Gerhana Matahari Cincin
Benarkah Melihat Gerhana Matahari Cincin Langsung Berbahaya untuk Mata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
Benarkah Melihat Gerhana Matahari Cincin Secara Langsung Bisa Berbahaya untuk Mata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Melihat gerhana matahari cincin secara langsung bisa membahayakan mata, merupakan salah satu info yang sudah banyak dipercaya oleh masyarakat
Ternyata, informasi tersebut bukanlah mitos belaka dan bisa dijelaskan secara ilmiah
Melansir dari Hellosehat, penyebab mengapa melihat gerhana matahari cincin secara langsung berbahaya bagi mata ternyata cukup sederhana
Matahari pada dasarnya merupakan sumber ledakan panas mahadashyat yang terjadi terus-menerus.
• LINK LIVE Gerhana Matahari Cincin di Karangkates Jatim dan Lokasi Lain, Hari ini Kamis 26 Desember
• Bacaan Doa Saat Gerhana Matahari Cincin Hari ini Kamis 26 Desember, Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Begitu Anda memutuskan untuk melihat matahari dengan mata secara langsung, sengatan sinar matahari akan mulai “memanggang” bola mata.
Sinar UV adalah jenis sinar matahari yang paling bisa merusak mata, terutama bila dipantulkan pasir, salju atau air.
Kornea (lapisan terluar mata yang transparan) akan melepuh dan retak akibat paparan sinar UV berlebih.
Proses ini sangat mirip dengan bagaimana sinar matahari bisa membakar kulit, yang mungkin pernah Anda alami ketika panas-panasan di luar.
Menatap matahari saat gerhana matahari tidak jauh berbeda dengan menatap matahari pada hari biasa.
Perbedaannya adalah kita biasanya akan otomatis refleks alami berpaling kesilauan dari sinar matahari jika kita menatap terlalu lama.
Ini sudah diatur secara alami oleh otak.
Nah, suasana teduh selama gerhana matahari menurunkan kewaspadaan diri sehingga kita “lupa” untuk memicingkan mata dan berlama-lama memandang angkasa.
Pupil juga otomatis melebar ketika memandang langit yang mendung.

Tanpa disadari ini dapat meningkatkan jumlah radiasi sinar UV yang mendarat di retina dan membuat Anda lebih rentan mengalami kerusakan mata.
Gerhana matahari tidak pernah aman untuk dilihat dengan mata secara langsung, apapun jenisnya (sebagian, sabit, cincin, total, maupun fase “perjalanan” dari sebagian hingga total).
"Bahkan ketika hampir 99% permukaan matahari gelap tertutupi bulan, secerah kecil sinar matahari yang menyembul dari balik bulan masih memancarkan cukup sinar UV yang dapat membakar mata Anda" ungkap Ralph Chou, seorang profesor emeritus optometri di Universitas of Waterloo di Ontario, pada Space.
Efeknya akan sama saja seperti ketika Anda memelototi matahari langsung.
Tapi bisakah manusia benar-benar buta setelah melihat gerhana matahari?
Mungkin tidak akan langsung demikian, namun kerusakan yang Anda alami bisa sangat parah sehingga mata tidak akan lagi bisa melihat dengan baik secara mendetail.
Sampai saat ini ada lebih dari 100 kasus kerusakan mata serius dan permanen yang disebabkan oleh orang-orang yang terlalu lama menatap gerhana matahari, ungkap Ralph Chou.
Seperti diketahui, fenomena alam Gerhana Matahari Cincin akan terjadi di Indonesia termasuk di Surabaya dan sejumlah Kota/Kabupaten di Jawa Timur.
Di Jawa Timur sendiri Gerhana Matahari Cincin akan dimulai sekitar pukul 9.30 WIB hingga 15 sore nanti.
Sesuai surat PW Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (PW LFNU) Jatim nomor 33/LFNU.II/L/XII/2019, Gerhana Matahari Cincin dimulai pukul 09.29.43 WIB sampai 15.05.41 WIB.
Durasi gerhana secara global akan terjadi selama 5 jam 35 menit 58 detik, dan durasi cincin selama 3 menit 40 detik.
Magetan akan menjadi lokasi pertama yang mengalami Gerhana Matahari Cincin di Jawa Timur.
Yakni akan terjadi mulai pukul 10.59 WIB sampai pukul 14.31 WIB atau selama 3 jam 31 menit 51 detik.
Sementara itu, di Surabaya sendiri Gerhana Matahari Cincin akan dimulai pada pukul 11.03 WIB hingga 14.34 WIB.

Sedangkan lokasi yang mengalami Gerhana Matahari Cincin terakhir yakni Sumenep yang akan terjadi pada pukul 11.07 WIB hingga 14.36 WIB.
Selain itu, di Jawa Timur, Bawean akan menjadi lokasi terjadinya Gerhana Matahari Cincin terlama yang berdurasi hingga 3 jam 33 menit 46 detik.
Namun, fenomena ini tidak bisa dilihat secara biasa.
Ada 6 cara aman melihat Gerhana Matahari Cincin yang berlangsung pada 26 Desember 2019.
Astronom Amatir Marufin Sudibyo menjelaskan, Anda dapat melihat fenomena menarik ini secara langsung, asalkan tetap mematuhi cara pengamatan Matahari yang aman bagi mata manusia.
1. Kurangi intensitas sinar matahari
Prinsip utamanya adalah mengurangi intensitas sinar matahari sebesar mungkin sehingga yang masuk ke mata Anda tinggal 0,00001 bagian saja dibanding semula.
2. Pakai filter matahari
Cara yang paling disarankan adalah menggunakan filter matahari berupa filter ultraviolet dan infrared yang sesuai.
3. Gunakan kacamata las
Dapat pula menggunakan kacamata las nomor 14 atau lebih besar.
4. Tidak lebih dari dua menit
Meskipun Anda sudah menggunakan dan memiliki alat filter matahari tersebut, kata Marufin, untuk menatap matahari tersebut tetaplah tidak boleh lebih dari dua menit lamanya.
"Dengan menggunakan alat-alat tersebut pun, kita tidak boleh menatap Matahari melebihi dua menit," kata Marufin kepada Kompas.com (jaringan SURYA.co.id), Rabu (18/12/2019).
5. Jangan pakai negatif film
Ditegaskan juga oleh Marufin bahwa sangat tidak dianjurkan menggunakan filter Matahari dari selembar negatif film yang sudah dipapar cahaya dan dicuci, atau secara teknisnya "dibakar".
Sebab, kemampuannya mengurangi cahaya hanya mencapai 0,001 sehingga cahaya yang memasuki mata manusia masih 100 kali lebih besar dibanding batas aman.
6. Siapkan rencana pengamatan
Tentunya sebelum Anda melihat GMC ataupun gerhana sebagian di kota Anda, Anda harus mengetahui terlebih dahulu titik-titik pengamatan Gerhana terdekat di kota Anda agar dapat melihat fenomena tersebut dengan baik.
Hal itu karena ada kemungkinan gerhana matahari yang terjadi gagal terlihat akibat halangan cuaca.
"Kemungkinan tersebut (terhalang awan mendung) selalu terbuka, meski Gerhana dikenal dapat memproduksi fenomena mikroklimat tersendiri yang unik," ujarnya.
Untuk diketahui, fenomena mikromilat gerhana matahari adalah suasana atau keadaan langit yang semula mendung mendadak cerah menjelang puncak gerhana.