Kilas Balik
Kehebatan John Lie, Perwira TNI AL Berjuluk 'Hantu Selat Malaka' yang Ahli Menyelundupkan Senjata
Simak cerita Kehebatan John Lie, Perwira TNI AL Berjuluk 'Hantu Selat Malaka' yang Ahli Menyelundupkan Senjata untuk perjuangan NKRI
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Selesai perbaikan, "The Outlaw" kembali ke Phuket menjemput awak kapal. John dan rombongan berlayar kembali ke Aceh.
Saat kapal memasuki Delta Tamiang, kapal Belanda menghadang. Dengan membabibuta, kapal penjajah menembakkan meriam ke badan "The Outlaw".
Suasana sangat mencekam. Peluru mendesing-desing. Ledakan terjadi di jarak 3 meter tempat John Lie berlindung. Dalam kondisi mencekam itu, "The Outlaw" sama sekali tidak berdaya.
Namun, keajaiban datang, kapal Belanda mengalami kandas di karang sehingga tidak bisa bergerak lagi. "The Outlaw" melarikan diri bersembunyi di Delta Tamiang.
Meski lolos dari armada laut Belanda, "The Outlaw" disergap armada udara penjajah. Namun, lagi-lagi keajaiban terjadi.
Juru tembak Pesawat Belanda hanya berputar-putar di atas Delta Tamiang. Mereka seakan tidak melihat "The Outlaw" di bawahnya.
"Roh Kudus membungkus kami," ujar John Lie dalam memoarnya.
Kemudian, John Lie memutuskan "The Outlaw" kembali ke Penang. Saat itu, satu baling-baling mesin kapalnya copot karena serangan armada laut Belanda.
Dipastikan sulit untuk melarikan diri jika dikejar Belanda.
Keesokan harinya, pagi-pagi buta, "The Outlaw" sudah sedikit lagi memasuki Selat Malaka.
Namun, di tengah kegelapan, sebuah kapal tanker milik Belanda melintas. Nakhoda kapal tangker Belanda kemudian menghubungi patroli militer.
Tak lama kemudian, kapal patroli Belanda kembali menghadang "The Outlaw". Senapan api dan tembakan keras meriam Bofors memecah kesunyian laut.
John menyadari jarak ke Penang masih jauh, ia dan awak pasrah. John Lie tak menyadari kapal Belanda mengirimkan sandi morse agar "The Outlaw" menyerah.
Akan tetapi, keajaiban kembali turun. Cuaca buruk tiba-tiba saja melanda perairan. Hujan turun dengan sangat deras disertai kabut yang menyelimuti permukaan laut.
Gelombang laut tiba-tiba mulai berkecamuk. Kapal tanker Belanda pun tidak lagi bisa mengejar "The Outlaw" dengan cuaca yang demikian.