Puisi Menggetarkan Alief Rindu, Mahasiswa Unsika yang Tewas di Goa Lele Bikin Dosennya Berkaca-kaca
Tewasnya mahasiswa Pecinta Alam Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) Alief Rindu Arrafa akibat terjebak di Goa Lele menguak kisah sedih.
SURYA.CO.ID - Tewasnya mahasiswa Pecinta Alam Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) Alief Rindu Arrafa akibat terjebak di Goa Lele menguak kisah sedih.
Sebelum ditemukan tewas, Alief Rindu Arrafa membuat puisi yang bermakna mendalam.
Dosen Unsika bahkan mengaku tergetar ketika membaca puisi Alief Rindu Arrafa.
Sahlan Mujtaba, Dosen Teori Sastra, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsika mengatakan ada diksi dalam puisi Alief yang menggetarkan.
Berikut isi puisi Alief yang didapat Sahlan dari dosen lain:
Seperti angin menembus malam
ia tak henti henti menyerbu alam
dikala fajar memaksa tumbuh
bulan yang perlahan berpulang
udara yang semakin membekukan rusuk
aku tak ingin lenyap ditelan gelap
ia berkata waktu aku akan mati padanya
pohon ber-iringan menari dalam kepalsuan
aroma wangi yang semakin mengutuk mental
hanya bibir yang berucap tanpa arah