib Mereka

Berikut Klarifikasi Kepsek SMK 2 Sigli Soal Siswanya yang Banting Kursi & Meja di Sekolah, Begini Nasib Mereka Sekarang

Kolase Facebook dan Youtube Serambi on TV
KLARIFIKASI Kepsek SMK 2 Sigli Soal Siswanya Banting Kursi & Meja di Sekolah, Begini Nasib Mereka 

SURYA.co.id - Cerita sebenarnya lima siswa SMK membanting kursi dan meja di sekolah akhirnya terungkap.

Aksi kelima siswa SMK 2 Sigli ini terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

Mereka tampak mengamuk dan membanting meja serta kursi sekolahnya hingga hancur.

Kepala sekolah SMK 2 Sigli, Iskandar pun memberikan klarifikasi terkait video viral tersebut.

Menurut Iskandar, kejadian perusakan bangku dan meja di SMK 2 Sigli itu terjadi pada Selasa (21/1/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.

"Awalnya saya tidak mengetahui video itu, yang kejadiannya saat saya diantar tugas di sekolah tersebut," kata Iskandar, Sabtu (25/1/2020), melansir dari Serambinews dalam artikel 'Viral Siswa SMK 2 Sigli Hancurkan Kursi dan Meja Belajar, Begini Penjelasan Kepala Sekolah'.

Ia menceritakan, kejadian itu berawal saat guru menyuruhkan kepada siswa masuk bengkel untuk praktik.

Guru menyuruhkan pada siswa mencari kayu ukuran pendek untuk kegiatan praktik.

Namun, adanya lima siswa yang terlambat datang dan tidak mendengar intruksi guru.

Sehingga lima siswa itu masuk ke ruang kosong dengan memecahkan meja dan bangku ke lantai, guna mengambil potongan kayu.

Mobiler itu, sebut Iskandar, tidak dipakai lagi.

"Saat siswa itu mematahkan mobiler, satu orang merekamnya untung iseng-iseng," jelasnya.

Ia menyebutkan, ia mengetahui video itu viral sekitar pukul 21.00 WIB.

Sehingga pihaknya telah memanggil siswa, wali murid dan orang tua.

Siswa telah mendatangi surat perjanjian, bahwa tidak mengulangi perbuatan yang sama.

Tak hanya itu, kata Iskandar, lima siswa itu juga membuat video lain, yang berisi minta maaf kepada guru dan kepada masyarakat karena video yang mereka buat pertama telah mengganggu kenyamanan publik.

"Video kedua yang siswa buat berisi minta maaf berdasarkan keinginan siswa sendiri," pungkasnya.

Pasca viral video lima siswa SMK 2 Sigli yang terekam menghancurkan kursi dan meja belajar di ruang kelas, akhirnya membuat video yang berisi permintaan maaf kepada guru, dinas dan masyarakat.

Namun, dalam video tersebut ternyata ada tujuh siswa yang terlibat dalam video yang viral di media sosial itu.

Penyampaian maaf itu dipimpin seorang siswa dengan membacakan selembar kertas yang telah ditulisnya.

Tiga poin minta maaf itu antara lain, mengakui kesalahan dan menyesal, sekaligus berjanji tidak mengulanginya.

Permintaan maaf yang merupakan inisiatif dari para siswa itu disampaikan di depan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh wilayah Pidie dan Pidie Jaya, Muslim Mahmud, Kepala SMK 2 Sigli, Iskandar, wali kelas, guru dan orang tua.

Berikut videonya:

Siswa SMK ngamuk saat kena razia

Di kasus lain, seorang pelajar SMK nekat melawan polisi yang akan menilangnya di Medan, Sumatera Utara, Selasa (13/8/2019)

Pelajar SMK kelas 2 berinisial M itu langsung mengamuk saat motornya diberhentikan polisi di Jalan Brigjend Katamso, Medan Kota.

M melapiaskan kemarahannya dengan menghalangi mobil yang tengah melintas di jalan raya.

Di video berdurasi 3 menit tiga detik yang dishare Henry Alfon di grup Facebook itu tampak M marah dan terus berteriak-teriak.

Melihat M terus berteriak, polisi lantas pergi meninggalkanya.

M yang melihat kejadian, tak terima lalu menggunakan tubuhnya untuk menahan mobil yang hendak lewat.

Dikutip dari akun Instagram @otomtalk, Kapolsek Medan Kota Kompol Revi Nurvaleni saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa penilangan terhadap M.

Kata Kompol Revi peristiwa itu terjadi pada Selasa (13/8/2019), saat itu M marah karena tidak terima ditilang.

“Kemarin sore, anak ini nangis karena dilakukan tindakan penilangan, lalu tidak bisa menunjukkan SIM dan STNK.

Lalu dia tidak terima ditilang, karena menurut dia plang (razia) terlalu dekat, terus sebagian orang yang dia lihat tidak ditilang,” ujar Revi Nurvaleni,, Rabu (14/8).

Namun kata Revi usai meluapkan kemarahan, siswa SMP tersebut sadar akan kesalahanya dan telah meminta maaf dan mengakui perbuatanya kepada polisi pada Rabu (14/8) malam.

“Sudah minta maaf kepada institusi kepolsian dan mengaku salah.

Sudah minta maaf, dia datang bersama orang tua dan wali kelas, hari ini,’’ tutup Kompol Revi.

Berikut videonya:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved