Berita Bisnis
Alat Sensor dan Aplikasi IoT Pelindo III Kini Bisa Monitoring Penggunaan BBM Kapal Tunda
Alat sensor dan aplikasi yang bisa memonitor dan melaporkan kondisi real time BBM pada kapal tunda atau tugboat
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | SURABAYA - Pemanfaatan Internet of Things (IoT) pada sistim layanan di Pelindo III bisa memberi nilai lebih pada transparansi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada kapal tunda atau tugboat.
IoT tersebut menggunakan alat sensor dan aplikasi yang bisa memonitor dan melaporkan kondisi real time BBM pada kapal tunda atau tugboat yang dikelola PT Pelindo Marine Service (PMS), anak perusahaan Pelindo III.
"Dengan sensor dan aplikasi ini, kondisi BBM kapal, mulai dari diisi berapa, digunakan berapa, sisa berapa dan lain sebagainya bisa terdeteksi. Masuk kepada aplikasi secara real time," jelas Agus Dharmawan, Senior manager Teknologi dan Komunikasi PT Pelindo III (Persero) dalam rilis yang dikirimkan ke SURYA.co.id, Kamis (23/1/2020).
Lebih lanjut, Agus menyebutkan pembuatan aplikasi ini juga berkaitan dengan efisiensi kerja berbasis digital.
Selain sensor juga ada kamera CCTV yang melakukan perekaman di kapal maupun sekitarnya.
Layanan IT yang sudah disiapkan sejak tahun 2013 ini telah memberi manfaat dengan berhasilnya mendeteksi robohnya container crane di Semarang melalui monitoring system.
"Termasuk tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Wihan Sejahtera di perairan Tanjung Perak tahun 2015," tambah Agus.
Bahkan aplikasi yang dimiliki Pelindo III digunakan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab tenggelamnya Wihan Sejahtera.
Vice President Corporate Communication Pelindo III, Wilis Aji menambahkan, sistem ini memudahkan perusahaan mengontrol pergerakan kapal secara digital.
“Sekarang era paperless (tanpa kertas) dan berdasarkan data. Termasuk penerapan aplikasi ini juga untuk mengukur Key Performance Indicator (KPI) awak kapal,” jelas Wilis.
Lebih jauh, aplikasi ini juga diharapkan untuk menghindari dugaan pencurian bahan bakar.
Meskipun sejauh ini Pelindo III belum menerima laporan tentang pencurian bahan bakar.
Sementara pembuatan aplikasi ini dibutuhkan biaya sebesar Rp 3 miliar untuk tujuh kapal.
Kapal yang dimiliki Pelindo III saat ini, sebanyak 15 unit.
Delapan, merupakan kapal baru yang sudah menggunakan sistem digital.
“Tujuh kapal yang sudah terpasang aplikasi dan CCTV tersebar di wilayah kerja kami, sedangkan delapan kapal baru nantinya menyusul pemasangan aplikasi dan CCTV,” tandas Wilis.