OTT KPK di Sidoarjo
Abah Ipul Ditangkap KPK, Mahasiswa Sidoarjo Bawa Tumpeng: Surprise dari KPK !
Sebagian mahasiswa Sidoarjo rupanya bersukacita setelah petugas Komisi Pemberanatsan KPK menangkap Saiful Illah, Bupati Sidoarjo, Selasa (7/1/2020).
Penulis: M Taufik | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | SIDOARJO - Sebagian mahasiswa Sidoarjo rupanya bersukacita setelah petugas Komisi Pemberanatsan KPK (KPK) menangkap Saiful Illah, Bupati Sidoarjo, Selasa (7/1/2020).
Para mahasiswa yang mengatasnamakan Solidaritas Mahasiswa Sidoarjo (Somasi) ini menggelar aksi sembari membawa tumpeng dari tanah lihat dan lilin.
Tumpeng dan lilin itu digunakan ntuk syukuran atas tertangkapnya Abah Ipul, panggilan akrab Saiful Illah.
Para mahasiswa Sidoarjo ini menggelar aksi di sekitaran Minuman Jayandaru, kompleks alun-alun Sidoarjo, Rabu (8/1/2020) siang.
Aksi itu sebagai apresiasi terhadap langkah KPK dalam memberantas korupsi di Sidoarjo.
• Perpisahan Abah Ipul Sebelum Kena OTT KPK, Lantik 149 Pejabat dan Pesannya Mengharukan
Mereka juga membawa poster dukungan kepada KPK di seputaran Monumen Jayandaru. Dukungan agar KPK terus memberantas korupsi.

"Ini adalah surprise dari KPK di awal tahun 2020. Kami sedih sekaligus senang," kata Haedar Wahyu, koordinator aksi mahasiswa tersebut.
Sedih karena ada praktik korupsi di Sidoarjo. Senang karena melihat kinerja positif KPK sejak awal kepemimpinan baru lembaga antirasuah tersebut.
Pihaknya mengaku prihatin kepada Bupati Sidoarjo Saiful Ilah yang terjaring dalam Operasi tersebut. Kepala Daerah yang harusnya menjadi contoh, malah terjaring OTT KPK.
"Senang karena KPK berhasil membongkar praktik korupsi yang ada di Sidoarjo. Ini yang patut kami apresiasi," ujar dia.
Dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK di Sidoarjo, Selasa (7/1/2020), Bupati Saiful Ilah dan beberapa pejabatnya ikut terjaring.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan di Polda Jatim, mereka sudah diterbangkan ke Jakarta, dan tiba di gedung KPK sekira pukul 09.00 WIB.
'Perpisahan' Abah Ipul dengan 149 pejabat Sidoarjo sebelum ditangkap KPK

Kehadiran petugas Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) tanpa diundang mengejutkan pejabat Sidoarjo, Selasa (7/1/2020).
Tiba-tiba saja, para petugas KPK itu menangkap Bupati Sidoarjo, Saiful Illah atau akrab disapa Aba Ipul karena tersangkut dugaan suap pengadaan barang dan jasa.
KPK menangkap orang nomor satu di Sidoarjo itu seusai melantik 149 pejabat di Pendopo Kabupaten.
Ternyata, pelantikan tersebut sebagai akhir dan 'perpisahan' Abah Ipul sebagai bupati dari daerah penghasil bandeng itu.
Lantas apa pesan Abah Ipul kepada para pejabat yang baru dilantiknya itu?
Berikut laporan reporter SURYA.co.id.
Dalam pelantikan tersebut ada empat kepala dinas yang dilantik.
Yakni Kepala Dinas Komunikasi dan lnformatika Sanadjihitu Sangadji, Kepala Dinas Perikanan Mochamad Bachruni Aryawan, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Eni Rustianingsih, serta Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Mohamad Edi Kurniadi.
Selain itu bupati juga mengisi dua kepala kantor kecamatan yang kosong.
Yakni Camat Tulangan Didik Widoyoko, dan Camat Tanggulangin Sabino Mariano.
Pada pelantikan itu, Bupati Saiful Ilah sempat menyampaikan pesannya kepada para pejabat yang baru dilantiknya di Pendopo Sidoarjo.
Dalam pidatonya, Saiful Ilah menyatakan bahwa tidak semua jabatan yang kemarin dibuka lowongannya, dilantik pada Selasa kemarin.
Disampaikannya pula bahwa tahapan seleksi pengisian jabatan itu telah melalui sederatan proses yang panjang.
Dimulai dari seleksi administrasi, penelusuran rekam jejak, penilaian kompetensi manajerial dan penilaian kompetensi bidang serta tes kesehatan.
"Semua proses tersebut dilakukan untuk bisa mendapatkan figur pejabat yang memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang mumpuni sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo," kata Saiful.
Dikatakan bupati dua periode tersebut, pengisian jabatan ini didahului dengan pembentukan panitia seleksi yang dibentuk oleh pejabat pembina kepegawaian dan berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Pengisiannya, kata dia, selalu menjunjung tinggi transparansi dan kompetisi yang sehat dalam setiap tahapan seleksi yang dilakukan.
“Perlu saya sampaikan bahwa pelaksanaan seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama ini bersih, mulai dari setiap pentahapan seleksinya maupun bersih dari muatan politis,” sebut politisi yang menjabat sebagai Ketua DPC PKB Sidoarjo itu.
Masih menurut dia, pengisian jabatan pada hakikatnya menerapkan prinsip terbuka dan kompetitif.
Keterbukaan dalam hal ini adalah seleksi jabatan dapat diikuti oleh setiap pelamar yang telah memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan.
Yakni syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas.
Keterbukaan berikutnya menurutnya dapat dilihat dalam penyampaian hasil setiap tahapan seleksi yang langsung dipublikasikan.
Sedangkan prinsip kompetitif dapat diartikan menjadi persaingan terbuka dan transparan diantara setiap pelamar yang mengikuti seleksi jabatan.
Bupati Saiful juga mengatakan bahwa pelantikan adalah kebutuhan organisasi dalam rangka pemantapan dan peningkatan kapasitas kelembagaan.
Selain itu sebagai bagian dari upaya penyegaran dan peningkatan kinerja dan pola pembinaan dan pengembangan karier pegawai.
Dikatakannya pengembangan karier pegawai dilakukan bukan semata-mata untuk kepentingan pegawai yang bersangkutan.
Melainkan lebih diutamakan untuk pembenahan dan pemantapan organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja penyelenggaraan tugas dan pelayanan umum.
Diakhir sambutannya, Bupati Saiful Ilah berpesan kepada pejabat yang baru dilantik untuk menunaikan tugas yang telah diamanahkan dengan penuh semangat dan tanggung jawab.
Kearifan dalam bersikap dan bertindak juga menjadi pesannya kepada para pejabat yang baru dilantiknya.
Dia sempat berpesan agar acara seremonial pamit kenal pejabat lama dan pejabat baru dilaksanakan dengan sederhana.
Setelah pelantikan itu selesai, Bupati dan beberapa pejabat masih di Pendopo.
Ketika itulah petugas KPK datang dan melakukan operasi tangkap tangan.