IDN Perluas Layanan Dengan Menggandeng Madarasah Melalui Kantor Wilayah Kemenag Jatim
Dengan penandatanganan kerjasama itu, IDN bisa melakukan kerjasama dengan madrasah-madrasah di bawah pengelolaan Kemenag.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - PT Infra Digital Nusantara (IDN), perusahaan startup yang bergerak di layanan solusi sistem pembayaran digital bagi sekolah, melakukan penandatanganan kerjasama dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur, Rabu (15/1/2020).
Dengan penandatanganan kerjasama itu, IDN bisa melakukan kerjasama dengan madrasah-madrasah di bawah pengelolaan Kemenag.
"Kami ingin memperluas layanan kami dengan menyediakan solusi sistem pembayaran sekolah-sekolah dengan lebih efisien, cepat dan transparan. Di mana pembayaran sekolah bisa secara cashless kemudian langsung masuk ke sistem pembukan dan admistrasi sekolah, laporan secara berkala yang cepat, dan selanjutnya sekolah hanya perlu berkonsentrasi memberikan layanan pendidikan tanpa diribetkan masalah administrasi keuangan," jelas Ian McKenna, Founder dan CEO IDN.
Ian menyebutkan, saat ini sudah sekitar 250 sekolah yang memanfaatkan sistim layanan yang mereka kembangkan. Dengan kerjasama dengan Kanwil Kemenag Jatim pihaknya berharap akan lebih banyak lagi sekolah yang bisa memanfaatkan layanannya.
"Apalagi potensinya sangat besar. Jumlah Madarasah di Jatim mencapai lebih dari 23.000," ujar Ian.
Karena itu pihaknya optimis di tahun 2020 ini, sekolah yang memanfaatkan sistem yang mereka kembangkan akan terus mendapatkan respon positif.
"Targetnya akan sebanyak-banyak tambah di tahun ini. Tapi angkanya kita tunggu saja tahun ini," ungkap Ian.
Plt Kanwil Kemenag Jatim, Mohammad Amin Mahfud, menyatakan, kerjasama ini merupakan hal yang cukup positif untuk mendukung peningkatan kinerja madarasah.
"Selain penandatanganan kerjasama, kami juga menggelar kegiatan Gerakan Ayo Membangun Madrasah (GERAMM). Kegiatan ini merupakan komitmen program GERAMM yang diinisiasi oleh Kanwil Kemenag Jatim sejak tahun 2019 lalu," jelas Mohammad Amin.
Kerajasam dengan IDN diharapkan bisa memberikan sistem layanan pengelolaan keuangan dan admistrasi di madarasah yang lebih transparan dan tepat sasaran.
"Maka madrasah di dalam pengelolaan keuangan juga harus berbasis teknologi dan teknologi ini akan memudahkan, jadi akuntabilitasnya bisa dipertanggungjawabkan," tambah Mohammad Amin.
Dalam digitalisasi keuangan, anggaran-anggaran yang tersedia dipergunakan untuk apa, kemudian hasilnya seperti apa, nanti akan bisa langsung diketahui semua orang.
"Anggaran yang ada di madrasah bukan hanya yang dari pemerintah tapi dari masyarakat juga, itu harus dipertanggungjawabkan betul supaya kepercayaan masyarakat kepada madrasah ini bisa meningkat," tandas Mohammad Amin.