Viral Media Sosial
VIRAL Video Batu Raksasa Melintang Jalan di Brebes, Asal Muasalnya Dipertanyakan Ganjar Pranowo
Video sebuah batu raksasa melintang jalan di Kota Brebes viral di media sosial. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sampai bereaksi melihat video ini.
SURYA.CO.ID - Video sebuah batu raksasa melintang jalan di Kota Brebes viral di media sosial.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sampai bereaksi melihat video viral tersebut.
Video batu raksasa ini viral setelah diunggah akun Twitter @dpubmckjateng, pada Selasa (24/12/2019).
Dari unggahan tersebut, batu raksasa tampak menutupi hampir setengah jalan raya.
Batu besar tersebut berada di kawasan Jurug Cantel Kalipedes ruas Bumiayu - Sirampog, Brebes, Jawa Tengah.
Tak hanya itu, laman resmi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya, Provinsi Jawa Tengah itu turut menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dengan ancaman tanah longsor di musim penghujan.
"Sahabat #JalanCantik, Hati2 saat melintas lokasi rawan Longsor, spt di Jurug Cantel Kalipedes ruas Bumiayu - Sirampog km 105+000, waspada batu menggelinding. @ganjarpranowo @TajYasinMZ @kominfo_jtg @humasjateng @bpbdjateng @perhubunganjtg," tulis @dpubmckjateng.
Unggahan tersebut lantas diketahui oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Lantas unggahan akun Twitter tersebut dibagikan di laman media sosial Twiitter milik sang Gubernur Jateng.
Tak hanya itu, Ganjar Pranowo turut mempertanyakan dari mana batu itu berasal.
"Itu batu datang darimana?" tulis @ganjarpranowo.
Unggahan san Gubernur lantas menuai banyak respon dari warganet.
Hingga artikel ini dibuat, unggahan Ganjar Pranowo telah dibagikan sebanyak 196 kali, mendapat suka lebih dari 1,2 ribu, dan 256 komentar.
Benar saja, musim hujan yang mulai melanda Indonesia tentu menjadi salah satu penyebab longsor.
Bahkan belum lama ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes mengimbau masyarakat agar lebih beerhati-hati dengan ancaman longsor di musim hujan.
Melansir dari laman Tribun Jateng.com, wilayah Kabupaten Brebes yang terdiri daratan tinggi atau pegunungan, yaitu wilayah selatan dan dataran rendah di wilayah utara atau pantura memang rawan longsor dan banjir.
"Kami mengimbau agar masyarakat waspada. Untuk wilayah selatan berpotensi tanah longsor dan tanah bergerak. Wilayah utara berpotensi terjadi bencana banjir. Kalau angin kencang, semua wilayah berpotensi," kata Kepala BPBD Brebes, Nushy Mansur, Sabtu (14/12/2019).
Karenanya, BPBD Kabupaten Brebes telah menyiapkan posko-posko siaga penanggulangan bencana.
"Kami juga bersiap dengan mendirikan posko siaga kebencanaan di empat titik daerah rawan bencana. Untuk posko induk berada di Kantor BPBD," pungkasnya.
Di Madura 1 Orang Tewas Tertimbun Longsor
Di bagian lain, seorang perajin genting di Dusun Angsanah Barat Desa Bluuran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang, Madura, tertimbun tanah longsor saat bekerja (23/12/2019).
Korban, Hatimah (42) warga Desa Palenggiyan Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang meninggal di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Saksi Fais, mengatakan sebelumnya korban yang sebagai kuli angkut awalnya sedang bekerja dengan menggali tanah sebagai bahan dasar pembuatan genting.
"Saat itu Hatimah menggali bersama pekerja yang lain, namun kondisi tanah di bagian atas area galian korban teksturnya rapuh, jadi setelah digali di bagian bawah tanah itu ambruk," ujarnya kepada TribunMadura.com (grup surya.co.id), Selasa (24/12/2019).
Dijelaskan, ketika detik-detik ambruknya tanah, korban tidak sempat menghindar karena tanah seketika longsor.
"Setelah tertimbun pekerja dan sejumlah warga terkejut, lalu langsung membantu korban, tapi tetap tidak tertolong," ucap Fais.
Kasubag Humas Polres Sampang, Ipda Yoyok, membenarkan peristiwa tersebut dan mengungkapkan bahwa korban tertimpa tanah longsor dari ketinggian kurang lebih 2,5 meter.
"Longsornya tanah itu memang tempat penggalian tanah yang dipergunakan sebagai bahan baku genteng, lokasinya tepat di depan rumah warga bernama Salim," ujar Yoyok.

Ia menambahkan, setelah pihak keluarga korban mengetahui peristiwa itu, mereka datang dan membawa korban ke rumahnya Desa Palenggiyan Kecamatan Kedundung.
"Kemudian pihak keluarga korban menyadari bahwa yang dialami oleh korban merupakan murni musibah, sehingga menerimanya dan tidak akan menuntut kepada pihak manapun dengan membuat surat Pernyataan," kata Yoyok.
Terpisah, Kepala BPBD Sampang, Anang Djoenaidi menyampaikan agar masyarakat agar waspada saat beraktivitas, terutama bagi warga yang bekerja di area-area potensi longsor.
Sedangkan, Kecamatan Karang Penang merupakan wilayah yang terdaftar dalam area rawan longsor.
"Apalagi ketika musim hujan merata pada pertengahan Januari 2020, jadi saya sarankan warga harus mewaspadai area rawan longsor," tutupnya. (Grid.id/Tribun Madura/Hanggara Pratama)
• Ledek Elly Sugigi dengan Sebutan Tak Lazim Meski Sudah Potong Gigi, Irfan Sebaztian Diserang Netizen
• Penampilan Mewah Mayangsari di Dalam MRT Jadi Sorotan, Bandingkan saat Naik Kereta Api ke Purwokerto
• Hindari Kucing, Daihatsu Xenia Angkut Makanan Ringsek Tabrak Pembatas di Jalan Dupak, As Ban Patah