Lipsus
Warga Keluhkan Keberadaan SPBU BP-AKR di Tengah Kota: Kami Khawatir Kebakaran di Pom Bensin
Keberadaan SPBU BP-AKR di tengah kota ini juga dikeluhkan Sumarina, selaku Pemimpin Redaksi Radio Republik Indonesia (RRI) di Jalan Pemuda.
SURYA.co.id | SURABAYA - Head of Media Relation & Internal Communication Sinar Mas Land, Ahmad Soemawisastra mengatakan, pihaknya tak menampik bila ada kekhawatiran seiring beroperasinya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) BP-AKR.
Sebab, lokasi SPBU BP-AKR terletak tepat di samping gedung Sinar Mas Land, Jalan Pemuda, Surabaya.
“Kami Sinar Mas Land kalau ditanya khawatir atau tidak? Tentu ada kekhawatiran,” katanya, Kamis (12/12).
Ahmad mengungkapkan, tak tahu menahu soal pembangunan SPBU BP-AKR. Karena sejak adanya rencana pembangunan SPBU BP-AKR, pihaknya tak menerima surat pemberitahuan.
“Sejak ada rencana pembangunan, belum pernah ada pemberitahuan terkait apa saja kepada kami. Padahal gedung kami dan SPBU bersebelahan,” ucapnya.
Dia menambahkan, kendati begitu, ke depan pihaknya akan menjalin kerja sama dengan manajemen SPBU BP-AKR Jalan Pemuda. Dalam kerja sama itu kedua pihak akan membahas soal antisipasi risiko-risiko yang tak diinginkan.
“Kami akan mengajak kerja sama pihak SPBU dalam penanggulangan bahaya kebakaran atau agar hal-hal yang dikhawatirkan dapat terantisipasi dengan baik,” pungkasnya.
Keberadaan SPBU BP-AKR di tengah kota ini juga dikeluhkan Sumarina, selaku Pemimpin Redaksi Radio Republik Indonesia (RRI) di Jalan Pemuda, dan Lina Catur, Humas Sekolah Menengah Atas (SMA) Giki 2 di Jalan Jawa, Kota Surabaya.
Saat ditanya soal keberadaan SPBU BP-AKR yang sudah beroperasi di Jalan Pemuda, Sumarina mengkhawatirkan faktor keamanan dan keselamatan.
“Pastinya ada kekhawatiran. Kalau misalkan terjadi kebakaran, pastinya akan berdampak di tempat lain,” ungkap Sumarina saat ditemui di kantornya, Rabu (11/12) siang.
Menurut Sumarina, SPBU tersebut beroperasi dengan cepat tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. “RRI ini merupakan bangunan obyek vital milik negara. Kami sebelumnya tidak tahu sama sekali, karena tiba-tiba telah berdiri pom bensin ini. Tidak ada pemberitahuan sama sekali,” imbuhnya.
Sumarina meminta kepada Pemerintah Kota Surabaya melalui dinas terkait, untuk terlebih dahulu memberikan sosialisasi tentang pembangunan SPBU pada awal tahun. Sehingga proses pembangunan yang dilakukan tidak terkesan mendadak serta menimbulkan polemik.
“Seharusnya dinas terkait seperti dinas tata kota mempertimbangkan pembangunan pom bensin ini dekat dengan bangunan seperti apa. Apakah obyek vital atau bukan. Harusnya juga dipertimbangkan izin Amdal dan Lalin. Kami tidak bisa mengawasi para karyawan yang kadang-kadang membuang puntung rokok sembarangan. Karena pom bensin ini dulunya adalah lahan kosong,” ujarnya.
Selain mengkhawatirkan kebakaran, lanjut Sumarina, Jalan Pemuda sering digunakan sebagai aksi unjuk rasa oleh sejumlah masyarakat Kota Surabaya.
“Di sini tempatnya demo. Kalau misalkan terjadi kericuhan demo, bahkan sampai membakar ban bekas atau melempar bom molotov. Bisa berbahaya, takutnya menjalar di bangunan sekitar,” jelasnya.