Berita Lumajang
Kronologi Pria Lumajang Berdarah-darah di Tangan Keponakan, Bela Ayahnya yang Hampir Dicelurit
Juma'adi (41), warga Dusun Gentengan Desa Condro Kecamatan Pasirian, Lumajang tewas di tangan keponakannya, M Zainul Arifin (31).
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Peristiwa berdarah terjadi di Desa Condro Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Rabu (22/1/2020).
Juma'adi (41), warga Dusun Gentengan Desa Condro Kecamatan Pasirian, Lumajang tewas di tangan keponakannya, M Zainul Arifin (31).
Pembunuhan itu dipicu masalah lama di antara dua keluarga.
Berikut kronologi selengkapnya:
1. Korban minta sepeda motor ke kakaknya
Peristiwa berdarah yang terjadi pada Rabu (22/1/2020) pukul 08.30 itu berawal saat Juma'adi meminta motor kepada sang kakak Adi (55).
Adi adalah orangtua pelaku, Zainul
Selama ini Juma'adi tinggal bersama kakaknya tersebut.
Mendapatkan permintaan itu, Adi menolaknya hingga sang adik marah.
2. Juma'adi ancam Adi dengan celurit
Dari informasi yang dihimpun Surya, Juma'adi lantas mengambil sebilah celurit.
Melihat adiknya membaw celurit, Adi lari menjauhinya.
Sang adik mengejar, sampai Adi terjatuh.
Juma'adi menduduki tubuh Adi.
3. Zainul bela ayahnya

Ketika itulah, Zainul melihat ayahnya diduduki Juma'adi yang membawa celurit.
Melihat ayahnya terancam, Zainul langsung mengambil pedang dan mendatangi sang paman.
Zainul langsung melayangkan pedangnya ke arah leher Juma'adi.
Sabetan pedang itu membuat Juma'adi tewas seketika.
"Mereka masih satu keluarga. Pelaku dan korban memiliki hubungan saudara. Motif peristiwa ini karena ada persoalan masa lalu yang tidak selesai hingga saat ini juga," ujar Kapolres Lumajang AKBP Adewira Negara Siregar yang mendatangi tempat kejadian perkara.
4. Pelaku ditangkap
Tak lama setelah peristiwa itu terjadi, warga melaporkannya ke polisi.
Zainul, pelaku pembacokan juga menyerahkan diri ke Polsek Pasirian.
Polisi juga mendatangi TKP. Polisi langsung melakukan olah TKP, dan mengevakuasi korban tewas.
Polisi menyebut tindakan Zainul adalah penganiayaan berat.
Polisi menjerat Zainul memakai Pasal 351 (3) KUHP tentang tindak penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
Lebih lanjut, Adewira berharap, tidak ada aksi balas dendam paska peristiwa itu.
"Mereka adalah satu keluarga, saya harap tidak berkembang ke hal-hal lain. Apalagi pelaku juga sudah diamankan," pungkas Adewira.
5. Kasus serupa
Peristiwa berdarah melibatkan seorang pria dengan pemannya sendiri juga terjadi di Kbaupaten Banyuasin.
Adalah Suryadi (29) seorang suami yang gelap mata dan menghabisi nyawa pamannya sendiri Muhammad Yusuf (51).
Persitiwa tersebut bermula saat istri Suryadi curhat jika ia kerap kali diintip saat mandi oleh Yusuf.
Diketahui peristiwa ini terjadi di sebuah perkebunan kelapa di Desa Telok Payo, Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.
Sebelumnya seorang jasad pria ditemukan tergeletak di sebuah kebun kelap yang lantas diketahui adalah jasad Muhammad Yusuf.
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kesal Istri Sering Diintip Saat Mandi, Suami Aniaya Paman hingga Tewas' mulanya, korban dilaporkan tewas akibat terjatuh dari pohon kelapa.

Namun, pihak keluarga menaruh curiga atas kematian pria paruh baya tersebut.
Hingga akhirnya jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Sebelum ditemukan tewas, ternyata korban diketahui sempat bertemu dengan keponakannya, Suryadi.
Saat itulah Suryadi turut diperiksa oleh pihak kepolisian hingga akhirnya terungkap kronologi sebenarnya dari tewasnya Muhammad Yusuf.
Hal itu diungkap langsung Direktur Reser Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumsel Kombes Pol Yustan Alfiani.
"Karena pihak keluarga curiga, sehingga kita langsung melakukan penyelidikan dan diketahui korban sempat bersama keponakannya menuju ke kebun,"ujar Yustan.
Lebih lanjut, Yustan menerangkan, motif korban dibunuh akibat sakit hati.
Suryadi gelap mata karena korban dituding pernah melecehakan istrinya.
"Pelaku merasa istrinya dilecehkan, sehingga membunuh korban," jelasnya.
Sementara itu, hal tersebut turut dikatakan Suryadi saat dieriksa oleh pihak kepolisian
Suryadi menyebut bahwa istrinya sempat bercerita bahwa Yusuf sering mengintipnya saat mandi di rumah.
Tak hanya itu, korban juga disebut sempat memeluk istri tersangka dari belakang.
Suryadi pun mengaku sempat tidak percaya.
"Saya sempat tidak percaya, karena itu adalah paman saya sendiri," kata Suryadi, di Polda Sumsel, Rabu (22/1/2020).
Pada hari kejadian, Suryadi bersama anak dan istrinya sedang menuju kebun kelapa untuk membongkar rumah mertuanya.
Saat itu, ia melihat korban datang sembari membawa parang.
"Waktu saya lagi bongkar rumah di atas, saya lihat paman saya itu mendekati istri saya. Di situ aku langsung marah," ujarnya.
Suryadi yang emosi pun kemudian terlibat perkelahian dengan Yusuf.
Paman dan keponakan ini berebut parang yang saat itu dibawa oleh korban.
Ketika parang di tangan Suryadi, ia menyerang korban hingga tewas di tempat. Pelaku bersama istrinya setelah itu langsung kabur meninggalkan lokasi kejadian.
"Paman saya itu tinggal di rumah sudah satu tahun. Saya kesal karena istri saya sering diintip dan dipeluk-peluk," ucap pelaku.
• TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB Papua Saat Transaksi Senjata, Sebelumnya Markas Mereka Digerebek
• Istri Curhat Sering Diintip saat Mandi, Seorang Suami Gelap Mata lalu Habisi Nyawa Paman Sendiri